Ramadan Kita, Waktunya Berbenah

Ramadan waktunya berbenah

Ramadan kita kali ini, wajib dijadikan momen berbenah. Soalnya, selain bulan ini penuh keberkahan, ampunan-Nya juga dibuka lebar, Sob!

Oleh. Bunga Padi
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Assalamualaikum. Halo, Sobat! Alhamdulillah, sekarang telah memasuki bulan Ramadan 1445 H. Bulan yang selalu dinanti-nanti kehadirannya oleh umat Islam setiap tahunnya di seluruh dunia. Tak terkecuali, kami yang berada di lintasan garis Khatulistiwa.

Tahu kenapa? Pasalnya Ramadan adalah bulan mulia nan agung yang bertaburan pahala. Di mana ada banyak sekali pintu-pintu kebaikan di dalamnya bagi mereka yang mengerjakan amal-amal saleh.

Puasa Ramadan Wajib

Sebagai Muslim yang taat tentu kita enggak mau dong membiarkan Ramadan kali ini berlalu begitu saja. Pastinya kita akan memanfaatkan waktu yang ada sebaik-baiknya. Jangan sampai kesempatan emas ini menjadi sia-sia tanpa kita mampu meraih banyak keutamaan di dalamnya. Benar enggak sih, Sob?

Sobat setia, berpuasa di bulan Ramadan tak lepas dari perintah Allah Swt. yang termaktub di Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Ayat di atas menjelaskan kepada umat Islam baik laki-laki maupun perempuan yang sudah mukalaf, agar melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh pada siang hari. Tidak hanya itu, Sob, biasanya nih pada malam bulan Ramadan, umat juga pada ramai salat tarawih di masjid atau langgar. Ada juga yang tadarusan bareng atau sendiri, bisa juga mengikuti kajian-kajian Islam kaffah dan membahas persoalan keumatan dan lain-lain.

Sobat, bila dicerna secara mendalam, perintah Allah di atas telah menyadarkan kita bahwa sesungguhnya manusia itu lebih mulia dan tinggi derajatnya di hadapan Allah Swt. dibandingkan makhluk lainnya yang ada di permukaan bumi ini.

Masyaallah, tabarakallah. Jadi lebih bersyukur lagi ya, Sob! So, betapa beruntungnya kita mendapatkan amanah untuk beribadah saum dan perintah meningkatkan amalan-amalan kebaikan lainnya saat mendapati Ramadan.

Ketika Ramadan Setan Dibelenggu

Nah, hebatnya lagi, ternyata di bulan Ramadan tidak hanya dibukakan pintu-pintu surga. Namun, juga ditutupnya pintu-pintu neraka, setan-setan dibelenggu serta dibuka selebar-lebarnya pintu ampunan bagi makhluk-Nya yang mau bertobat. Wah, Allah Maha Baik, ya, Sobat.

Well, sebelum kita lanjut untuk menunaikan ibadah puasa, ada baiknya kita check ‘n recheck dahulu niat kita. So, ini penting banget dalam mengawali setiap urusan hati dan perbuatan kita. Jangan sampai puasa kita nanti hanya sekadar menahan haus dan lapar. Namun, ternyata nilai pahalanya minim hingga zonk. Rugi banget ‘kan?

Nah, penting untuk diketahui, puasa itu berurusan langsung dengan Allah bukan dengan sesama makhluknya. Jadi, penting meluruskan niat beribadah puasa dan mendudukkannya dengan benar di hati. So, semua murni menunaikan segala amalan ibadah semata-mata hanya mengharapkan keridaan Allah taala bukan selain daripada-Nya.

Doa-doa Mustajab

Hebatnya lagi! Bagi orang yang sedang berpuasa mendapatkan hak istimewa dari Allah. Boleh dikata memperoleh prioritas jalur langit ya, Sob! Doa-doa yang orang berpuasa itu mustajab, lo. Langsung dalam jaminan Allah.

Wah, keren ‘kan? Makanya, Sobat setia, kamu-kamu mesti banyak-banyak melangitkan doa, ya. Siapa tahu langsung dikabulkan sama Allah. Asyik ‘kan? Siapa sih yang gak bahagia jika doanya diijabah sama Allah. Eits, jangan lupa selalu minta hidayah iman Islam ya, biar selalu berada di jalan yang lurus dan Allah ridai.

Oh ya, hal ini selaras dengan hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah saw. menuturkan, “Ada tiga doa yang tidak akan tertolak: satu, doa pemimpin yang adil. Kedua, doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka. Ketiga, doa orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi )

Sementara di dalam riwayat hadis Ibnu Majah, Rasulullah saw. bersabda, ”Sesungguhnya doa orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.”

Dengan demikian, alangkah eloknya bila kita perkuat dan perbanyak doa-doa kita di hadapan Allah selama berpuasa. Tapi ingat doanya yang baik-baik, ya. Selain mendoakan diri sendiri, keluarga, sahabat, serta tetangga, jangan lupa selipkan doa untuk saudara-saudara seiman kita yang ada di Palestina, Rohingya, dan belahan bumi lainnya yang hingga kini masih mengalami penjajahan, penindasan, dan kesengsaraan hidup. Walau bagaimana pun mereka adalah saudara seakidah kita.

So, dengan kita berpuasa setidaknya kita turut merasakan penderitaan saudara kita yang kekurangan makanan bahkan kelaparan di sana. Duh, sedih rasa hati ya, kalau mengingat penderitaan mereka di sana. Jika saja saat ini ada Khilafah, gak akan begini nasib saudara-saudara kita di Gaza.

Akibat Khilafah Tiada

Miris ya, Sob, kaum Muslimin banyak namun tercerai-berai bagaikan buih di lautan. Tanpa adanya komando Khalifah dalam naungan Khilafah enggak bisa membebaskan mereka dari keterpurukan.

https://narasipost.com/motivasi/09/2022/bukan-muslimah-biasa/

Bahkan, enggak kurang pilu, penetapan awal Ramadan saja umat Islam masih belum kompak. Miris banget, deh. Padahal bulannya cuma satu di langit. Gak yang kedua apalagi yang ketiga dan seterusnya. Kebayang saja satu rumah, eh yang saum ada yang dulu ada yang belakangan. Duh, enggak asyik banget ‘kan! Lalu apakah perbedaan ini akan terus begini?

Tentunya, enggak ‘kan, kita semua berharap bisa puasa awal bareng. So, semoga Ramadan kali ini terakhir tanpa junnah ya, Sob! Amin ya Allah. Sepakat ya, Sob? Biar Ramadan berikutnya kita bisa puasa bareng. Pasti asyik ‘kan?

Luruskan Niat itu Penting

Sobat setia, dalam berpuasa Ramadan enggak boleh asal-asalan, lo. Mesti ikut aturannya Allah, dan sesuai syariat Islam sebagaimana yang diteladankan Rasulullah saw.

Jadi gini, dalam ajaran Islam. Dalam melakukan sebuah perbuatan hendaklah diawali dengan niat yang benar pun cara beramalnya juga benar. Yakni, sesuai syariat Islam. Dengan kata lain kita melakukan ihsanul amal, dikerjakan dengan tulus ikhlas semata mengharap rida Allah.

Nah, bila dua syarat mutlak ini telah terpenuhi. Dijamin deh bakal diterima sama Allah ibadahmu. Insyaallah. Tapi jika salah satunya enggak ada, yang terjadi adalah hangusnya pahala amalmu. Wuih, rugi dong!

Sobat mesti tahu, dari jalur Umar menuturkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, ”Semua perbuatan itu tergantung niatnya, dan balasan bagi tiap-tiap orang tergantung apa yang diniatkannya. Barang siapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya. Maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin dicapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa yang diniatkan.” (HR. Bukhari)

Jadi, sangat jelas ya, niat itu punya peranan penting dalam melaksanakan perbuatan. Jika niat dan amalan kita baik, insyaallah akan diterima oleh Allah dan berbuah pahala. Oleh karena itulah jangan sampai salah cara beramalnya ya, Sob, pasti dapat capeknya doang. Rugi dong, eh!

Mungkin ada baiknya jika kita renungi ayat pengingat dari Allah ini ya, Sob! Yuk simak dengan hati tenang dan lapang. Firman-Nya, “Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun." (Al-Mulk: 2)

Ramadan Berbenah dengan Belajar Islam Kaffah

Warning! Sobat, kehidupan ini diciptakan Allah. Oleh karena itu, kita bukan beramal semau kita sendiri. Namun, ikut maunya Allah. Terkadang ada yang berpuasa sekadar ikut-ikutan doang. Malu kalau enggak puasa, tersebab semua orang di sekitarnya pada puasa. Alhasil, puasanya sekadar menahan lapar dan haus.

Ada juga yang puasa ingin jadi kurus untuk menjaga berat ideal tubuhnya. Wah, modus diet ini namanya. Kadang ada juga nih, puasa tapi masih suka gibah enggak ada rem-remnya. Waduh, menguap deh pahalanya. Rugi dong! Atau berpuasa tapi enggan menutup aurat secara sempurna bila keluar rumah. Dan masih banyak perkara wajib lainnya yang enggak dilaksanakan. Duh, rasanya sangat disayangkan jika sudah begini ya.

Mau enggak mau, obatnya wajib belajar Islam kaffah nih, Sob. Biar tahu apa saja perbuatan yang dilarang atau diperintahkan oleh Islam. Apalagi belajar Islam secara menyeluruh itu wajib, lo.

Tuh ‘kan benar, belajar Islam kaffah itu enggak boleh ditawar-tawar kudu dilaksanakan. Kalau enggak, bakal kena dosa, lo. Sedangkan mereka yang berdosa dan enggak mau tobat, kelak jadi penghuni neraka. Nauzubillah. Seram banget!

Khatimah

Pada akhirnya, yuk, kita jadikan puasa Ramadan kali ini sebagai ajang berburu pahala seluas-luasnya. Selain itu, sebagai sarana muhasabah, introspeksi diri dan melejitkan takwa, agar menjadi makhluk yang sadar akan keberadaannya di muka bumi ini bukan sekadar numpang senang-senang. Datang lalu berlalu begitu saja.

Namun, ada visi misi akhirat yang hendak diraih yaitu menegakkan kembali kehidupan Islami di tengah-tengah umat. Sehingga Allah rida dengan kehidupan kita di planet bumi ini. Jangan sampai jadi makhluk yang merugi sehingga kelak menjadi penghuni surga-Nya. Wallahu a’lam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Bunga Padi Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Air Fryer, si Pintar yang Bikin Bugar
Next
LCS Membara, Bukti Negeri Muslim Tidak Berdaya?
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Firda Umayah
Firda Umayah
7 months ago

Bener banget. Ramadan itu waktu untuk memperbanyak amal, belajar Islam kaffah, dan mendakwahkannya. Bukan waktu untuk rebahan karena lemas akibat puasa.

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
7 months ago

Masyaallah bahagianya kita bisa berjumpa di bulan Ramadan. Semoga tahun depan kita bisa berjumpa kembali aamiin

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram