Buntil memiliki rasa yang gurih dan pedas. Aroma khasnya menguar dari daun pembungkusnya.
Oleh. Haifa Eimaan
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Nama makanan yang satu ini sangat unik, buntil. Konon, buntil berasal dari kata "until-untul" dalam bahasa Jawa, artinya bungkusan yang diikat-ikat. Ya, bentuknya memang seperti buntalan dedaunan yang diikat tali. Warnanya hijau tua sangat mencolok di antara kuah santan dan potongan-potongan cabai. Siapa pun yang melihat pasti tidak tahan untuk mencicipinya.
Buntil merupakan salah satu makanan tradisional dari Banyumas, Jawa Tengah. Makanan berkuah ini terbuat dari parutan daging kelapa setengah tua yang dicampur dengan ikan teri dan bumbu-bumbu. Setelah ketiga bahan ini tercampur, lalu dibungkus daun. Umumnya, masyarakat Banyumas dan sekitarnya menggunakan daun pepaya. Namun, ada juga yang memakai daun singkong dan daun talas sebagai pembungkus, bahkan memadukan daun-daun ini. Agar isiannya tidak terburai, buntil diikat dengan bilah bambu atau rafia tipis. Setelah itu, dikukus hingga matang, lalu dimasak sekali lagi dalam kuah santan berbumbu.
Buntil memiliki rasa yang gurih dan pedas. Aroma khasnya menguar dari daun pembungkusnya. Makanan ini biasanya disajikan dengan nasi putih hangat dan sambal terasi. Buntil juga sering dijadikan lauk untuk acara-acara khusus, seperti lebaran, pernikahan, dan hajatan lainnya.
Kandungan Gizi dan Khasiat Buntil
Selain rasanya yang enak, buntil juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Parutan daging kelapa pada buntil dapat meningkatkan kesehatan jantung. Kandungan asam lemak rantai menengahnya dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Selain itu, dapat menyehatkan pencernaan karena kaya serat. Kandungan asam lauratnya dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
Adapun ikan teri, kandungan gizinya tidak perlu diragukan. Ikan teri merupakan sumber protein karena mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk membangun dan memperbaiki sel-sel tubuh. Ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi.
Selain protein dan kalsium, ikan teri juga mengandung berbagai nutrisi lainnya, seperti lemak, karbohidrat, dan mineral. Lemak dalam ikan teri merupakan asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda yang baik untuk kesehatan jantung. Kandungan mineral dalam ikan teri juga penting untuk kesehatan tubuh.
Daun pepaya mengandung vitamin A, C, dan E. Manfaat daun pepaya bagi kesehatan meliputi peningkatan sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan, detoksifikasi, dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
Ternyata makanan berbahan sederhana ini sangat luar biasa khasiatnya bagi Kesehatan tubuh. Nah, pasti penasaran dengan cara membuatnya ‘kan? Berikut ini adalah cara membuat buntil yang sederhana.
Bahan-bahan:
10 helai daun pepaya
100 gram teri medan tawar
1 butir kelapa tidak terlalu tua yang diparut memanjang
1 batang serai
2 lembar daun jeruk purut
Bumbu Halus:
5 buah cabai merah keriting
5 siung bawang merah
4 siung bawang putih
1 ruas kencur
1 ruas jahe
1 ruas lengkuas
1 sendok teh ketumbar
gula dan garam secukupnya
Bahan kuah:
1 liter santan
2 lembar daun salam
1 batang serai, memarkan
10 buah cabai rawit merah
5 buah cabai merah keriting
5 siung bawang merah
4 siung bawang putih
Cara membuat:
Pertama, didihkan air dengan sedikit soda kue. Rebus sebentar daun pepaya hingga layu, lalu angkat dan tiriskan.
Kedua, campur kelapa muda, bumbu halus, teri medan, daun jeruk, dan serai hingga rata.
Ketiga, ambil 2 lembar daun pepaya, bentangkan, dan saling tumpang tindih agar jadi lembaran yang utuh.
Keempat, letakkan adonan kelapa di tengahnya. Bungkus adonan hingga rapat, lalu
ikat.
Kelima, kukus seluruh buntalan buntil selama 30 menit hingga matang, kemudian angkat dari pengukus.
Langkah berikutnya adalah membuat kuah santannya. Caranya sangat mudah.
Pertama, rebus santan dengan cabai rawit, bumbu halus, dan bahan lainnya hingga mendidih.
Kedua, masukkan buntil, kecilkan api, masak hingga kuahnya kental sedikit berminyak.
Ketiga, angkat dan lepaskan talinya Ketika akan disajikan. Buntil pun siap dinikmati
Bagaimana? Mudah bukan cara membuatnya? Namun, tetap saja untuk menikmatinya membutuhkan proses yang lumayan panjang. Di sinilah kesabaran kita diuji. Apakah rela menjalani proses demi proses pembuatannya ataukah memilih yang instan, membeli buntil di pasar atau warung makan?
Sebelum memutuskan, ada baiknya kita ingat sabda Rasulullah saw. tentang sabar. Rasulullah saw. bersabda, "Tidaklah seorang muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya, dan juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal tersebut." (HR. Bukhari dan Muslim)[]
Uenaak ini, mah. Buntil lezat kaya nutrisi. Jadi pengen segera eksekusi.
Boleh kabar-kabari kalo berhasil eksekusi buntilnya, Mba
Biarpun agak ribet bikinnya suka cita rasa bumbunya. So buntil yg selalu ngangenin
Di Kalimantan ada buntil juga ta, Mba?
Buntil, pernah makan tapi sudah lama banget. Jadi agak lupa gitu rasanya. Kalau di jamuan pernikahan kayaknya di daerahJember jarang menemuinya ya? Tetapi tidak tahu kalau di daerah lain.Kalau makanan lain dengan bahan dasar sejenis, parutan kelapa, plus teri serta tambahan lamtoro dibungkus daun pisang, Ini banyak di daerah saya. Namanya botok. Ini enak juga.
Bener, Mba. Di daerah Jawa Timur bagian timur (tapal kuda), botok lebih populer. Bikinnya jg lebih mudah dari buntil
Buntil yg paling enak menurutku buatan almarhumah ibu, pakai daun talas, bukan daun yg lain.
Duh jadi inget ibu, alfatihah untuk beliau.
Saya belum pernah mencoba yang dibungkus daun talas, Mba
belum pernah coba sayur buntil ini.. coba-coba kutanya sama teman-teman yang suku jawa di sini ah..
Coba Praktik Mba 🙂
Semoga berhasil eksekusi resepnya
Buntil enak bangeeet..
Barakallah ❤️
Bener bgt, Mba. Apalagi lauk dan sayurnya menyatu. Mantab tenan
Salah satu makanan terenak. Wkwkwk
Masyaallah. Rasanya tiada dua
Wah, makanan favorit ini. Gurih dan segar. Ada pedasnya. Nggak pernah bikin karena susah, prosesnya lama. Jadi, beli saja he he...
Kita mah sdh termasuk generasi instan ya, Mba.
Wis pokokmen makannya jadi nambah nih. Membuat selera makan naik.
Yuk praktek bareng bikin buntil
Wah, cocok buat program menaikkan berat badan, nih 🙂
Kalau di Sulawesi kayaknya gak ada makanan kayak ini. Ada sih yang agak mirip tapi dibungkus daun pisang. Orang sini bilangnya pelas. Ini juga enak, apalagi kalau langsung makan, hehe ...
Pelas lain lagi, Mba. Di Jawa ada. Yg dipelas itu ikan. Biasanya cakalang
Sejak pindah dari Sidoarjo ke Pamekasan (Madura) belum Nemu orang yang jual buntil lagi.
Padahal sesama Jawa Timur. Hehe ...
Beda pulau. Hehe
Madura sepertinya jarang bersantan ya, Mba, masakannya
Makanan kesukaan saya juga donk! Hehehe, dikira makanan orang Sunda saja, karena khas ada daun-daunnya ...
Malah saya ngiranya makanan orang Jawa Tengah dan Jawa Timur saja, Mba.
Ini adalah lauk kesukaanku...tapi aku gak telaten kalau bikin. Seringnya beli...tapi memang enak banget. Nasi hangat dengan lauk buntil bikin berat badan naik...
Tos mbak Isty! Hehehe saya juga suka sekali tetapi belum pernah membuatnya... Beli saja atau dikasih orang tua...
Wah, ternyata memang lebih praktis beli ya, Mba 🙂 Krn proses memasaknya yang panjang.