“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Subhanahu wa ta’ala Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (TQS. Al-Mujadalah: 11)
Oleh. Cita Ka Widuri
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Sungguh miris melihat fenomena yang terjadi pada generasi muda saat ini, memasuki awal tahun ajaran baru banyak kasus tawuran yang melibatkan remaja termasuk kalangan pelajar. Beberapa kasus terjadi dalam satu pekan terakhir ini di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Pada hari Selasa (18/07) terjadi aksi perang di antara dua geng motor yang mengakibatkan satu korban pembacokan di jalan lingkar Bumiayu, Brebes. Kejadian tersebut bermula dari aksi saling menantang di sosial media, bahkan sempat disiarkan secara langsung di media sosial (Radartegal.com, 21/07/2023).
Kasus lainnya tawuran terjadi di antara dua kelompok geng motor di Jalur Pantura Brebes pada hari Senin (24/07/2023), kejadian ini bahkan menelan 2 korban jiwa dan 1 korban luka bacok. Salah satu korban dikabarkan baru masuk di kelas 1 SMK (Panturapos.com, 24/07/2023).
Kasus tawuran yang melibatkan remaja dan anak muda tersebut menunjukkan fakta lemahnya kepribadian generasi muda saat ini. Padahal, mereka adalah generasi yang akan menentukan nasib bangsa ini di masa depan. Lantas, apakah yang menyebabkan lemahnya kepribadian generasi muda saat ini?
Pendidikan Sekuler Melemahkan Generasi
Pembentukan kepribadian generasi tidak lepas dari pengaruh sistem pendidikan, baik dari keluarga maupun pendidikan di sekolah. Ibu sebagai madrasah pertama memberikan peran yang penting dalam mendidik generasi, begitu juga dengan ayah sebagai pemimpin dalam keluarga akan menjadi sosok yang dicontoh oleh seorang anak. Ketika keluarga telah memberikan pendidikan yang baik di rumah, ini bisa menjadi benteng pertahanan pertama bagi generasi muda.
Namun, kesulitan ekonomi yang dirasakan oleh sebagian besar masyarakat hari ini mengharuskan sebagian orang tua sibuk bekerja sehingga hanya mengandalkan lingkungan sekolah untuk pembentukan anak-anak mereka. Apakah cukup pendidikan yang diberikan di sekolah hari ini membentuk generasi yang saleh dan salihah? Faktanya sistem pendidikan hari ini hanya memberikan sedikit ruang untuk membangun kepribadian muslim yang baik. Pendidikan moral kurang menjadi perhatian karena terjadi dikotomi antara ilmu Islam dengan ilmu dunia. Pendidikan berbasis sistem kapitalis sekuler hari ini juga mendorong generasi muda hanya mengejar kesuksesan dunia tanpa memperhatikan batas-batas agama, karena Islam hanya dipandang sebagai agama ritual saja.
Akibat dari sistem pendidikan yang tidak berbasis akidah Islam, membentuk generasi yang sekuler dan terjerumus pada gaya hidup bebas. Akhirnya terjebak pada pergaulan bebas, tawuran, bullying, dan perilaku yang menunjukkan degradasi moral lainnya. Sehingga, pendidikan sekuler bukan membangun generasi tapi melemahkan generasi. Bagaimana langkah yang harus ditempuh untuk menyelamatkan generasi?
Islam Membangun Generasi Berkualitas
Pendidikan menjadi kebutuhan yang penting untuk diperhatikan, sistem pendidikan yang baik akan mencetak generasi yang baik dan melahirkan peradaban yang baik. Karena peradaban yang berhasil ditentukan juga oleh gambaran generasinya, generasi yang rusak menjadikan peradaban tersebut tidak layak dijadikan sebagai contoh.
Islam telah menunjukkan gambaran generasi yang cemerlang selama 1300 tahun lamanya. Dunia mengakui berbagai karya dari ilmuwan muslim yang menjadi tonggak lahirnya IPTEK hari ini. Islam menjadikan akidah sebagai dasar dari pengaturan sistem pendidikannya, sehingga tidak ada dikotomi antara ilmu agama dan dunia. Inilah yang melahirkan ilmuwan muslim dengan berbagai karyanya tanpa melupakan sudut pandang agama. Setiap ilmu yang dipelajari akan semakin memperkokoh keimanan seorang muslim dan mengakui kebesaran Allah. Islam memberikan posisi yang mulia bagi orang yang beriman dan berilmu, artinya ilmu dan iman itu tidak boleh dipisahkan.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Subhanahu wa ta’ala Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (TQS. Al-Mujadalah: 11)
Sistem pendidikan Islam akan sempurna penerapannya jika dibarengi dengan penerapan sistem politik ekonomi Islam. Di mana negara memiliki peran penting dalam memenuhi fasilitas pendidikan yang akan mendukung lahirnya generasi cerdas dengan ketinggian moral. Negara juga berlaku sebagai pelayan umat yang akan menyediakan infrastruktur memadai untuk memudahkan proses belajar dan memenuhi kebutuhan umat. Hanya dengan kembali kepada pengaturan Islam yang sempurna, generasi Islam bisa diselamatkan dari bahaya kerusakan akibat pengaruh dari pemikiran asing yang sekuler, dan hanya di bawah naungan sistem Islam generasi bisa terkondisikan untuk menjadi insan berkepribadian Islam.
Wallahu a’lam bi ash-shawab []
waduh-waduh... hari gini masih tawuran.. hayuk atuh, harusnya ikut bantu memerangi ide2 sekuler liberalisme yang menghantam pemikiran kaum muslimin..
Tawuran itu salah satu bentuk pencarian jadi diri yang salah. Mereka ingin menunjukkan jadi dirinya tetapi salah arah. Ini akibat didikan sistem pendidikan yang salah pula. Hanya dengan Islam, generasi muda akan diselamatkan.
Selamatkan generasi dengan Islam.
Barakallah..
Generasi terbaik akan lahir di sistem yang terbaik. Sistem itu, tiada lain adalah Islam.
Seperti inilah gambaran sistem pendidikan sekuler. Selamanya tidak akan mampu mencetak generasi yang memiliki kepribadian Islam dan berkualitas.