Persembahan Dari Umat Terbaik

Tiada keraguan dalam diri manakala menghadapi godaan. Tak gentar meski ancaman menghadang di hadapan. Tak surut meski berbagai ujian dan fitnahan datang bergantian. Baginya rida Allah adalah satu-satunya tujuan.

Oleh: Deena Noor

NarasiPost.com "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah." (QS. Ali Imran:110)

Dalam ayat ini, umat terbaik adalah yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan juga beriman kepada Allah. Inilah karakter yang dimiliki oleh umat terbaik di sisi Allah Swt. Karakter umat terbaik ini menjadi ciri umat Islam yang membedakan sekaligus menjadikannya unggul dibandingkan dengan umat-umat yang lainnya.

Lihatlah bagaimana Islam bisa mengeluarkan bangsa Arab yang jahiliyah di masa itu hingga menjadi bangsa dengan peradaban yang maju. Yang kemudian bisa menginspirasi bangsa lain untuk keluar dari kungkungan kehidupan yang terbelakang. Bahkan membebaskan negeri-negeri lain di berbagai belahan dunia dengan kecemerlangan pemikiran Islam yang memancarkan aturan terbaik bagi kehidupan umat manusia.

Seruan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar tidak lain adalah bersumber dari wahyu Allah Swt. Al-Qur’an merupakan kalimat tertinggi dan tiada yang menandingi. Siapa saja yang menyerukan kepada kalamullah ini, maka sejatinya tengah meninggikan posisinya di hadapan Allah.

Sebagai umat terbaik, maka sudah seharusnya yang diberikan juga adalah yang terbaik pula. Setiap yang dilakukan tiada lain dilakukan menurut apa yang dikatakan-Nya. Berjuang sekuat tenaga, beramal sebaik mungkin. Menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya.

Tiada keraguan dalam diri manakala menghadapi godaan. Tak gentar meski ancaman menghadang di hadapan. Tak surut meski berbagai ujian dan fitnahan datang bergantian. Baginya rida Allah adalah satu-satunya tujuan.

Menyampaikan kalimat terbaik kepada umat manusia dengan cara sesuai yang diperintahkan oleh Sang Maha Baik. Ini tidak terbatas pada kehidupan pribadi semata. Tidak pula sekadar pada perbaikan akhlak atau mengurusi ibadah ritual saja. Melainkan menyampaikan perintah Allah untuk seluruh segi kehidupan yang ada.

Sebagaimana sekarang, di mana kondisi tengah dalam keterpurukan yang sangat. Negeri yang kaya sumber daya alam ini nyatanya malah banyak penduduknya yang hidup melarat. Kekayaan dikuasai oleh segelintir korporat. Para pejabatnya tidak bekerja untuk mengurusi keperluan rakyat. Malah sibuk memperkaya diri, mengumpulkan harta dan kekuasaan mumpung dirinya masih menjabat. Korupsi makin menjadi karena hukum yang tak tegas memberikan sanksi berat. Bahkan dengan uang, semua pelanggaran sengaja dibiarkan lewat.

Keadilan dan hukum semakin jauh dari kenyataan. Rakyat kecil tak mempunyai tempat untuk mengadukan segala permasalahan. Justru mereka kian menjadi bulan-bulanan aturan dan kebijakan pesanan.

Bagi mereka yang mencoba mengkritik penguasa, maka harus siap diperkarakan. Kritikan akan dipandang sebagai ujaran kebencian. Nasihat dianggap menentang pimpinan. Sehingga semua suara yang kontra penguasa harus dihilangkan. Kekuasaan kemudian dimainkan untuk memutarbalikkan kebenaran dengan kesewenang-wenangan. Yang benar adalah mereka yang mendukung penguasa kezaliman. Sedang yang salah adalah mereka yang menyampaikan kebenaran.

Kehidupan penuh dengan permasalahan. Tak ada satupun yang tuntas terselesaikan. Malah dibiarkan hingga kian menyengsarakan. Pergaulan bebas didiamkan. Perzinaan merajalela tak diberi hukuman. Kejahatan merebak bak jamur di musim penghujan. Kesejahteran hanyalah angan-angan. Pendidikan merata dan berkualitas masih jauh dari harapan.

Kondisi kehidupan yang seperti sekarang ini adalah karena diterapkannya aturan yang tidak berasal dari Allah. Ini tentunya tak bisa dibiarkan terus-menerus terjadi. Harus ada gebrakan nyata untuk mengakhiri segala kekacauan dan penderitaan sistemik ini. Sistem yang rusak ini harus segera diakhiri.

Allah berfirman dalam QS Al-Maidah: 50,
"Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?"

Ayat ini menjadi dalil untuk mengingkari hukum selain dari Allah. Sekaligus juga mencela dengan keras, Muslim yang lebih memilih hukum buatan manusia, padahal Allah telah menurunkan aturan yang terbaik bagi umat manusia.

Karena itulah, umat terbaik ini menyampaikan pentingnya untuk meninggalkan sistem rusak dan beralih pada sistem terbaik. Sistem yang bersumber dari wahyu Illahi dan telah dicontohkan oleh baginda Rasulullah Muhammad Saw, yakni Khilafah Islamiyyah.

Kenapa harus khilafah? Karena hanya khilafah yang berlandaskan pada syariah-Nya. Khilafah adalah ajaran Islam yang mulia. Sistem hebat yang diciptakan oleh Sang Khalik yang berkuasa mengatur kehidupan. Cukuplah itu menjadi jaminan bagi perbaikan hakiki di negeri ini.

Masih ada harapan bagi negeri ini untuk berbenah dan memperbaiki segala kekacauan dan kerusakan yang ada. Dengan mengikuti apa yang telah dicontohkan oleh Nabi Agung, Muhammad Saw dalam mewujudkan perubahan hakiki menuju kehidupan Islam yang sesungguhnya, maka yakin bahwa negeri ini akan mendapatkan kemakmuran dan kesejahteraan yang penuh berkah.

Wallahu a'lam bis shawab.

Picture Source by Google

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Deena Noor Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Penjaga Cahaya Allah
Next
PAUD Berbasis Islam
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram