Kapan Anak-Anak Bisa Diberi Gadget? Ini Jawaban Pakar Parenting Islam

Menurutnya, ketika orang tua sudah fokus di goal pendidikan dalam pembentukan sakhsiyah islamiyah, yakni dengan pembentukan pola pikir islami dan pola sikap islami, maka orang tua akan memberikan tsaqofah islami kepada anak.

Oleh : Saptaningtyas

NarasiPost.Com-Menjawab persoalan orang tua dalam menentukan kapan seorang anak bisa diberikan gadget, Pakar parenting Islam, Ustazah Yanti Tanjung mengungkapkan bahwa batas amannya ialah ketika anak memiliki syakhsiyah (kepribadian) Islam.

Itu batasannya. Jadi, ketika anak sudah punya syakhsiyah Islam, Insya Allah aman. Itu anak tangguh soalnya,” tuturnya dalam Bincang Mesra NarasiPost.Com bersama Ustazah Yanti Tanjung, di kanal Youtube Narasipostmedia, Ahad (21/03/2021).

Tentang kapan orang tua merasa anaknya sudah memiliki syakhsiyah islamiyah hingga aman untuk diberi gadget, Ustazah Yanti menjelaskan bahwa hal itu tidak bisa dipatok berdasarkan usia.
Saya enggak matok usia. Karena usia 18 tahun juga, kalau tidak punya syakhsiyah Islam, usia 20 tahun juga, (kalau tanpa syakhsiyah Islam) bisa merusak itu, gadget itu. Jadi, ketika dia sudah punya syakhsiyah islamiyah, walaupun anak berusia 10 tahun, dikasih gadget juga nggak masalah,” terangnya.

Sebelum orang tua bertanya kapan saat yang tepat untuk memberikan gadget kepada anak, ia menjelaskan bahwa perlu bagi orang tua untuk bertanya terlebih dahulu tentang kapan syakhsiyah Islam harus terbentuk pada anak.

Sebelum kita tanyakan, ‘Usia berapa gadget itu diberikan kepada anak?’, sebetulnya perlu ditanyakan dulu ‘Usia berapa syakhsiyah Islam itu harus kita (buat) sampai kepada anak?’ Ini yang harus kita gapai, baru nanti itu bisa kita jawab,” ungkapnya.

Menurutnya, ketika orang tua sudah fokus di goal pendidikan dalam pembentukan sakhsiyah islamiyah, yakni dengan pembentukan pola pikir islami dan pola sikap islami, maka orang tua akan memberikan tsaqofah islami kepada anak.

Ia menerangkan bahwa anak usia 10 tahun dapat memiliki tsaqofah yang memadai karena sudah dideraskan tsaqofah Islam dari usia dini, yakni 7-10 tahun oleh orang tua. Kemudian, menurutnya, jika anak sudah mempunyai tsaqofah Islam dan kecenderungan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dan kepada syariat Allah, maka anak akan bisa memosisikan gadget sebagaimana perintah Allah, sebagaimana maklumat yang didapat.

Insya Allah dia akan bisa memosisikan gadgetnya sebagaimana perintah Allah, sebagaimana maklumat yang dia dapat di awal yang diberikan kepada anak. Dia sudah punya pemikiran, karena maklumatnya begitu,” ungkap Ustazah Yanti.

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa di dalam pendidikan Islam, target syakhsiyah Islam harus tercapai di usia 10 tahun karena pada usia itu anak mengalami baligh, yakni anak perempuan bisa mengalami haid, sementara anak laki-laki ihtilam.

Jika anak tidak mengalami haid/ihtilam pada usia 10 tahun, menurutnya paling tidak usia anak mencapai usia 15 tahun sebagai usia dewasa anak. Namun demikian, dalam hal ini Ustazah Yanti menerangkan, anak harus tetap dipersiapkan telah bersyakhsiyah Islam di usia 10 tahun. Menurutnya, hal ini sulit dicapai jika pendidikan tidak berbasis akidah Islam.

Kalau tidak dengan kurikulum berbasis Islam, itu tidak akan bisa. Tapi kalau kurikulumnya berbasis akidah Islam, insya Allah akan bisa tercapai. Dan itu kenyataannya banyak dan bisa dibuktikan,” pungkasnya. []


Photo : Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Ekonomi Syariah Sangat Dirindu, Penerapan Islam Kafah Nanti Dulu?
Next
KKB Kembali Berulah, di Mana Peran Negara ?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram