Jangan biarkan ibu peradaban ini berjuang sendiri
Temanilah perjuangan sang bidadari
Melewati kejamnya dunia penuh onak dan duri
Hingga, ke dalam Islam kaffah mereka mau berlari
Oleh. Choirin Fitri
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Ada sebuah sosok istimewa
Perannya penuh wibawa
Peng-install pertama tentang takwa
Cintanya memenuhi setiap relung jiwa
Ya, engkau menyebutnya ibu
Hiasan iman takwa ia jadikan rambu-rambu
Peran mulianya tak bisa dihitung, meski dengan satuan ribu
Menyokong kehidupan baru 'tuk buah hatinya dengan menggebu-gebu
Buah cinta bersama kekasih halalnya ia didik dengan ikhlas
Meski kini tantangan zaman semakin mengganas
Adakalanya mengikis habis kesabaran sampai amblas
Kerap stres menimpanya ketika berhadapan dengan pedihnya aktivitas
Pernahkah kau merasa peduli?
Yang ada telunjuk selalu menyalahkannya berkali-kali
Seakan dialah biang kerok segala masalah tanpa kecuali
Renungilah telunjuk salah itu, kau 'kan mulai menyesali
Ibu bukan sumber kenakalan anak
Hidupnya sejak hamil, melahirkan, menyusui, mengasuh, mendidik tak berenak-enak
Telusuri perannya dengan baik dan benar sejenak
Jangan asal menuduh, selami hatinya dengan jernihnya benak
Seringkali ibu harus menjadi single parent dalam kehidupan
Suami yang harusnya mengayomi jauh dari harapan
Akhirnya, ia pun harus berjuang sendiri keluar dari kegelapan
Demi menjemput indahnya hidup di masa depan
Pernahkah kau peduli pada kemalangan ibu ini?
Dia berjuang di tengah arus sekularisme kapitalisme yang merusak segala lini
Ia terseok-seok mengais-ngais kekuatan jasmani rohani
Meminta belas kasih Allah Sang Kuasa dengan berani
Inilah ibu yang masih memiliki iman takwa di dada
Mereka tak peduli seberapa banyak masalah yang menghantam berganda
Dengan bekal iman takwa dia 'kan selalu waspada
Menjauhkan keluarga dari impitan dosa di mana pun berada
Jauh berbeda dengan para ibu yang telah dirusak sistem kapitalisme sekularisme
Peran mulianya berubah dipengaruhi antagonisme
Hidupnya terjebak dalam virus egoisme feminisme
Hingga, mencampakkannya dari syariat Allah sebagai ritme
Jangan biarkan ibu peradaban ini berjuang sendiri
Temanilah perjuangan sang bidadari
Melewati kejamnya dunia penuh onak dan duri
Hingga, ke dalam Islam kaffah mereka mau berlari
Ya, Islam kaffah dalam bingkai Khilafahlah yang 'kan menyelamatkan para ibu peradaban
Sang Khalifah dengan ketakwaannya 'kan sadari kewajiban
Menyelesaikan permasalahan ibu dan generasi dengan gerak cepat tanpa lamban
Menggenggam Islam kaffah sebagai aturan yang diemban
Mari sambut kemenangan ini dengan perjuangan
Campakkan sistem rusak kapitalisme sekularisme secara berkesinambungan
Teruslah berjuang dalam jemaah dakwah bergandeng-gandengan
Hingga, nyawa melesat dari raga dan Allah letakkan kita di surga-Nya dengan keagungan
Batu,1 Desember 2023 []
MasyaAllah, keren tulisannya Mbak Choirin. Bait diksinya nyentuh banget. Memang menjadi ibu di sistem kapitalis sekuler sungguh berat, butuh penerapan syariat dan iman yang kuat agar peran ibu bisa kembali.
Memang berat perjuangan para ibu dalam sistem kapitalisme. Mereka harus mengasuh dan mendidik anak-anak. Di saat yang sama harus menjadi tulang punggung keluarga.
Betul, ibu saat ini banyak yang menjadi korban kapitalisme yang begitu kejam. Semoga segera tegak Islam kaffah dan mengembalikan fitrah ibu sebagai bu peradaban.