Peran Iran dalam Isu Palestina

Peran Iran dalam Isu Palestina

Iran sering kali mengeluarkan retorika anti-Israel yang keras. Padahal, seperti halnya dengan Amerika Serikat, pemerintah Iran masih menjalin hubungan baik dengan Israel

Oleh. Maman El Hakiem
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Menarik untuk mengetahui motif yang sebenarnya dari serangan Iran terhadap Tel Aviv yang heboh di media sosial, seolah serangan besar-besaran yang diluncurkan meluluhlantakkan kota tersebut. Menurut keterangan resmi Garda Revolusi Iran (IRGC), menyatakan bahwa serangan yang diberi nama "Operasi Janji Pasti" pada Sabtu (13/4/2024) tersebut, bertujuan sebagai balasan atas serangan Israel ke Kedubes Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan sejumlah perwira militer Iran, termasuk komandan Pasukan Quds, Mohammad Reza Zahedi. (CNN Indonesia, 14/4/2024)

Sementara itu, sumber dari laman berita BBC.Com menyebutkan, bahwa serangan Iran tidak lebih sekadar keinginan Iran menjadikan jenis Drone bernama 'Shahed 136' dan jenis drone lainnya sebagai produk terlaris. Sebagaimana diketahui posisi Iran dalam kancah politik di Timur Tengah, khususnya terkait isu Palestina tidak lepas dari berbagai kepentingan ekonomi, terlebih lagi kondisi ekonomi Iran saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Serangan rudal nirawak Iran ke Israel tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap situasi di Timur Tengah, terutama menyangkut konflik Palestina-Israel. Seorang pakar politik, Trita Parsi dalam disertasinya yang berjudul The Treacherous Alliance: The Secret Dealings of 'Israel', Iran, and The US, menyebutkan Iran memiliki dua kebijakan luar negeri dalam soal Palestina.

Pertama, politik retorika. Di dalam hal ini, Iran akan terus mengecam sekeras mungkin setiap tindakan Israel. Tetapi, pada kenyataannya secara operasional, Iran akan tetap menjaga hubungan pragmatismenya dengan Israel sebagai "anak emas" Amerika Serikat yang selama ini menjadi sekutunya.

Menurut Parsi, Iran juga akan lebih mempertimbangkan faktor strategis daripada ideologis. Serangan Teheran akan sangat hati-hati untuk merealisasikan perlawanan kepada Tel Aviv, tidak seperti diberitakan media sosial yang terkesan brutal. Serangan hanya berlangsung sekira lima jam dan tidak menyasar pada instansi-instansi penting yang dimiliki Israel.

Kedua , Iran sedang mengalami ketidakstabilan ekonomi. Angka inflasi masih tinggi di Iran sekitar 35 persen. Oleh karena itu, Iran pasti akan mempertimbangkan faktor domestik dalam konteks perang melawan Israel.

Retorika Politik Iran

Secara retorika, Iran sangat konsisten menyatakan dukungan terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel. Mereka memberikan dukungan politik, diplomatik, dan finansial kepada kelompok-kelompok seperti Hamas dan Jihad Islam Palestina yang bertempur melawan Israel.

Pemerintah Iran sering kali mengeluarkan retorika anti-Israel yang keras, memperkuat posisi mereka sebagai lawan utama Israel di kawasan tersebut. Padahal, seperti halnya dengan Amerika Serikat, pemerintah Iran masih menjalin hubungan baik dengan Israel.

Sudah menjadi rahasia umum, Amerika Serikat telah lama menjadi pendukung utama Israel, memberikan dukungan militer, politik, dan ekonomi yang substansial. Ini termasuk bantuan militer dan dukungan diplomatik dalam forum internasional.

Meskipun sebagai "ayah" dari keberadaan entitas Zionis Israel, Amerika Serikat kadang bermuka manis, berperan seolah sebagai mediator dalam upaya perdamaian antara Palestina dan Israel. Namun, upaya-upaya ini sering kali gagal karena berbagai alasan, termasuk ketidaksetujuan terhadap pendekatan Amerika Serikat yang dinilai jemawa sebagai negara adikuasa.

Pemerintah AS secara terbuka mengkritik keterlibatan Iran dalam konflik Palestina-Israel, menuduh Iran mendukung terorisme dan memperkeruh ketegangan di kawasan tersebut. Padahal, semua mata bisa melihat dengan jelas bagaimana harmonisnya hubungan Amerika dan Iran yang dibuktikan dengan adanya pangkalan militer AS di negeri tersebut.

Dengan demikian, keterlibatan Iran dan Amerika Serikat dalam konflik ini telah menjadi guyonan politik seolah ada perseteruan, padahal yang terjadi adalah persekutuan di Timur Tengah. Meskipun keduanya sering bertentangan dalam konteks konflik Palestina-Israel, faktanya mereka bergandengan tangan, berkolaborasi dalam mencari solusi diplomatik yang berkelanjutan bagi konflik tersebut.

Kesimpulannya, keterlibatan Iran dan Amerika Serikat dalam konflik Palestina-Israel telah memainkan peran yang kompleks dan beragam, yang memengaruhi dinamika konflik politik dan opini publik regional di Timur Tengah yang sebatas retorika belaka.

Negara Adidaya Islam

Agama Islam, sebagai agama yang tidak sebatas ritual, memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kehidupan umat manusia. Salah satu aspek krusial dalam menjaga keberlangsungan dan kemuliaan agama Islam adalah keberadaan negara adidaya yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam.

Setidaknya ada tiga alasan berikut ini:

Pertama,, untuk memastikan terlaksananya syariat Islam. Negara adidaya Islam memiliki tanggung jawab utama untuk melindungi dan diterapkannya syariat Islam secara kaffah. Dalam hal ini, memastikan bahwa kebebasan beragama bagi umat Islam tidak dihalangi oleh pihak-pihak yang membencinya (Islamofobia). Ini termasuk melindungi tempat ibadah, memastikan penyebaran ajaran agama yang benar, dan melawan segala bentuk diskriminasi terhadap umat Islam di negara yang kaum muslimnya masih minoritas.

Kedua, menjaga tegaknya keadilan hukum Islam. Negara adidaya Islam memiliki kewajiban untuk mengatur sistem hukum yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Hal ini membantu menjaga moralitas dan integritas masyarakat, serta memberikan rasa keadilan bagi umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

https://narasipost.com/world-news/06/2022/iran-rilis-pangkalan-drone-bawah-tanah-eksistensi-militer-as-terancam/

Ketiga, sebagai konsekuensi era globalisasi. Dalam era globalisasi yang serba cepat ini, umat Islam dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dari dalam maupun luar. Negara adidaya Islam memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan ini, baik dalam hal ekonomi, politik, maupun keamanan, untuk memastikan kepentingan umat Islam terlindungi dan dihormati.

Dengan adanya negara adidaya Islam, umat Islam di berbagai belahan dunia dapat merasa memiliki suatu entitas yang mewakili dan memperjuangkan kepentingan mereka. Ini dapat memperkuat solidaritas dan persatuan umat Islam secara global, serta membantu mengatasi perpecahan dan konflik internal.

Selain itu, adanya negara adidaya Islam memiliki potensi untuk menjadi pusat kebudayaan dan pendidikan Islam yang berkualitas tinggi. Hal ini dapat membantu menyebarkan ajaran agama Islam secara luas, serta mempromosikan pemahaman yang benar tentang Islam di tengah-tengah masyarakat internasional.

Dengan memiliki negara adidaya yang kuat dan berkomitmen pada nilai-nilai Islam, umat Islam dapat merasa lebih aman dan dihormati, serta mampu berperan aktif dalam menjaga kemuliaan agama dan kepentingan kaum muslim di seluruh dunia. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk terus memperjuangkan pembentukan dan pemeliharaan negara adidaya yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariat Islam.

Dan negara adidaya tersebut tidak lain adalah Khilafah Islamiah, sebagaimana yang diisyaratkan oleh Nabi Muhammad saw. di dalam hadis sahih, " … Setelah itu akan terulang kembali periode Khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw. diam.” (HR. Ahmad)

Wallahu'alam bish Shawwab. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Maman El Hakiem Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Lekuk Bibir Pembuka Tabir
Next
Pelajaran dari Konflik Iran dan Zionis Yahudi
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

5 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Firda Umayah
Firda Umayah
7 months ago

Melihat dari berbagai sisi memang penting. Agar umat Islam memahami kondisi yang sebenarnya. Barakallah untuk penulis.

angesti widadi
7 months ago

Banyak negara bermuka duaaaa !! Harus berpikir secara cemerlang!

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram