Bercita-cita menjadi crazy rich, tentu boleh saja. Yang penting, kekayaan itu diperoleh dengan cara yang halal dan tidak merugikan masyarakat.
Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Crazy rich bikin gempar! Saat ini, masyarakat sedang ramai membicarakan keterlibatan seorang pengusaha dalam kasus korupsi tata niaga timah. Gara-gara ulahnya, negara dirugikan hingga Rp271 T! Kalian pasti tahu, ‘kan?
Banyak yang terkagum-kagum dengan sosok pengusaha satu ini. Maklumlah, masyarakat mengenal dia sebagai sosok yang kalem, baik hati, sayang pada anak dan istri, serta kaya raya. Pokoknya, ia sosok yang sempurna.
Namun, kasus yang menimpanya makin menambah deretan para crazy rich muda yang terjerat kasus hukum. Sebelumnya sudah ada Doni Salmanan dan Indra Kenz. Entah, setelah ini akan ada siapa lagi.
Crazy Rich Sesungguhnya
Crazy rich atau orang super kaya itu biasanya memakai barang-barang mewah. Baju, tas, celana, sepatu, atau dompet yang mereka pakai adalah barang-barang impor yang harganya selangit. Bahkan, bando yang mereka gunakan untuk merapikan rambut pun mahal harganya.
Saat mengadakan acara juga selalu mewah. Misalnya, mengadakan pesta pernikahan selama tujuh hari tujuh malam seperti yang ada dalam dongeng putri dan pangeran. Ada pula yang menikah di Disneyland Tokyo yang menghabiskan biaya miliaran.
Eh, tapi kalian tahu gak, sebenarnya ada lo, crazy rich yang tidak ada tandingannya. Itu lo, Nabi Sulaiman a.s. Putra Nabi Daud a.s. ini memiliki kerajaan yang paling besar di dunia. Tidak ada raja atau ratu yang dapat menandingi kerajaannya.
Mengapa? Karena Nabi Sulaiman a.s. sudah memohon kepada Allah Swt. agar tidak ada raja atau ratu yang memiliki kerajaan yang lebih besar dari dia. Doa beliau itu diabadikan dalam surah Shad [38]: 35.
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِيْ إنَّكَ أنْتَ الْوَهَّابُ
Artinya: “Ia berkata, ‘Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.”
Nah, selain kerajaannya yang sangat besar, kekayaan Nabi Sulaiman a.s. juga luar biasa. Istananya sangat megah dan indah. Saking megahnya, Ratu Balqis pun terkagum-kagum dibuatnya.
Crazy Rich di Masa Nabi saw.
Meskipun tidak sekaya Nabi Sulaiman a.s., pada masa Rasulullah saw. juga ada sahabat yang kaya raya. Kalau zaman sekarang, dia juga termasuk crazy rich. Dialah Abdurrahman bin Auf. Kalian pasti sudah mengenalnya, ‘kan?
Nah, Abdurrahman bin Auf ini mendapatkan kekayaannya dengan berdagang. Allah Swt. menganugerahkan kepadanya rezeki yang berlimpah melalui perdagangan. Apa pun yang dijualnya selalu laku keras dan mendatangkan banyak keuntungan baginya.
Karena banyaknya harta yang dimilikinya, Rasulullah saw. mengatakan bahwa Abdurrahman bin Auf akan masuk surga yang paling akhir. Lo, kok bisa? Ternyata, gara-gara kekayaannya itu terlalu banyak sehingga hisabnya sangat lama. Mendengar sabda Rasulullah saw. tersebut, Abdurrahman bin Auf merasa khawatir. Ia pun ingin menjadi orang yang miskin agar dapat masuk surga lebih awal.
Suatu ketika, para sahabat mengikuti Perang Tabuk. Karena ditinggal berperang, kurma-kurma mereka telat dipanen sehingga membusuk. Akibatnya, harganya turun drastis.
Nah, kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Abdurrahman bin Auf. Ia pun membeli semua kurma busuk itu dengan harga normal. Tujuannya, agar hartanya habis dan ia menjadi miskin. Sayangnya, manusia hanya bisa membuat rencana, tetapi Allah Swt. juga yang menentukan.
Suatu hari, ada utusan dari Yaman yang mencari kurma busuk. Kurma busuk itu hendak dijadikan obat untuk penyakit menular yang sedang mewabah di sana. Utusan dari Yaman itu kemudian membeli kurma-kurma busuk milik Abdurrahman bin Auf dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma pada umumnya. Abdurrahman bin Auf pun mendapat banyak keuntungan. Ia pun gagal menjadi orang miskin.
Sahabat Nabi saw. yang menjadi saudara ipar Bilal bin Rabah ini juga terkenal dengan kedermawanannya, lo. Ia pernah menginfakkan separuh hartanya. Kemudian, ia berinfak lagi sebesar 40 ribu dinar. Ia juga membebaskan 3000 budak. Ia juga memberikan kepada 100 veteran Perang Badar masing-masing sebesar 400 dinar.
Miliarder lainnya adalah Utsman bin Affan. Khalifah ketiga ini pernah menyumbang pasukan berkuda kaum muslim saat mereka hendak mengikuti Perang Tabuk. Karena kekurangan dana, Rasulullah saw. memotivasi para sahabat untuk membiayai pasukan perang yang akan berangkat. Saat itu, Utsman bin Affan mengatakan akan menyumbang 200 ekor kuda lengkap dengan pelana dan alasnya.
Selain itu, Utsman bin Affan juga menginfakkan 10 ribu dinar untuk keperluan pasukan yang disebut sebagai jaisy al usrah itu. Rasulullah saw. kemudian mendoakan Utsman bin Affan agar diampuni oleh Allah Swt. atas segala perbuatan yang dilakukannya, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.
Harta Hanya Titipan
Bercita-cita menjadi orang kaya atau crazy rich, tentu boleh saja. Yang penting, kekayaan itu diperoleh dengan cara yang halal. Di samping itu, tidak merugikan orang lain, apalagi merugikan masyarakat.
Kekayaan itu juga tidak boleh membuat kita lupa diri. Lupa kalau harta itu hanya titipan dari Allah Swt. Namanya titipan, kapan pun dapat diambil kembali oleh pemilik yang sebenarnya.
Sebaliknya, kekayaan itu kita manfaatkan untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya, seperti yang dilakukan oleh Abdurrahman bin Auf dan Utsman bin Affan. Kita gunakan harta itu untuk mencari bekal bagi kehidupan di akhirat. Kehidupan yang abadi, yang lebih baik dari kehidupan di dunia ini.
Wallaahu a’lam bi ash-shawaab []
crazy rich zaman nabi dan sahabat memang keren. karena dilandasi keimanan dan ketakwaan. hartanya pun bermanfaat untuk umat dan dakwah Islam
Betul mbak. Karena mereka paham bahwa harta itu menjadi bekal bagi kehidupan di akhirat.