Walau sebagian orang menganggap menganalisis politik itu sulit, tapi berkat effort akan bisa menghasilkan karya World news
Oleh. Dyah Rini
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Masyaallah, acara sharing Ilmu oleh Mbak Iranti Mantasari,BA.IR, M.Si semalam isinya full daging enggak ada tulang dan lemaknya. sangat rugi kalau dilewatkan.
Acara yang diwadahi NarasiPost.Com dipandu Mbak Tsuwaibah al Aslamiyah, Tim Editor NP yang super kece & jeli. Karena saya kesulitan masuk ke ruang Zoom, akhirnya menyimak lewat YouTube. Alhamdulillah bisa menyimak dari awal hingga akhir.
Acara diawali dengan perkenalan curriculum vitae dari pemateri yang merupakan salah satu tim di komunitas Imune. Moto hidupnya nendang banget, "Menjadi salihah sebelum almarhumah." Sharing ilmu mengambil tema "Apik Mengupas Dunia di Rubrik Worldnews". Diawali pertanyaan dari host , "Hal mendasar apa yang diperlukan dalam menulis Worldnews?"
Berdasarkan firman Allah dalam surah Al-Alaq 1-5, sejatinya keberadaan ilmu itu ada tiga tempat: di hati, di lisan, dan di tulisan.
Hal mendasar dalam menaklukkan World news ada 3:
.1. Kemampuan kontekstualisasi peristiwa politik dengan fikrah Islam ideologis.
- Mengejawantahkan wa'yu siyasi (kesadaran politik) dalam tulisan. Yakni dengan pandangan yang khas dari mabda' Islam (ideologi Islam). Abdul Qadim Zallum mengatakan bahwa orang yang sadar politik harus berjuang dengan konteks Islam, yakni mematahkan kebatilan & menancapkan kebenaran dengan mabda' Islam.
- Memahami komponen analisis politik. Yakni:
- Angle: Sudut pandang yang khas (ideologi Islam)
- Key Issue: Informasi faktual. Misal saat ini fakta yang terjadi di Palestina
- Key Concept: mafhum Islam. Contohnya, haramnya penjajahan dalam Islam.
- Style: Cara penyampaian (uslub)
Host melanjutkan pertanyaan, "Kalau ada peristiwa dalam negeri, apakah ada resonansi dengan dunia secara global?"
Jika melihat dunia maka meliputi kawasan lokal, regional, dan global. Tiap kawasan memiliki permasalahan yang berbeda- beda. Misal kawasan Afrika kondisinya SDA banyak tetapi SDM-nya terbelakang. Secara global dunia dikuasai kapitalisme yang terus menjajakan ideologinya dengan cara penjajahan.
Pertanyaan selanjutnya, "Peristiwa politik itu banyak, bagaimana menentukan peristiwa kunci yang layak untuk dianalisis & diangkat ke media?"
Dikutip dari buku Penggerak Opini Islam karya Dr. Fika Komara, bahwa ada 4 kuadran opini:
1. Kuadran l
- Penting: keutamaan, prioritas perjuangan
- Genting: diburu waktu
Contoh: Peristiwa Palestina, penting agar makin banyak yang paham duduk permasalahannya.
2. Kuadran ll
- Penting: upaya yang konstan dan kontinyu
- Tidak Genting: waktunya tidak mendesak
Contoh: Masalah Muslim Uighur perlu dipahami umat, karena dijajah rezimnya sendiri.
3. Kuadran lll
- Genting: Misal kasus perceraian artis yang lagi marak.
- Tidak Penting
4. Kuadran lV
- Tidak Genting dan
- Tidak penting
Maka abaikan saja.
Alat analisisnya (pisau pembedahnya) adalah:
Counter (melawan): bila Islam & Umat Islam diserang. Statusnya penting, karena akan mempengaruhi umat terhadap nilai- nilai & Ideologi. Dan genting, karena membahayakan umat, & mengancam dakwah Islam. Misal, perkara Perppu Ormas
Attack (menyerang): proaktif melawan musuh dari ideologinya. Statusnya penting, karena membuka mata umat terhadap bahaya sekularisme, demokrasi dsb. Dan genting, karena akan menggerakkan kesadaran umat, dan menguntungkan dakwah.
Misalnya, diamnya Arab dari menolong Palestina.
Pertanyaan terakhir host, "Bagaimana menjalin relasi luar negeri dengan sense dalam negeri (lokal dengan global)?”
Spektrum politik ada 2:
- Top-down politics: Ri’ayatus Sultan lil ummah. Perlu tahu kondisi luar dan dalam negeri. Misal : Mengapa penguasa menyambut baik para investor?
-Button- up politics: Muhasabah lil hukkam. Harus mengihsas kemungkaran dan menawarkan solusi kepada penguasa.
Selanjutnya kesempatan bertanya diberikan kepada peserta Zoom dan yang ada di YouTube. Ada pertanyaan dari Mbak Afiyah Rasyad, Mbak Raras, Bu Dewi, dan Saya serta ibu yang lain yang dijawab Mbak Iranti. Jawabannya sangat jelas dan mencerahkan. Tinggal menunggu action. Ditekankan pula dalam naskah harus memiliki unsur 3S , yaitu short, sharp, sweet.
Short: lugas, tidak bertele-tele (berat dalam data)
Sharp: kedalaman analisis dengan perspektif Islam
Sweet: manis, mempunyai bobot mencerdaskan umat.
Sebagai closing statement: Walau sebagian orang menganggap menganalisis politik itu sulit, tapi berkat effort akan bisa menghasilkan karya Worldnews. Memang harus terus diasah kemampuan membedahnya. Memperbanyak frekuensi menulis, meningkatkan kualitas, terus upgrade ilmu- ilmu kepenulisan untuk menaklukkan rubrik Worldnews.
Jazakunnallah Mbak Iranti, yang telah membagi ilmunya, semoga menjadi amal jariyahnya. Juga Mom Andrea yang terus mensupport para penulis. Dan juga Tim NP yang telah menyukseskan acara ini. Semoga saya bisa mengirim tulisan di rubrik yang belum pernah saya taklukkan ini.
Jember, 3 Nopember 2023 []
Alhamdulillah, diabadikan dalam betuk tulisan. Ilmu yang bermanfaat.
Masya Allah, sudah lengkap. Bagi yang tidak ikut acaranya bisa dapat materinya di sini. Barokallah Bu Dyah Rini
MasyaAllah, rangkuman yang kerena mba Rini. Memang materi kemarin malam sangat berdaging, walaupun diriku harus berkutat dengan gelapnya lampu. Tapi tetap berusaha menyimak materi berdaging.
MasyaaAllah, bener Mba, materinya semua bergizi. Alhamdulillah ada tayangannya juga di youtube, jadi bisa ulang2 juga putarnya, Kalau kemarin saat zoom ada kendala..
MasyaaAllah,, bener Mba..Sayang sekali untuk dilewatkan.. aku sampai nonton 2x di Youtube..
soalnya kemarin di zoom jaringanku agak lemot,, terputus2.
Wah, rajin nyatat ini, pastinya. Keren resumenya. Materi dari Mbak Iranti memang bagus banget, banyak ilmu yang penting bagi para penulis untuk menaklukkan world news.
He he iya Mbak..maklum emak- emak kalau tidak dicatat khawatir menguap dari pikiran
Masyaallah ... betul mbak, sharingnya memang berdaging semua. Banyak ilmu yang bisa diambil. Tapi reportasenya juga cakep. Barakallah ...
Aamiin. Terimakasih Mbak, sudah memberi komentarnya. Inginnya bukan hanya membuat testimoni yang apik, tapi juga tulisan opini/WN yang apik seperti Mbak Sartinah
Sharing ilmu dahing, reportasenya ciamik
Terimakasih atas komentarnya Mbak
Test