Supernova merupakan fenomena alam semesta yang menjadi bukti kekuasaan Sang Maha Pencipta. Kuasa Allah yang menjadikan segala sesuatu berjalan dengan teratur.
Oleh. Deena Noor
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Supernova. Mungkin sebagian dari kita ada yang langsung teringat pada novel karya Dee Lestari. Ya, novel fiksi ilmiah tersebut memang sangat populer sejak pertama kali terbit pada 2001. Bahkan, novel dengan enam seri ini masih banyak diminati hingga kini. Namun, kita tidak hendak membicarakan novel tersebut, melainkan tentang satu fenomena yang luar biasa di alam semesta.
Kita tahu bahwa alam semesta ini begitu luas dan dengan isi yang sangat beraneka ragam. Peristiwa yang terjadi di dalamnya juga bermacam-macam. Salah satu fenomena alam semesta yang luar biasa adalah adanya supernova. Apa itu supernova? Mari kita simak berikut ini.
Supernova, Berakhirnya Riwayat sang Bintang
Supernova yang kita bicarakan di sini adalah proses ledakan yang menandai berakhirnya riwayat dari sebuah bintang besar. Peristiwa meledaknya bintang besar sebagai penanda akhir hidupnya itulah yang dinamakan supernova.
Tidak semua bintang mengalami supernova. Supernova hanya terjadi pada bintang yang memiliki ukuran massa delapan kali lebih besar dari matahari. Adapun bintang yang lebih kecil dari itu akan menjadi katai putih atau bintang yang tidak lagi bersinar.
Bintang besar mampu bertahan hidup dengan membakar material nuklir di intinya. Hal ini kemudian menghasilkan berton-ton energi yang menyebabkan inti di dalamnya menjadi sangat panas. Inti bintang bisa bersuhu hingga 100 miliar derajat celsius.
Ketika bintang masif tersebut kehabisan bahan bakar, ia akan mendingin sehingga tekanannya turun. Menurunnya tekanan pada bintang masif membuatnya runtuh dalam kecepatan tinggi, yakni 30.000 kilometer per detik. Gelombang kejutnya mampu memusnahkan medium antarbintang. Gelombang kejut ini begitu dahsyat hingga menyebabkan bagian luar bintang meledak.
Ledakan dahsyat dari bintang besar tersebut mampu menghasilkan cahaya yang amat terang di angkasa. Bahkan, terangnya cahaya bisa sampai satu miliar kali dari cahaya semula sang bintang. Cahaya dari fenomena supernova ini bahkan bisa membuat galaksi sangat terang dalam waktu singkat.
Proses Supernova
Proses terbentuknya supernova memerlukan waktu yang lama karena besarnya energi yang dikeluarkan oleh bintang masif. Dilansir dari wikipedia.org, terjadinya supernova mengikuti urutan sebagai berikut:
- Pembengkakan
Pembengkakan terjadi karena inti helium diangkat menuju ke permukaan. Bintang menjadi sangat besar seperti raksasa dengan warna merah. Di bagian dalamnya, inti bintang makin menyusut hingga bintang memanas dan memadat.
- Inti besi
Penyusutan inti bintang tersebut telah menghilangkan semua bagian inti hingga menyisakan unsur besi. Struktur nuklir besi sendiri tidak memungkinkan bintang melakukan reaksi fusi untuk menjadi elemen yang lebih berat. Inilah saatnya bintang memasuki tahap akhir menuju kehancurannya.
- Peledakan
Pada tahap ini, suhu pada inti bintang meningkat hingga mencapai 100 miliar derajat celsius. Energi dari inti bintang berpindah menyelimuti permukaan bintang hingga akhirnya bintang pun meledak. Bersamaa dengan itu, terciptalah gelombang kejut yang membuat material pada lapisan luar bintang menjadi panas. Material tersebut berfusi dan menjadi elemen-elemen baru dan isotop-isotop radioaktif.
- Pelontaran
Ketika bintang meledak, gelombang kejut yang dihasilkannya melontarkan material-material bintang ke ruang angkasa.
Sulit Mengamati Supernova
Sulit untuk bisa mengamati supernova secara langsung. Jauhnya jarak bumi tempat kita berpijak dengan tempat beradanya bintang-bintang yang mengalami supernova membuat kita sulit melihatnya. Makin jauh jarak supernova dari bumi, makin redup cahayanya.
Selain itu, pandangan kita juga terhalang oleh banyaknya materi gelap di alam semesta. Di atas sana, banyak terdapat awan debu dan gas nebula yang sangat gelap yang menghalangi pandangan mata kita terhadap keberadaan supernova.
Karena itu, mengamati supernova memerlukan alat khusus seperti teleskop. Adapun teleskop yang biasa digunakan untuk mengamati supernova adalah Teleskop Hubble NASA, Teleskop Kepler, dan Teleskop James Webb.
Peran Supernova
Supernova yang rata-rata terjadi 50 tahun sekali di galaksi seukuran Bimasakti ini ternyata memiliki peran cukup penting. Diketahui bahwa supernova dapat memperkaya medium antarbintang dengan elemen-elemen massa yang lebih besar. Reaksi fusi nuklir pada inti bintang menghasilkan unsur-unsur yang lebih berat dari hidrogen dan helium. Unsur-unsur ini dilontarkan keluar saat bintang meledak. Hasilnya, awan antarbintang menjadi kaya akan unsur-unsur berat ini.
Gelombang kejut dari supernova memampatkan material yang dilewatinya sehingga menghasilkan banyak elemen seperti karbon, oksigen, nitrogen, silikon, seng, perak, timah, emas, merkuri, timbal, uranium, dan besi.
Ahli memperkirakan bahwa unsur-unsur yang terlontar saat supernova dapat membentuk formasi bintang baru dalam jutaan tahun ke depan. Unsur-unsur ini juga kemungkinan bisa membentuk lubang hitam atau black hole di angkasa.
Bahaya Supernova
Ledakan bintang besar dengan mengeluarkan energi dahsyat dan material berat tentunya bisa berbahaya bagi sekelilingnya. Para ahli menyebutkan bahwa supernova dapat berbahaya bagi bumi jika jaraknya dekat, yakni sekitar 25-30 tahun cahaya. Mereka juga mengatakan bahwa dalam radius 30 tahun cahaya tidak ada kandidat bintang yang berpotensi menjadi supernova. Ada Spica yang berpotensi mengalami supernova, tetapi ia berada sekitar 250 tahun cahaya. (cnnindonesia.com, 24-11-2024)
Adapun dampak supernova dalam radius 30 tahun cahaya adalah dapat menyebabkan radiasi tinggi. Gelombang kejut dan partikel berenergi tingginya bisa menimbulkan dampak besar. Energi yang dihasilkan supernova ada berbagai bentuk, termasuk neutrino, sinar-X, dan sinar gama. Umumnya, neutrino tidak berbahaya karena tidak berinteraksi dengan materi.
Beda halnya dengan sinar-X dan gama yang dapat menghancurkan molekul nitrogen dan oksigen di atmosfer bumi. Dari sini kemudian terbentuklah oksida nitrogen yang bisa merusak lapisan ozon. Tanpa lapisan ozon, bumi akan terpapar sinar ultraviolet matahari secara langsung. Mikroorganisme fotosintetik seperti alga juga menjadi rentan. Karena mikroorganisme ini membentuk lapisan dasar rantai makanan, seluruh ekosistem akan runtuh dan kepunahan massal terjadi bila mendapat gangguan hebat.
Adanya partikel kosmis berkecepatan tinggi juga turut memperburuk kerusakan atmosfer bumi. Ancaman terhadap ekosistem menjadi kian besar. Ini tentunya berbahaya bagi keberlangsungan makhluk hidup yang ada di bumi.
Kuasa Sang Pemilik Alam Semesta
Terjadinya supernova menunjukkan adanya kekuasaan yang lebih dahsyat dari sang bintang besar di alam semesta. Siapa yang mengatur bintang-bintang itu menurut alurnya? Siapa yang menentukan bahwa bintang besar akan berakhir riwayatnya dengan mengalami supernova? Siapa yang mengatur bahwa dalam jarak sekian supernova bisa berbahaya?
Tentu ada hal lain yang membuat bintang-bintang itu teratur sedemikian rupa. Hal lain itu pastinya bukan manusia atau makhluk apa pun di alam semesta ini. Kekuatan manusia terbatas. Manusia juga tidak mampu menjangkau seluruh alam semesta. Buktinya, manusia tidak bisa mengendalikan alam semesta menurut keinginannya. Jangankan alam semesta, mengendalikan hawa nafsunya sendiri saja manusia sering kalah.
Begitulah makhluk. Manusia adalah salah satu makhluk sebagaimana bintang besar yang mengalami supernova. Makhluk-makhluk ini hidup sesuai dengan aturan tertentu. Makhluk juga tidak ada yang abadi. Setiap makhluk punya masa hidupnya. Bila masanya telah habis, makhluk akan mati, musnah, menghilang, atau meledak seperti halnya fenomena supernova.Baca juga: Solar Maximum dan Dampaknya bagi Bumi
Semua itu diatur oleh sesuatu yang lebih besar dari makhluk. Sesuatu itu adalah Allah Swt. yang punya kekuasaan menjadikan makhluk dan menetapkan aturan atasnya. Allah yang menentukan masa hidup setiap makhluk. Allah adalah pemilik alam semesta ini. Allah pula yang menundukkan bintang-bintang dan makhluk lainnya sesuai dengan kekuasaan-Nya sebagaimana yang disebutkan dalam surah An-Nahl ayat 12: “Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya).”
Karena itulah, manusia sebagai makhluk harus sadar diri dengan posisinya yang lemah dan terbatas. Manusia tidak punya kuasa apa-apa kalau Allah tidak menolongnya. Tidak layak bagi manusia untuk sombong dan membangkang. Manusia butuh dan wajib bergantung kepada Allah semata.
Manusia juga harus menyadari bahwa dirinya adalah hamba yang tugasnya beribadah kepada Allah. Hal ini diwujudkan dengan menaati setiap aturan Allah dalam setiap aspek kehidupan. Menjalankan syariat Islam secara kaffah itulah kewajiban manusia.
Khatimah
Supernova merupakan fenomena alam semesta yang menjadi bukti kekuasaan Sang Maha Pencipta. Kuasa Allah yang menjadikan segala sesuatu berjalan dengan teratur. Kehidupan dan kematian telah ditetapkan Allah untuk setiap makhluk-Nya.
Fenomena alam semesta seperti supernova hendaknya menjadikan manusia makin sadar kedudukannya sebagai hamba yang lemah. Melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya inilah harusnya manusia mengimani dan makin yakin bahwa tiada yang patut disembah selain Allah. Keimanan tersebut kemudian diwujudkan dengan senantiasa menjaga takwa kepada Sang Khalik hingga akhir hayatnya.
Wallahua’lam bishawab. []
Allahu Akbar, betapa kecil diri ini.. ternyata bintang juga bisa hancur yaa.. bukti bahwa selain Allah, tidak ada yang abadi...
Maa sya Allah..semua ditentukan ajalnya.alam semesta yang begitu luar biasa (bintang) juga ternyata ada waktunya mati. Dan pada akhirnya dunia pun akan berakhir
Terimakasih mbak Deena Noor naskahnya keren
Iya betul. Denger "supernova" auto keinget sama novel Dee...
Tapi di naskah ini, dibahas sampai sisi keimanan dan tauhidullah. Masya Allah
Barakallah Mbak Deena
Terima kasih NP
Semoga bisa bermanfaat