Seriawan, Pengganggu Selera Makan

Seriawan

Penyebab seriawan juga sangat beragam, bisa karena cedera (tidak sengaja tergigit), infeksi virus, dan lain-lain

Oleh. Arum Indah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Healthies, pernahkah mau mengalami seriawan?  Seriawan bisa juga disebut lesi mulut atau stomatitis aphtosa. Tampaknya hampir semua orang pernah berurusan dengan si lesi mulut ini. Efek yang ditimbulkannya juga tak sekecil ukurannya. Seriawan bisa menimbulkan rasa perih di sekitar area bibir atau mulut, sehingga sangat mengganggu dan bisa mengurangi selera makan. Apalagi bila ia sering kambuh, pasti sangat tidak nyaman dan mengganggu aktivitas.

Penyebab seriawan juga sangat beragam, bisa karena cedera (tidak sengaja tergigit), infeksi virus, dan lain-lain. Akan tetapi, tahukah kamu? Seriawan juga merupakan indikasi dari kesehatan pencernaan dan pemenuhan nutrisi tubuh seseorang. Jika kondisi pencernaan kurang baik dan nutrisi tubuh tidak terpenuhi, maka tubuh akan mengirimkan sinyal dengan memunculkan seriawan. Dalam beberapa kasus, bahkan lesi mulut ini merupakan indikasi dari suatu penyakit serius.

Meski terkesan ringan, ada baiknya bila kita senantiasa mengevaluasi apa yang menjadi konsumsi harian. Apakah sudah memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh atau belum? Agar kita bisa mengetahui penyebab si lesi mulut dan bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Jenis-Jenis Seriawan

Seriawan adalah penyakit pada gusi, bibir bagian dalam, langit-langit mulut, atau lidah. Melansir dari siloamhospital.com, berdasarkan tingkat keparahannya, stomatitis aphtosa ini dapat dibagi menjadi tiga jenis.

Pertama, seriawan minor atau lesi mulut berukuran kecil yang sering dikeluhkan dan paling sering terjadi. Ukurannya sangat kecil (kurang dari 1cm) dengan bentuk oval, berwarna putih dengan tepian merah. Kondisi ini bisa sembuh sendiri dalam jangka waktu 1-2 minggu.

Kedua, seriawan mayor atau lesi mulut yang berukuran lebih besar dari seriawan minor, biasanya timbul sedikit menjorok ke dalam. Waktu penyembuhannya juga memerlukan waktu yang sedikit lebih lama berkisar antara 3-4 minggu.

Ketiga, seriawan herpetiform yakni lesi mulut yang bisa muncul dalam jumlah banyak sekaligus, bahkan bisa lebih dari sepuluh dan bisa membentuk kumpulan yang menjadi luka besar di dalam mulut. Jika kondisi ini terjadi, penderita harus segera memeriksakan dirinya ke dokter guna pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan dengan tepat.

Penyebab Seriawan

Beberapa kondisi yang dapat memicu munculnya stomatitis aphtosa, yakni:

Pertama, cedera. Saat kita mengunyah, adakalanya bibir bagian dalam, pipi bagian dalam, atau lidah tidak sengaja tergigit. Cedera yang ditimbulkan oleh gigitan ini, biasanya akan memicu timbulnya lesi mulut.

Kedua, defisiensi nutrisi, ini adalah penyebab yang jarang disadari oleh para penderita seriawan. Rendahnya nutrisi folat, besi, zinc, vitamin B6, vitamin B12, tiamin, seng, dan vitamin D di dalam tubuh manusia memicu munculnya seriawan pada rongga mulut penderita.

https://narasipost.com/medical/07/2023/minum-posisi-berdiri-atau-duduk-mana-lebih-utama/

Ketiga, infeksi. Infeksi terhadap bakteri, jamur, dan virus bisa menjadi penyebab munculnya seriawan. Virus penyebabnya adalah Herpes simplex dan Varicella-zooster. Selain itu, penyakit menular seksual seperti gonore dan sifilis juga memicu pertumbuhan seriawan di mulut.

Keempat, efek samping minum obat. Beberapa pengobatan dan obat dalam jangka panjang juga dapat memicu timbulnya stomatitis aphtosa. Seperti efek dari kemoterapi, konsumsi obat anti epilepsi, dan antibiotik.

Kelima, autoimun. Ada satu kondisi di mana lesi mulut justru merupakan indikasi dari penyakit autoimun. Seperti lichen planus yang menimbukkan ruam gatal di bagian dalam mulut atau bercak leukoplakia yang menyerang selaput lendir mulut.

Keenam, kanker mulut. Ada pula kondisi seriawan yang malah mengindikasikan gejala kanker mulut. Lesi mulut ini biasanya tak kunjung sembuh dalam jangka waktu yang lama. Bercaknya berwarna putih atau kemerahan, serta menimbulkan rasa yang sangat nyeri, kesulitan menelan, hingga mati rasa di area mulut.

Seriawan yang sering muncul atau terus menerus ada (sudah sembuh, tetapi kemudian timbul) dan terus berulang dalam jangka waktu yang panjang. Jika kondisi sudah sampai seperti ini, maka perlu untuk melakukan konsultasi lebih lanjut ke dokter, agar segera terdeteksi penyebabnya dan segera ditangani.

Pencegahan dan Penyembuhan

Umumnya, lesi mulut akan sembuh dengan sendiri. Namun, seriawan juga bisa dicegah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Memperbanyak asupan sayur dan buah. Terutama sayuran hijau yang memiliki banyak nutrisi untuk tubuh.
  2. Membatasi makanan pedas dan asam.
  3. Makan dengan perlahan dan tidak terburu-buru agar tidak terjadi cedera mulut.
  4. Menjaga kebersihan mulut dengan rajin menyikat gigi dengan benar.

Jika sudah terkena seriawan, maka tidak perlu buru-buru mengonsumsi obat. Sebab lesi mulut ini bisa sembuh sendiri (selama belum mengindikasikan penyakit serius) dan masih dalam tahap yang ringan. Pemulihan kondisi dapat dibantu dengan meningkatkan konsumsi sayur dan buah, menghindari makanan yang bisa memperparah kondisi seperti makanan pedas, berminyak, dan asam. Jika seriawan sudah dalam tahap lanjut, pengobatan harus mengikuti petunjuk dokter dan dibarengi dengan pemenuhan nutrisi harian tubuh dengan makanan-makanan penuh gizi.

Seriawan dan Kesehatan Pencernaan

Peneliti bernama Joel Wenstock, seorang profesor di Tufts School Of Medicine dan Kepala Divisi Gastroenterologi/Hepatologi di Tufts Medical Center pernah melakukan penelitian terhadap beberapa orang yang memiliki lesi mulut. Penelitian dilakukan beberapa kali dalam setahun untuk melihat apakah usus penderita seriawan memiliki lesi serupa di lapisan ususnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang menderita radang usus atau gangguan pencernaan di usus, akan lebih sering mengalami seriawan daripada mereka yang tidak memiliki gangguan pencernaan.

Dari pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa seriawan dapat ditimbulkan oleh berbagai faktor. Langkah yang bisa dilakukan agar tercegah dari seriawan adalah menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta berusaha memenuhi kebutuhan gizi dan vitamin yang diperlukan tubuh. Manusia bertanggung jawab terhadap segala apa yang telah dititipkan Allah kepadanya termasuk menjaga kesehatan. Sebab, orang yang menjaga kesehatan adalah orang yang beruntung sebagaimana hadis Rasulullah saw., “Barang siapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman keluarganya, memiliki makanan pokok pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya.” (HR. Ibnu Majah)

Wallahu’alam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Arum Indah Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Kisah tentang si Siput Turbo
Next
Di Balik Tragedi Vina sebelum 7 Hari
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

4 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Sartinah
Sartinah
4 months ago

Betul, seriawan memang bukan penyakit berbahaya, tapi ketika dia menyerang maka kita sulit makan apa pun.
Barakallah mbak.

Sartinah
Sartinah
4 months ago

Betul, seriawan sakit yang ringan tapi sangat mengganggu. Karena kita sulit untuk makan apa pun kalau seriawan sudah menyerang.
Barakallah mbak.

Firda Umayah
Firda Umayah
4 months ago

Hem, baru tahu kalau dalam KBBI yang benar seriawan bukan sariawan. Barakallah untuk penulis

novianti
novianti
4 months ago

Sakit yang kayaknya sepele tetapi cukup membuat tidak nyaman. Makan perih, terkadang minum juga perih. Palingan minum aneka jus yang cukup membantu proses penyembuhan.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram