Impotensi Mengancam Keharmonisan Suami Istri

Impotensi

Impotensi tidak akan langsung menyerang fisik seorang pria secara drastis dan cenderung tidak akan mengancam nyawa seseorang , namun dapat menurunkan kualitas hubungan suami istri.

Oleh. Isty Da’iyah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Setiap manusia mempunyai naluri, salah satunya adalah naluri seksual (gharizan an-naw’) yang menuntut adanya pemenuhan. Islam sebagai agama yang sempurna telah mengatur kebutuhan manusia akan naluri seksual ini dalam sebuah perkawinan. Namun, tidak semua perkawinan bisa berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Adakalanya dalam sebuah perkawinan akan diuji dengan hubungan yang tidak harmonis antara suami dan istri, akibat si suami mengalami impotensi.

Oleh karenanya, penting bagi setiap pasangan untuk mencari tahu apakah impotensi itu? Karena deteksi dini sebuah penyakit akan bisa mempermudah pengobatannya. Sehingga bisa melakukan pencegahan dan pengobatan secara maksimal. Sehingga hubungan suami dan istri bisa berjalan normal.

Penyakit impotensi hampir tiap tahun mengalami kenaikan, walau tidak terlaku signifikan. Meskipun belum diketahui jumlahnya secara pasti, namun badan kesehatan dunia yaitu WHO mencatat jika kasus yang terjadi pada impotensi di dunia hingga saat ini diperkirakan mencapai 15% kasus per tahun. (Alomedika)

Impotensi adalah sebuah keadaan ketika seorang pria tidak mendapatkan atau mempertahankan cukup ereksi untuk melakukan hubungan seksual. Impotensi juga bisa disebut sebagai disfungsi ereksi, yang menjadi pertanda penyakit fisik atau psikologis.

Penyakit impotensi dapat menimbulkan stres bagi penderitanya, renggangnya hubungan suami istri, dan mengurangi rasa percaya diri.

Gejala Impotensi

Biasanya gejala impotensi bisa didiagnosis sendiri, yaitu ketika seorang pria merasa tidak mampu dalam mempertahankan ereksi ketika mencapai puncak dalam hubungan seksualnya. Biasanya sering terjadi pada pria berumur di atas 50 tahun atau lebih dan akan meningkat seiring bertambahnya usia.

Adapun gejala umum dari impotensi adalah ditandai dengan gejala di antaranya, gairah seksual menurun, alat vital tidak mampu ereksi walaupun telah mendapatkan rangsangan, dan kesulitan untuk menjaga ereksi saat melakukan hubungan suami istri.

Faktor Risiko

Bagi seorang lelaki, seiring bertambahnya usia mungkin akan membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan ereksi dan mungkin juga tidak sekuat biasanya. Walaupun tidak semua laki-laki mengalaminya, namun faktor yang menimbulkan impotensi perlu untuk diketahui.

Faktor risiko terhadap impotensi di antaranya:

  1. Kondisi medis/kesehatan yang dimiliki, terutama yang punya penyakit diabetes dan jantung.
  2. Perokok berat.
  3. Kelebihan berat badan atau obesitas.
  4. Sedang dalam masa perawatan setelah perawatan medis pada penyakit tertentu, salah satunya kanker. Adanya cedera yang mengakibatkan rusaknya saraf atau arteri yang mengontrol ereksi karena cedera tersebut.
  5. Terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam waktu lama.
  6. Pengguna narkoba dan orang yang punya masalah kesehatan mental.

Penyebab Impotensi

Selain faktor risiko, impotensi bisa disebabkan oleh beberapa hal di antaranya:

Pertama, organik yakni masalah pada organ reproduksi pria karena ada gangguan hormonal, sehingga saraf yang terganggu tersebut dapat mempengaruhi performa kekuatannya. Pasalnya proses seseorang untuk bisa ereksi membutuhkan keterlibatan otak, otot, pembuluh darah, hormon dan emosi. Jika salah satu komponen ini terganggu akan berpengaruh pada kesehatan seksualnya. Permasalahan organik merupakan penyebab paling umum yang dialami pria yang berusia 50 tahun ke atas.

Kedua, nonorganik atau psikis, yaitu sebuah keadaan impotensi pada seseorang yang tidak memiliki penyakit apa pun pada organnya. Namun, ia tidak mampu untuk mendapatkan ereksi. Hal ini terjadi saat seseorang sedang mengalami tekanan atau stres dalam pekerjaan, dan adanya masalah yang membuatnya tidak nyaman. Keadaan seperti ini bisa menyerang psikis yang akan menimbulkan perasaan resah, mood yang tidak nyaman, dan banyak pikiran. Permasalahan-permasalahan psikis biasanya menjadi masalah utama yang dialami pria berusia dewasa.

Ketiga, campuran, yakni karena gangguan hubungan dari faktor organik dan psikis. Tidak menutup kemungkinan mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat memicu masalah disfungsi ereksi.

Pencegahan

Mencegah lebih baik daripada mengobati, maka hal yang paling penting dalam penyakit impotensi adalah mencegah agar penyakit tersebut tidak menimpa diri seseorang.

Impotensi bisa dicegah dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Memilih gaya hidup sehat. Menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit pemicu impotensi yakni penyakit jantung dan diabetes, dan penyakit kronis lainnya.
  2. Meminta bantuan dokter untuk melakukan pemeriksaan rutin dengan melakukan tes skrining medis.
  3. Menghindari makanan dan minuman yang tidak sehat.
  4. Berolahraga secara teratur, minimal 30 menit sehari agar peredaran darah menjadi lancar dan menjadikan badan lebih bugar.
  5. Menghindari stres dan depresi menjaga diri dari masalah kesehatan mental lainnya.

Pengobatan

Impotensi tidak akan langsung menyerang fisik seorang pria secara drastis dan penyakit ini cenderung tidak akan mengancam seseorang kehilangan nyawanya. Namun penyakit impotensi dapat menurunkan kualitas hubungan suami istri. Sehingga berpotensi menyebabkan kurang percaya diri, depresi, hingga kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Sehingga diperlukan langkah-langkah pengobatan yang bisa menyembuhkan penyakit ini.

https://narasipost.com/family/05/2024/agar-rumah-tangga-tidak-menjadi-rumah-duka/

Cara pengobatan biasa dilakukan oleh dokter yaitu:

  1. Meresepkan obat-obatan tertentu yang berfungsi sebagai pembantu untuk meningkatkan aliran darah ketika tubuh mendapatkan rangsangan seksual.
  2. Terapi hormon testosteron bagi penderita yang disebabkan oleh rendahnya kadar hormon tersebut dalam tubuh. Memberikan injeksi pada bagian dasar atau samping alat kelamin. Namun, pengobatan ini memerlukan pengawasan dokter.
  3. Terakhir adalah psikoterapi yakni untuk mengatasi impotensi yang disebabkan oleh stres, depresi, dan gangguan psikologis lainnya.

Hal yang terpenting adalah penderita impotensi menerapkan pola hidup sehat. Yakni dengan cara rutin berolahraga, membatasi atau berhenti merokok, tidak mengonsumsi alkohol, serta mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, sebagaimana yang disebutkan di atas.

Lebih Mendekat Kepada Allah

Ketika sedang ditimpa musibah atau sedang ditimpa penyakit hendaklah seorang hamba lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah Swt. Memperbanyak berdoa, beribadah, beramal saleh dan lain sebagainya.

Karena dengan lebih mendekatkan kepada Allah Swt, maka kewarasan dan kesehatan mental masih bisa terjaga. Sehingga segala sesuatu yang membuat seseorang tidak nyaman, tidak akan bertahan lama pada dirinya. Dengan menghindari segala sesuatu yang membuat tertekan dan depresi, maka akan timbul kekuatan untuk menjaga kesehatan mental yang akan mempercepat proses penyembuhan.

Membicarakan permasalahan yang ada dengan pasangan, saling terbuka dan saling suport untuk bersama-sama mencari solusi atas penyakit impotensi yang diderita. Karena komunikasi yang baik antara suami dan istri adalah kunci keharmonisan dalam sebuah pernikahan. Hal juga bisa menjadi sebuah alternatif agar penyakit ini segera sembuh. Karena setiap penyakit akan ada obatnya kecuali kematian.

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Dawud bahwa Rasulullah saw, bersabda yang artinya:

“Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit beserta obatnya, dan Dia jadikan setiap penyakit ada obatnya, maka berobatlah kalian, tetapi jangan berobat dengan yang haram.”

Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
isty Daiyah Kontributor NarasiPost.Com & Penulis Jejak Karya Impian
Previous
Smart Financial Is A Must!
Next
Bukan Sekadar Kapal Perang Biasa
4.5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Zul wijaya
Zul wijaya
4 months ago

Edukasi yang bermanfaat bagi pasangan suami istri

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
4 months ago

MasyaAllah, ini adalah naskah tantangan yang temanya dari Mom Andrea.
Berpikir keras bagaimana aku bisa menyajikannya dengan napas islami.
Tambah keren setelah tayang di NP.
Barakallah NP

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram