Sesederhana itulah bahagia. Semua bisa bahagia, asalkan masih diberi kesempatan untuk bernapas tanpa perlu membeli udara.
Oleh. Isty Da’iyah
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Bahagia itu sederhana, semudah tarikan napas masuk ke dalam dada. Namun, akan jadi bencana jika udara yang masuk berupa racun karbon dioksida. Sesederhana itulah bahagia. Semua bisa bahagia, asalkan masih diberi kesempatan untuk bernapas tanpa perlu membeli udara.
Kebahagiaan itu bukanlah pemberian. Namun, kebahagiaan itu diciptakan. Apa pun kondisi kita semua harus dihadapi, dijalani dengan lapang dada karena ini termasuk langkah menuju bahagia.
Sabar dan syukur adalah salah satu syarat untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan. Sabar mudah diucapkan sulit dilaksanakan, sehingga orang yang sabar akan mendapatkan pahala yang besar. Karena sejatinya perkara setiap muslim itu sungguh indah, jika ditimpa kesusahan dia bersabar dan jika diberi kenikmatan dia bersyukur. Sebagaimana hadis dari Rasulullah yang artinya:
"Rasulullah mengagumi seorang mukmin yang bila ia memperoleh kebaikan ia memuji Allah dan bersyukur. Bila ia ditimpa musibah ia memuji Allah dan ia bersabar.” (HR. Ahmad).
Sabar dalam Ujian Kehidupan
Terkadang manusia disibukkan dengan kekecewaan, kemiskinan, pengkhianatan, kesedihan ditinggal orang-orang tercinta. Ia lupa bahwa ujian adalah bentuk lain dari kasih sayang Allah padanya. Ujian kehidupan yang berat terkadang membuat kita menjadi manusia lebih bijak, jika dilewati dengan penuh kesabaran. Bahkan insyaallah akan meningkatkan derajat kita di hadapan Allah Swt.
Sudah sering kita jumpai kisah menakjubkan tentang orang-orang yang hidup dalam keterbatasan. Namun, Allah mampukan untuk melakukan hal di luar jangkauan manusia. Sebagai contoh orang yang dianggap sangat sederhana bahkan miskin namun ternyata Allah mampukan untuk menunaikan ibadah haji dengan biaya sendiri atau pun dengan cara yang lain.
Ujian dalam kehidupan ibarat sepotong roti, berawal dari bagian-bagian tak berarti, yang tidak memiliki rasa seperti roti. Namun, ketika semua disatukan dan melalui proses yang panjang menjadi kudapan yang bernilai tinggi. Melalui proses yang panjang roti dicampur, diputar, dibanting, didiamkan, bahkan ditutup, dipotong, pada akhirnya ditempa dengan panas yang tinggi agar mengembang dengan sempurna dan matang. Inilah perumpamaan ujian yang dihadapi manusia di dunia.
Maka jika kita sedang merasa hidup kita diacak-acak, campur aduk, diputar-putar kepala ini, rasanya tidak karuan, merasa dibanting berkali-kali, mungkin itu tandanya kita sedang berproses menjadi lebih lembut namun kuat.
Jika kita sedang merasa pengap, ditutup, dengan kain basah, ditinggalkan begitu saja, berbahagialah itu tandanya kita sedang mengembangkan diri seperti adonan roti tadi. Jika sedang merasa dipotong, dicabik, dan digilas, nikmati saja karena itu artinya sedang diberi identitas menjadi unik, berbeda dengan yang lain.
https://narasipost.com/challenge-dawai-literasi/12/2023/mencari-kebahagiaan-dengan-bersyukur/
Dan jika ada di tempat panas dengan tekanan yang luar biasa, bersabarlah sedikit lagi, karena itu proses pematangan dan pengembangan diri untuk menjadi sempurna.
Hanya yang sabar dan berhasil yang bisa lolos dari ujian hidup ini, yang pada akhirnya akan mendapatkan pahala dari kesabarannya.
Menjadi orang yang bahagia adalah lebih memilih menjadi pribadi yang kuat dengan memilih sandaran yang paling kokoh yakni Allah Swt.
Allah berfirman dalam QS. Ar-Ra’d ayat 28 yang artinya:
"Saat mengalami kesulitan hidup, menghamburlah dalam dekapan Allah Swt. Bermunajahlah kepada-Nya.”
Selalu Bersyukur
Bersyukur akan memberi pengaruh pada kebahagiaan, dan menjadikan manusia lebih berdaya guna dalam menikmati
kehidupan mereka. Syukur mempunyai kekuatan besar yang muncul saat setelah dipraktikkan.
Syukur adalah kunci kebahagiaan yang tiada batas. Syukur akan menambah nikmat Allah karena rasa bahagia bukan terletak pada seberapa nilai kuantitasnya. Namun, rasa bahagia adalah seberapa besar nikmat yang dirasakan, dan seberapa banyak rasa syukur yang diucapkan. Di sinilah akan lahir keberkahan sebagaimana Allah berfirman dalam surah Ibrahim ayat 7 yang artinya:
“Bukankah Allah Swt. berjanji di dalam Al-Qur'an: 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu.'”
Syukur adalah ilmu tingkat tinggi yang latihannya harus setiap hari, dan belajarnya adalah sepanjang kehidupan ini. Ketika syukur sudah menjadi kebiasaan, maka akan menciptakan keajaiban yang selalu menjadikan diri sebagai magnet rezeki, untuk menarik berbagai macam kelimpahan dan keberkahan dari Allah Swt. Maka syukur merupakan kunci bahagia karena akan ada jiwa yang selalu bersyukur, lisan yang mengucapkan syukur dan mengaplikasikan dengan perbuatan.
Sabar dan syukur hanya akan bisa dilakukan oleh orang yang mempunyai hati yang sehat (qolbun salim). Karena hati yang sehat akan senantiasa dipenuhi oleh iman, takut berbuat dosa, tenang, takwa, kasih sayang, rahmat, lapang dada, dan takut kepada Allah. Sehat dan sakitnya hati kita, sangat bersesuaian dengan kadar keimanan kita kepada Allah Swt.
Sabar dan syukur juga akan menjadikan hati makin tunduk dan ingat kepada Allah. Menjadikan hati tenang, selalu mengembalikan semua urusan hanya kepada Allah. Ia tidak takut kepada siapa pun kecuali Allah. Dengan begitu perasaan tenang dan tenteram akan hadir dalam kehidupan kita. Sehingga akan membuat hati selalu bahagia. Karena sesungguhnya bahagia itu sederhana.
Wallahu’alam bi shawab []
Masyaallah, sabar dan syukur seperti satu paket ya yang bisa mengantarkan pada kebahagiaan dan ketenangan hati.
Masyaallah...keren tulisannya mb isty. Bahagia bisa diciptakan dengan hati lapang dan syukur. Baarakallahu fiik mbak
Sesungguhnya manusia tak akan bisa menikmati syurga, tanpa ikhlas di hatinya..ikhlas ini sudah mencakup sabar dan syukur 🙂
Resep singkat padat tapi penuh dengan kedalaman makna dan cerita. Setiap orang akan memiliki suka duka tentang keajaiban sabar dan syukur.
MasyaAllah sesederhana itu ya, dua kata sabar dan syukur semoga kita semua bisa menjalani dengan baik. Perlu mengokohkan iman untuk meraihnya.
Syukur dan sabar dua kunci bahagia tiada yg lain ya Mba Isty selalu keren naskahnya. Jazakillah khairan nasehat banget.
Waiyyaki mbak Mimi...