Khilafah Mempersatukan Umat Tanpa Sekat

"Sesungguhnya siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Siapa saja yang memelihara kehidupan seorang manusia, seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya"
(QS al-Maidah [5]: 32).

Oleh. Asma Ridha
(Pegiat Literasi Aceh)

NarasiPost.Com-"Seperti anak ayam kehilangan induknya" seakan peribahasa ini sangat tepat menggambarkan kehidupan umat Muslim di seluruh dunia. Tidak terkecuali yang dialami oleh warga Muslim Rohingya, pengusiran dari negerinya sendiri selalu dan berulang terjadi. Status imigran harus tersemat pada diri mereka yang tidak pernah mendapatkan kejelasan. Sekalipun masyarakat Aceh telah banyak membantu, namun pada akhirnya sebanyak 281 warga Rohingya melarikan diri dari Kamp penampungan sementara di BLK Lhokseumawe, Aceh.
Kaburnya warga Rohingya ini dari kamp pengungsian bukanlah hal yang baru pula. "Berulangnya kedatangan ratusan pengungsi di Aceh, ditampung, kemudian kabur menunjukkan bahwa Indonesia merupakan titik lemah dalam rute perjalanan para pengungsi menuju tujuan akhir, kata seorang pengamat menanggapi laporan ratusan warga Rohingya yang melarikan diri dari kamp di Lhokseumawe." (Bbcnewsindonesia, 26/02/2021)

Rasa nasionalisme yang telah ditunjukkan oleh masyarakat Aceh, Indonesia secara keseluruhan, terbukti tidaklah cukup untuk bisa membantu para imigran Muslim Rohingya ini. Bagaimana tidak, layaknya manusia pada umumnya, mereka juga menginginkan status kewarganegaraan yang jelas, kehidupan yang layak, tempat tinggal yang layak, dan berkehidupan dengan normal. Namun, sekat nasionalisme tidak akan mampu memberi solusi dan tindakan nyata untuk menjadikan satu rasa dan satu penanggungan dalam membantu saudara seakidah dalam keadaan dizalimi oleh penguasa dan negaranya.

Ketiadaan payung hukum yang jelas, dan pada level praktis tidak adanya instrumen hukum di Indonesia dalam penanganan datangnya para imigran Rohingya ini, menambah kebingungan dan tumpang tindih kewenangan di antara institusi-institusi yang merasa berkepentingan untuk menyelesaikan masalah para imigran yang mencari suaka di Indonesia. Lagi-lagi nasib imigran Rohingya tidak mendapatkan solusi yang tuntas, baik dari negara asalnya, apa lagi negara tempat mereka mencari suaka sementara.

Umat Islam Bagaikan Satu Tubuh

Berbagai kezaliman yang terus- menerus menimpa umat Muslim di berbagai belahan dunia, menunjukkan bahwa tidak adanya kekuatan yang kokoh untuk bisa menjadi perisai bagi kaum Muslimin. Padahal hakikatnya, Rasulullah Saw telah menggambarkan bahwa umat Muslim itu laksana satu tubuh, tidak ada sekat wilayah, bangsa, negara, suku, warna kulit, dan lain sebagainya yang bisa membuat perpecahan sesama kaum Muslimin. Ketika saudaranya dizalimi, maka umat Muslim yang lain akan merasakan hal yang sama. Mengapa hari ini justru umat Muslim bercerai-berai? Seakan tidak ada lagi persaudaraan atas ikatan akidah. Sekat nasionalisme memenjarakan rasa empati dan peduli, sekat batas teritorial membuat sulit untuk bisa saling melindungi saudaranya sendiri. Ketiadaan Khalifah sebagai pemimpin umat dalam bingkai khilafah telah membuktikan sebagai salah satu sebab yang paling utama. Tidak ada pemimpin umat yang menjadi perisai di depan untuk menghadang musuh-musuh yang membenci umat Islam adalah faktor penyebab umat Islam selalu terzalimi.

Sejarah peradaban Islam telah membuktikan, ketika Islam diterapkan dalam bingkai khilafah yang menerapkan Islam secara kaffah (menyeluruh) selama 13 abad lamanya, tidak ada diskriminasi terhadap rakyat yang tidak seakidah. Justru negara melindungi dengan hak yang sama terhadap warga negaranya yang berstatus kafir dzimmi.

Islam dalam naungan khilafah akan memberikan jaminan rahmatan lil alamin, tidak hanya manusia, bahkan seluruh makhluk akan merasakan keberkahannya. Karena Islam adalah ideologi yang sempurna Allah Swt turunkan yang menjaga banyak hal, baik terhadap Muslim maupun non-Muslim yang berstatus kafir dzimmi. Diantaranya :
Pertama, Islam menjaga agama. Sebagaimana dalam QS: Al-Baqarah : 256, Islam tidak pernah memaksakan seseorang untuk memeluk akidah Islam. Ini menunjukkan, betapa Islam sangat menghormati keberadaan keyakinan agama lain, selama berstatus sebagai kafir dzimmi. Tidak ada istilah "pengusiran" karena adanya perbedaan agama, suku, ras atau apapun itu yang membuat perpecahan.

Kedua, Islam menjaga jiwa. Sebagaimana firman Allah Swt yang artinya :

"Sesungguhnya siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Siapa saja yang memelihara kehidupan seorang manusia, seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya"
(QS al-Maidah [5]: 32).

Sungguh, nyawa seorang Muslim sangat berharga. Tidak layak, jika umat Muslim selalu menjadi pihak tertuduh dan mendapat perlakuan yang tidak layak sebagaimana yang dialami oleh Muslim Rohingya.

Ketiga, Islam menjaga akal manusia. Segala hal yang dapat merusak akal l, baik dari segi minuman semisal khamar, maupun berupa tontonan yang tidak mendidik, perilaku hedonis, berjudi, mengundi nasib, narkoba dan sejenisnya. Tentu negara sangat ketat, tegas, dan memberikan hukuman yang layak serta berefek jera bagi siapa saja yang melakukannya.
Rusaknya akal, sangat dipengaruhi oleh banyak unsur. Maka sangatlah miris, jika ada negara di era globalisasi saat ini memaksakan minoritas umat Muslim untuk meminum khamr, memakan babi yang jelas diharamkan dalam Islam, melarang menjalankan ibadah puasa,l ketika menjadi masyarakat minoritas di sebuah negara non-Muslim.

Sungguh keberadaan Khalifah menjadi hal yang sangat mendesak untuk diupayakan saat ini.

Keempat, Islam menjaga harta. Islam sangat tegas dalam menindak perilaku kriminal baik merampas, merampok, mencuri, membegal dan sejenisnya. Ada hukuman yang telah Allah tetapkan, baik Muslim dan non-Muslim sebagaimana firman Allah Swt dalam QS : Al-Maidah : 38, menjelaskan hukum potong tangan bagi para pelakunya. Ada pula hukuman sesuai keputusan hakim.

Semua ini menunjukkan, bahwa Islam sangat adil dalam menjalankan aturan terhadap warga negaranya. Tanpa memandang status, apakah Muslim atau kafir dzimmi, semua menjadi kewajiban negara untuk dilindungi dan diayomi. Maka persoalan Rohingya tidak akan pernah ada akhirnya ketika umat muslim masih terpecah belah tanpa sosok seorang Khalifah dan Khilafah untuk mempersatukan umat di seluruh dunia. Karena esensi tegak khilafah adalah diterapkannya syariat Islam secara kaffah, tersebarnya dakwah, dan terjalinnya ukhuwah. Sungguh, hanya Khilafah yang akan mampu mempersatukan umat tanpa sekat dan menjadi perisai bagi umat manusia secara keseluruhan dari segala tindakan kezaliman musuh-musuh Allàh yang membenci Islam.

Wallahu A'lambishhawab[]


Photo : Pinterest

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Ghirah Dakwah
Next
Long-Distance Relationship
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram