Istirahatlah Sebentar, Bu

Kala kebanyakan manusia masih terpejam terbuai mimpi, engkau telah beranjak dari tidurmu. Memulai hari dengan menyucikan diri menghadap sang Ilahi. Melantunkan doa panjang untuk seluruh keluarga, kerabat, teman, saudara seiman dan para guru serta pengemban dakwah di jalan-Nya.


Oleh. Deena Noor
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Assalamu’alaikum, Bu? Apa kabarmu hari ini? Apakah engkau tengah sibuk di dapur dengan peralatan tempurmu? Ataukah sedang mencuri-curi waktu untuk menulis sambil menemani buah hati? Atau mungkin kau tengah memacu motor matic mengantarkan putra-putrimu yang kini mulai PTM di sekolah? Atau barangkali kau sedang asyik mencatat apa yang disampaikan pak ustaz dalam kajian online?

Ataukah engkau tengah berbaring di ranjang karena sakit memaksamu meninggalkan semua tugas sementara waktu? Ataukah mungkin kau sedang menangis tersedu dalam sujud panjang di hadapan Rabb-mu?

Salam takzimku padamu, Ibu. Semoga Allah memberikan kesehatan yang paripurna selalu untukmu. Semoga kebahagiaan senantiasa mewarnai hari-harimu.

Ibu, engkau sungguh luar biasa. Dalam sehari, entah berapa banyak pekerjaan yang kau lakukan. Lebih dari 20 jam waktumu bergerak ke sana ke mari mengerjakan ini dan itu. Terkadang kantuk menyerang di tengah aktivitasmu. Bukan karena kau malas, terlalu banyak makan atau menganggur, melainkan waktu tidur yang amat kurang tak mampu mencegah lelah pada tubuh.

Kala kebanyakan manusia masih terpejam terbuai mimpi, engkau telah beranjak dari tidurmu. Memulai hari dengan menyucikan diri menghadap sang Ilahi. Melantunkan doa panjang untuk seluruh keluarga, kerabat, teman, saudara seiman dan para guru serta pengemban dakwah di jalan-Nya. Di sepertiga malam yang hening, engkau curahkan segalanya. Menyerap sebanyak mungkin energi dari air mata penghambaan yang membasahi sajadahmu.

Ufuk timur menggurat cahaya pada langit yang semalaman mendekap gelap. Tenang, engkau lantunkan syair pujian pada Sang Pencipta. Menyiapkan raga demi merajut asa.

Irama kehidupan mulai berdetak. Fajar masihlah dini dan engkau telah berkutat pada aktivitas domestik sedari tadi. Serangkaian pekerjaan tak berupah yang engkau kerjakan seumur hidup. Usah mengeluh karena berpeluh. Ini adalah pengabdian yang bermuara pada rida-Nya. Berkahlah yang engkau damba selalu.

Setiap pagi, setiap hari, setiap saat. Bosan, tak mungkin dihindari. Namun, engkau selalu punya cara untuk menyegarkan diri. Membuatnya seolah-olah menarik setiap kali.

Membersamai anak-anak menapaki fase tumbuh kembangnya. Sering kali engkau sendirian menghadapi tangisan, rengekan, kerewelan, dan segala macam keributan serta kehebohan tingkah mereka. Yang menguras tenaga, pikiran dan emosimu hingga perlahan menghapus sinar keremajaanmu.

Sore menghampiri. Menanti sang imam keluarga kembali, engkau sempatkan menghias diri. Sekadar untuk terlihat rapi, tak harus wangi. Setidaknya agar aroma asam keringat bercampur asap dapur tak tercium olehnya kala ia mengecup keningmu, melepas rindu setelah setengah hari terpisah. Dengan senyum engkau siapkan untuknya keperluan membersihkan diri. Hidangan sederhana tersaji dalam cawan cinta menghangatkan jiwa yang sempat terkoyak kerasnya dunia.

Di tengah padatnya jadwal keseharianmu, masih bisa kau berikan waktu untuk berdakwah dan menuntut ilmu. Meski bertambah lelah, namun engkau sadar itu juga menjadi kewajibanmu sebagai hamba-Nya. Banyak hal yang harus engkau atur agar semua tugas bisa terlaksana. Bukan ala kadarnya, melainkan semaksimal mungkin yang engkau mampu.

Naskah selengkapnya:
https://narasipost.com/2021/10/21/istirahatlah-sebentar-bu/family/


Photo :
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Swedia-Finlandia Gabung NATO, di Mana Posisi Negeri Muslim?

"Hal tersebut akan memicu meletusnya Perang Dunia III. Ini pasti akan berdampak pada goyahnya perekonomian global. Termasuk perekonomian negeri-negeri muslim yang saat ini masih sangat bergantung pada impor dan ekspor dari kawasan Eropa dan Rusia."


Oleh. drh. Lailatus Sa’diyah
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Invasi Rusia atas Ukraina menjadi bayang-bayang menakutkan bagi sejumlah negara Eropa lainnya. Bagaimana tidak, invasi ini telah memorakperandakan Ukraina dan tak ada yang mampu memprediksi kapan akan berakhir. Inilah yang menjadi alasan Swedia dan Finlandia untuk bersegera berlari dalam dekapan NATO.

Berharap mencari pelindungan atas invasi Rusia, akankah NATO mampu menjamin keamanan bagi Swedia dan Finlandia?

Menjalin Persekutuan

Akrobat politik dunia internasional terus bergulir. Tidak satu pun negara yang bisa menebak apa yang akan terjadi. Kapitalisme yang digawangi AS terus mengukuhkan hegemoninya dengan menghimpun kekuatan politik. Sedangkan Rusia, tak mau kalah dengan terus unjuk gigi melakukan invasi di negara-negara bagian Eropa. Tak mau bernasib sama dengan Ukraina, Swedia dan Finlandia pun tak mau salah langkah, bersekutu dengan NATO menjadi pilihan.

Ketakutan akan invasi Rusia, nyatanya telah berhasil meruntuhkan komitmen netralitas Swedia dan Finlandia setelah menahan diri tidak bergabung pada NATO pasca Perang Dunia II. Netralitas ini terus dipertahankan untuk menghindari ancaman Moscow di masa lalu, yaitu adanya konsekuensi yang akan ditanggung serta ketidakstabilan di Nordik jika Finlandia bergabung pada NATO saat itu.

Namun kini, Swedia dan Finlandia bercermin dari situasi di Ukraina menjadikan invasi Rusia sebagai pertimbangan untuk bergabung dalam aliansi militer yang dipimpin oleh AS dan negara-negara Eropa Barat tersebut. Perdana Menteri Pertahanan Finlandia, Sanna Marin dalam konferensi pers Rabu (13/04) mengatakan kehancuran yang terjadi di Ukraina dalam hitungan minggu. Marin juga menunjukkan pentingnya menjadi anggota NATO yang sepenuhnya matang, bukan hanya mitra, yang merupakan statusnya saat ini (liputan6.com, 17/04/2022).

Bagi Swedia dan Finlandia, menjadi anggota NATO adalah untuk mendapatkan jaminan keamanan. Sebagaimana yang tertera pada pasal 5 NATO, di mana aliansi NATO mewujudkan keamanan kolektif bagi sekutunya. Hal ini berarti, menyerang salah satu negara anggota NATO dianggap sebagai serangan kepada semua sekutu.

Suatu langkah pertahanan keamanan yang seakan sangat logis dalam kondisi saat ini. Namun perlu dipahami, bahwa ini sebenarnya bukanlah keputusan tanpa konsekuensi. Faktanya, Rusia tak tinggal diam atas hal ini. Ancaman nuklir pun mulai digulirkan, hingga terkuak bahwa sebenarnya Rusia telah menanam nuklir di kawasan NATO sebelum krisis ini bergejolak.

Naskah selengkapnya:
https://narasipost.com/2022/04/22/swedia-finlandia-gabung-nato-di-mana-posisi-negeri-muslim/world-news/


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayagkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Para Penulis Ideologi Islam

Wahai para penulis ideologi Islam.
Yang mengungkap konspirasi dengan kebenaran.
Yang melawan dholalah (ketersesatan) dengan hidayah.
Yang meluruskan fitnah dengan dakwah.
Yang melawan kejahatan dengan cahaya Islam.


Oleh. Vidya Spaey, S.T., MaHS, IAI

NarasiPost.Com-Wahai para penulis ideologi Islam
Yang mendengar genderang perang di dalam kesunyian
Yang mengalirkan tinta di atas medan perang pemikiran
Yang melihat cahaya Islam di bawah kegelapan
Yang memanahkan tulisan di segala penjuru dunia

Wahai para penulis ideologi Islam
Yang menulis kembali sejarah kejayaan peradaban Islam yang hampir sirna, dengan tintamu yang selalu basah
Yang meluruskan setiap berita yang dibelokkan, melalui tulisanmu yang ikhlas
Yang membela para tokoh Islam yang difitnah, melalui tanganmu yang tak mampu dibungkam
Yang menyebarkan ajaran dan kebaikan Islam yang diputarbalikan oleh rezim, melalui kata demi kata yang tersusun

Wahai para penulis ideologi Islam
Yang mengungkap konspirasi dengan kebenaran
Yang melawan dholalah (ketersesatan) dengan hidayah
Yang meluruskan fitnah dengan dakwah
Yang melawan kejahatan dengan cahaya Islam

Wahai para penulis ideologi Islam
Mari kita luruskan barisan untuk menyampaian kebenaran
Bahwa tiada Tuhan selain Allah Swt. dan Muhammad saw. adalah utusan Allah
Mari kita satukan gerakan untuk membangun kekuatan
Bahwa Islam adalah agama sekaligus ideologi yang penuh rahmat bagi manusia, kehidupan, dan alam semesta.

Agar setiap tetesan tinta yang mengalir setulus tetesan darah syuhada
Agar pena dan pensil tak pernah kering dan tumpul bagai pedang dan anak panah yang dibawa para mujahid
Agar ribuan kata yang tersusun sekuat kuda perang yang berlari dengan kencang
Agar tulisan-tulisan yang terlepas dari pena melesat tepat dan kuat bagai anak panah yang keluar dari busurnya
Dan cukuplah Allah sebagai perisai bagi para penulis ideologi Islam

Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2021/10/15/para-penulis-ideologi-islam/


Photo: Google
Video: Koleksi Channel Youtube NarasiPostMedia

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Hak Rakyat atas Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Negara harus tetap memegang kendali atas amanah pengelolaan alam, tidak boleh membebani rakyat dengan segala pajak, sulitnya lapangan kerja dan tidak tercukupinya kebutuhan pokok. Jika penguasanya amanah, maka pengelolaan alam yang melimpah hasilnya bisa dinikmati rakyat secara gratis.


Oleh. Maman El Hakiem

NarasiPost.Com-Rencana pemerintah untuk meniadakan BBM dengan kadar oktan RON 88 atau lebih dikenal dengan premium, benar-benar akan menjadi kenyataan. Sebagaimana dinyatakan Direkur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih yang dikutip dari Harian Tribun Jabar, 27/10/2021. Menurut beliau, masyarakat sudah bisa beralih (shifting) kepada jenis pertalite atau RON 90 yang kadar oktannya lebih ramah lingkungan.

Isu lingkungan seringkali menjadi alasan pemerintah untuk mengganti jenis bahan bakar tertentu, selain adanya kenaikan harga minyak mentah dunia. Harga pertalite yang dari awal dikeluhkan masyarakat karena lebih mahal dari premium. Saat ini pertalite dihargai Rp7.650,- sementara premium Rp6.450,-. Namun, menurut Soerjaningsih, harga tersebut masih di bawah standar nilai keekonomian atau harga pasar dari seharusnya Rp11.000,- pertalite dan Rp9.000,- untuk premium.

Kapitalisme Akar Masalahnya

Paradigma berpikir meraup keuntungan dari harta milik rakyat inilah yang menjadi ciri khas kapitalisme dalam pengelolaan sumber daya alam seperti minyak dan gas. Pengertian sumber daya alam adalah segala potensi kekayaaan alam yang jumlahnya melimpah dan menguasai hajat hidup orang banyak. Dalam hal ini, ada potensi alam yang manfaatnya bisa dinikmati langsung oleh rakyat secara umum, semisal mata air pegunungan, hutan atau daerah aliran sungai. Dan potensi alam yang manfaatnya bisa dirasakan setelah melalui proses produksi, semisal barang tambang dan migas. Di sinilah peran negara diperlukan untuk mengelolanya secara amanah agar manfaatnya bisa segera dirasakan oleh rakyat.

Negara harus mampu memberikan pelayanan kepada rakyatnya secara maksimal dari pemanfaatan sumber daya alamnya. Adanya isu lingkungan harus menjadi perhatian tentang bagaimana pengelolaan kekayaan alam. Faktor penyebabnya karena kesalahan negara yang menyerahkan pengelolaan alam kepada pihak swasta atau asing. Mereka cenderung berorientasi meraup keuntungan tanpa memperhatikan ekosistem lingkungan dan kesejahteraan rakyat. Kontrak kerja yang sejatinya negara menjadi majikannya, faktanya dalam sistem kapitalisme justru negara malah sekadar jadi pelayan. Terbukti dengan hadirnya berbagai kemudahan investasi asing melalui undang-undang seperti UU Omnibus Law, tidak lain tekanan para pemodal atas kebijakan negara.

Borosnya biaya produksi, tingginya upah tenaga kerja dan banyaknya pajak yang dibebankan kepada perusahaan, sering menjadi alasan perusahaan untuk tidak mau “berbagi” keuntungan. Padahal, negara adalah perisai rakyat yang tidak boleh menyerah pada perusahaan atau investor. Inilah yang terjadi selama ini, adanya pengelolaan sumber daya alam oleh swasta atau asing menjadi alat penjajahan, merampas hak rakyat atas pemanfaatan sumber daya alam yang harusnya bisa dinikmati secara langsung, maupun tidak langsung setelah proses lifting atau penggalian.

Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2021/11/04/hak-rakyat-atas-pemanfaatan-sumber-daya-alam/


Photo: Google
Video: Koleksi Channel Youtube NarasiPostMedia

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

BUMN dalam Tata Kelola Kapitalistik

Pengelolaan dengan sistem kapitalisme inilah yang menciptakan petaka abadi bagi aset-aset negara seperti BUMN. Ketidakcakapan pengelola, tidak adanya pengawasan, dan manajemen kapitalistik mendorong ambruknya aset negara. Imbasnya tentu akan menyentuh lapisan terbawah pada masyarakat.


Dia Dwi Arista
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Negara mempunyai banyak badan usaha yang ada di bawah kendali pemerintah. Kebijakan kapitalistik diambil untuk mengurus berbagai badan usaha ini. Namun, tak semua badan usaha asuhan negara mengucurkan keuntungan, sebagian dari badan usaha tersebut malah membuat negara bagai kerja bakti. Suntikan dana yang selalu diberikan ternyata tak sebanding dengan pemasukan yang didapat negara. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo merasa ‘penat’ selalu merogoh kocek guna menambal kehidupan para BUMN sakit tersebut. Akhirnya keputusan pembubaran diambil sebagai jalan keluar. (cnnindonesia.com, 19/10/2021). Lantas, apa yang salah dalam pengelolaan badan usaha ini hingga terus merugi?

BUMN dan Tujuan Pendirian

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), merupakan perusahaan yang kepemilikannya dikuasai oleh negara. Baik seluruhnya, maupun sebagian. Adapun tujuan pendirian BUMN secara umum menurut laman kompas.com (05/05/2021), adalah untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.

Sedangkan UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, menjelaskan tujuan didirikannya BUMN adalah pertama, secara khusus memberi sumbangan pada pendapatan negara, secara umum bermaksud memberi sumbangan untuk perekonomian nasional. Kedua, mengejar keuntungan. Ketiga, menyediakan layanan umum berupa barang dan jasa dengan mutu tinggi bagi masyarakat. Keempat, perintis berbagai kegiatan usaha yang belum tersentuh oleh swasta dan koperasi. Kelima, turut andil membimbing dan membantu pengusaha kecil, koperasi, dan masyarakat. Keenam, BUMN menjadi penyelenggara perekonomian nasional untuk menciptakan kesejahteraan sebagaimana yang disebutkan oleh UUD 1945.

Faktor Pendorong Kerugian BUMN

BUMN yang dimiliki negara ternyata tak selamanya bisa memonopoli berbagai jenis perekonomian dalam negeri. Banyak BUMN yang kerap dikucuri dana oleh pemerintah namun sepak terjangnya malah kian melemah. Hingga tujuan negara dalam meraup keuntungan, malah berbalik merugi. Bahkan tak hanya sekali suntikan dana dilakukan, namun hasil masih tetap sama, yang akhirnya membuat pemerintah merasa jengah untuk terus menghidupi para BUMN yang sakit ini.

Jika dilihat dari dekat, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kerugian dari BUMN. Diambil dari laman kompas.com (23/01/2015), BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) menyebutkan faktor-faktor penyebab kerugian BUMN, antara lain adalah investasi sia-sia. Miss invest berdampak pada beratnya pengeluaran yang tak sebanding dengan pemasukan. Hal lain, yakni telatnya pembayaran PSO (Public Service Obligation) oleh pemerintah, juga disinyalir sebagai alasan kerugian berbagai BUMN. Ketika PSO tidak dibayarkan maka akan membebani BUMN yang ada, hingga kerugian tak terhindarkan.

Begitupula yang diwartakan oleh laman m.rri.co.id (04/12/2019). Pengamat Ekonomi, Jhon Palinggi mengatakan jika kerugian BUMN disebabkan adanya niat jahat dari orang yang mengurus perusahaan tersebut. Selain itu, ia juga mengatakan ruginya BUMN disebabkan kurangnya pengawasan dari Menteri BUMN.

Ia menjelaskan lebih lanjut, bahwa kerugian sebagian BUMN karena kecerdikan pengelola dalam merekayasa laporan keuangan, ditambah dengan minimnya kontrol, menjadikan PMN (Penyertaan Modal Negara) dan subsidi dari pemerintah yang selalu dikucurkan, ambruk. Sedangkan partisipasi parpol juga memperparah anjloknya pendapatan BUMN.

Masih pada laman yang sama, Tauhid Ahmad, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), mengungkapkan jika regulasi yang tidak optimal dan salah kelola menjadi penyebab meruginya perusahaan milik negara yang mendapat kucuran dana PMN tersebut.

Faktor-faktor diataslah yang menjadi pandangan para pakar sebagai pelaku utama dalam kerugian sebagian BUMN negara. Namun, apakah faktor tersebut adalah alasan utama meruginya BUMN, atau justru faktor diatas adalah imbas dari diterapkannya manajemen kapitalistik dalam pengelolaan perusahaan negara?

Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2021/11/02/bumn-dalam-tata-kelola-kapitalistik/


Photo: Google
Video: Koleksi Channel Youtube NarasiPostMedia

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Petaka Saat Uji Coba, LRT Proyek Dipaksakan Penuh Ketidaksiapan

Kecelakaan yang dialami proyek LRT ini, menunjukkan kepada kita bagaimana uji coba proyek infrastruktur ini dilakukan tanpa persiapan yang matang, mulai dari kualitas SDM yang tak memadai, persoalan kelayakan jalan hingga belum rampungnya perizinan LRT.”


Oleh.Renita
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Megahnya pembangunan infrastruktur ala kapitalis ternyata tak pernah luput dari persoalan. Bukan hanya masalah lambannya perizinan dan pembengkakan anggaran, tetapi juga merembet sampai ke tataran teknis. Seperti yang terjadi pada proyek LRT Jabodebek, yang terus didera ujian sejak awal pembangunan hingga demonstrasi dilakukan. Nahas, baru saja melangsungkan uji coba, LRT sudah menimbulkan petaka.

Sebagaimana dikutip dari cnnindonesia.com (25/10/2021), sebuah tabrakan yang melibatkan dua kereta LRT Jabodebek terjadi di antara Stasiun Ciracas-Stasiun Harjamukti pada Senin (25/10). Kecelakaan yang melibatkan dua rangkaian kereta tersebut merupakan bagian dari uji coba proyek LRT. Disinyalir kecelakaan ini terjadi karena adanya human error. Dalam kejadian ini, satu orang masinis pun menjadi korban dan sempat dilarikan ke rumah sakit. Ironis, proyek kereta modern yang digadang-gadang dapat memberikan kenyamanan, malah menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Dengan adanya insiden ini, akankah masyarakat masih melabuhkan pilihannya pada LRT Jabodebek? Mengapa pula pembangunan infrastruktur negeri ini selalu dirundung berbagai problem? Bagaimanakah Islam menata pembangunan infrastruktur bagi masyarakat?

Rapor Merah LRT Jabodebek

Peliknya permasalahan terkait LRT Jabodebek sebenarnya sudah terendus sejak pertama kali proyek ini dibangun pada tahun 2015. Proyek yang ditargetkan kelar di tahun 2019 ini terpaksa molor hingga akhir 2021. Namun, target tersebut kembali ditangguhkan sampai pertengahan tahun 2022. PT Adhi Karya selaku kontraktor proyek tersebut, mengungkapkan LRT masih harus melewati serangkaian tahapan sebelum beroperasi secara komersil. Saat ini, fokus LRT yakni melakukan uji coba kereta, walaupun sempat terjadi kecelakaan, akan tetapi sudah tersedia 31 trainset dari PT INKA sebagai penyedia kereta yang juga akan diuji coba. Hingga akhir September 2021, progres pembangunan prasarana LRT telah mencapai 87,54 persen, sementara pembangunan fisik stasiun secara keseluruhan sudah mencapai 90 persen, ditandai dengan rampungnya 18 stasiun di sepanjang 3 lintasan pelayanan.

Bukan hanya target yang molor, tetapi proyek LRT ini juga didera pembengkakan anggaran dari semula dialokasikan sebesar Rp23 triliun menjadi Rp29 triliun di pertengahan proyek. Pemerintah sendiri menyuntikkan PMN kepada PT KAI selaku penyedia prasarana LRT sebesar Rp7,6 triliun dan PT Adhi Karya sebanyak Rp1,4 triliun, sedangkan sisanya ditarik dari pinjaman. Namun, kabar terakhir menyebutkan, proyek LRT kembali mengalami eskalasi biaya sebesar Rp2,7 triliun karena keterlambatan akuisisi lahan yang berimbas pada pembangunan depo. Tak berhenti sampai di situ, pukulan LRT Jabodebek makin bertambah ketika terjadi kecelakaan yang menimpa dua rangkaian trainset saat melakoni uji coba. Buntutnya, dua LRT tersebut mengalami kerusakan pada bagian kabin hingga harus ‘pulang kampung’ ke tempat asalnya di Madiun. (kompas.com, 26/10/2021).

Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2021/11/03/petaka-saat-uji-coba-lrt-proyek-dipaksakan-penuh-ketidaksiapan/


Photo: Google
Video: Koleksi Channel Youtube NarasiPostMedia

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Bandwagon Effect Melanda Dunia, Saatnya Milenial Muslim Jadi Trendsetter Kebaikan Penegak Peradaban Islam

"Guys, sadar tidak, ternyata pesatnya perkembangan teknologi informasi meniscayakan perubahan psikologi seseorang dalam merespon berbagai peristiwa yang terjadi, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Kaum milenial saat ini terjebak pada tiga jenis efek."


Oleh: Nurjamilah, S.Pd.I.
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Hi, guys! Ayo ngaku, siapa yang suka mantengin medsos? Ehm … tentu saja aku, kamu, dan kita semua. Coba tebak, apa sih yang lagi viral saat ini? Sadar tidak sih, kalau sekarang ini lagi tren budaya ikut-ikutan?

Sepertinya tidak keren kalau kita tidak ikut-ikutan sesuatu yang lagi viral. Misal, ketika ada challenge malaikat maut, challenge kiki, ngeprank dan lain sebagainya, beramai-ramai pada ikutan. Padahal, semua itu nirfaedah, bahkan mengundang maut, lho. Namun, tetap saja digandrungi.

Ternyata fenomena ini disebut bandwagon. Efeknya, selain nyeleneh juga membuat kreativitas para konten kreator terpasung. Mengapa? Karena mereka hanya jadi pengekor saja, nol inovasi, cuma poles sedikit, ikut viral, dech. Nah, bagaimana dengan konten keislaman? Apakah juga laris manis? Sayangnya, untuk yang satu ini sepi pengunjung. Mengenaskan, ternyata arus budaya asing telah menggilas budaya Islam.

Mengenal Bandwagon, Snob dan Veblen Effect

Guys, sadar tidak, ternyata pesatnya perkembangan teknologi informasi meniscayakan perubahan psikologi seseorang dalam merespon berbagai peristiwa yang terjadi, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Kaum milenial saat ini terjebak pada tiga jenis efek.

Pertama, bandwagon effect alias efek ikut-ikutan, yakni kecenderungan individu mengikuti gaya, perilaku, atau sikap tertentu yang kebanyakan orang juga melakukannya. Ini dilakukan tanpa peduli alasan apa yang mendasarinya sehingga tren tertentu bisa viral karena diikuti banyak orang. Contohnya adalah dalam tren fashion, musik, sosial media, dan lain-lain.

Mengapa ini bisa terjadi, Guys? Kita tahu kan, kecenderungan manusia itu ingin diakui eksistensinya. Oleh karenanya, seseorang akan merasa nyaman jika orang lain melihat dan mengakui bahwa dirinya tergabung pada komunitas tertentu. Keinginan untuk memiliki dan dimiliki dalam sebuah hubungan sosial, memaksa manusia untuk menaati norma dan perilaku yang ternyata dilakukan juga oleh banyak orang. Bahkan, rasa takut dikucilkan dari lingkungan masyarakat juga menjadi salah satu penyebabnya.

Kedua, Snob effect alias efek gengsi. Ini berbeda 180 derajat dengan bandwagon. Orang ini justru ingin tampil beda dengan orang lain. Mereka membeli dan menggunakan sesuatu yang orang lain tidak memakainya. Hal itu dilakukan agar dia nampak mencolok dan menjadi pusat perhatian. Narsis banget, kan?

Ketiga, veblen effect alias efek pamer. Orang dengan efek ini berani merogoh kocek dalam-dalam demi membeli barang yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta mampu menaikkan status sosialnya di mata masyarakat. Tujuan utamanya untuk pamer.

Bagaimana, sudah paham kan, perbedaan ketiganya, Guys? Apakah istilah-istilah itu sudah familiar di telinga kita? Mungkin saja banyak orang yang belum tahu, tetapi dapat dipastikan bahwa milenial, kebanyakan sudah masuk jebakan satu dari ketiganya, atau bahkan semuanya. Apakah kamu salah satunya? Nauzubillahi min zaalik.

Nah, penting bagi kita untuk mengetahui, apa sih yang menyebabkan ketiga efek ini bertebaran di kalangan masyarakat, khususnya para milenial?

Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2021/09/17/bandwagon-effect-melanda-dunia-saatnya-milenial-muslim-jadi-trendsetter-kebaikan-penegak-peradaban-islam/


Photo: Google
Video: Koleksi Channel Youtube NarasiPostMedia

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Pesawat CN235, Cengkeraman Asing dalam Dunia Industri

Lagi-lagi, kebijakan yang memuaskan ambisi korporasi bukan kepentingan anak negeri. Akibatnya, mengebiri independensi dan jiwa mandiri. Menumbalkan potensi anak bangsa untuk kepentingan komersialisasi. Inilah sejatinya konsekuensi dari penerapan sistem kapitalisme.


Oleh. drh. Lailatus Sa’diyah

NarasiPost.Com-Pesawat CN235 kini bak primadona, telah dipesan sejumlah negara karena kecanggihannya. Inilah salah satu karya anak bangsa yang kini mendunia. Ini membuktikan bahwa notabene intelektualitas anak bangsa tidak bisa diremehkan. Mengenai prototipe pesawat CN235 sendiri diresmikan oleh Presiden Seharto pada tahun 1983, didampingi BJ Habibie yang kala itu menjabat sebagai Menristek sekaligus Dirut IPTN.

Siapa yang tidak bangga, ketika perindustrian dalam negeri bisa melenggang di kancah Internasional. Tidak kurang dari 20 negara telah memesan CN235 dengan berbagai versinya, termasuk di antaranya militer Prancis, Arab Saudi, Malaysia, Thailand, UEA, Nepal hingga Republik Sinegal. Tidak mau kalah, Kemenhan Prabowo Subianto, rencananya hendak memesan 10 pesawat sekaligus.

Namun sayang, di balik itu semua, PT. Dirgantara Indonesia sebagai rumah produksinya yang digawangi oleh Gita Amperiawan sedang mengalami kendala. Minimnya pendanaan hanya memungkinkan memproduksi 4 pesawat dalam jangka waktu satu tahun. Negeri yang notabene kaya sumber daya alam, tidak mampu menopang perkembangan industri pesawat terbang yang sangat potensial ini. Padahal, kecanggihan dan multifungsi dengan berbagai versinya pesawat CN235 sangat menunjang untuk mewujukan ketahanan dalam negeri.

Menggandeng Tangan Asing

Berdasarkan realita, pengembangan pesawat CN235 dengan berbagai versinya bukan semata-mata untuk kemajuan bangsa kita. Terbukti bahwa pengembangan pesawat CN235 dengan berbagai versinya adalah untuk memenuhi pesanan asing. Bagaimana tidak, faktanya pemerintah melalui PT. Dirgantara Indonesia sangat berambisi memenuhi permintaan luar negeri dengan menggandeng Jet Investment Group SARL untuk mengembangkan serta meluaskan penjualan dan memperkuat pendanaan.

Jet Invesment Group SARL sendiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan pesawat terbang sebagai penyedia solusi khusus untuk pembiayaan terhadap setiap pengadaan, baik untuk pemerintah maupun korporasi. PT Dirgantara Indonesia telah menandatangai MoU bersama Jet Invesment Group SARL yang akan berlaku 10 tahun ke depan.

Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/02/12/pesawat-cn235-cengkeraman-asing-dalam-dunia-industri/


Photo: Google
Video: Koleksi Channel Youtube NarasiPostMedia

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kuatnya Terkaman Macan Asia Timur Lumpuhkan Sayap Garuda

Jiwa kapitalis merasuki negeri singa putih dan mengubahnya menjadi negara imperialis (penjajah) dan Indonesia menjadi salah satu negara yang dijajah. Pola relasi antara keduanya berkedok liberalisasi investasi dan perdagangan bebas yang diselimuti semangat globalisasi dan dikendalikan jaringan sistem teknologi informasi.


Oleh. Nurjamilah, S.Pd.I.
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Singapura merupakan salah satu negara tetangga Indonesia yang terbilang maju di kawasan Asia Tenggara. Negeri mungil yang fakir sumber daya alam, namun memancarkan aura ‘Macan Asia Timur’ mampu membuat negeri-negeri sekitarnya bertekuk lutut. Negeri berlambang singa putih ini mencengkeram garuda dengan gelontoran modal dan berbagai perjanjian kerja sama yang terjalin di antara keduanya.

Dilansir dari Cnbcindonesia.com (25/01/2022) pada 24 Januari 2022 program Travel Bubble RI-Singapura resmi diberlakukan di daerah Batam-Bintan. Hal ini dilakukan demi mendompleng sektor pariwisata yang mengalami mati suri selama pandemi.

Telah terselenggara pertemuan Leaders’ Retreat antara RI-Singapura di Bintan, Kepulauan Riau pada 25 Januari 2022. Hasilnya terjadi penandatanganan kontrak kerja sama strategis dalam ranah politik, hukum, dan pertahanan keamanan. Yakni terkait FIR (Flight Information Region), Extradition Treaty dan Joint Statement MINDEF DCA (M.bisnis.com, 25/01/2022).

Deretan perjanjian bilateral itu menyiratkan tanya, apa rahasia di balik kegagahan negeri singa putih ini? Bagaimana gambaran berbagai program kerja sama itu? Apakah menguntungkan RI atau justru sebaliknya? Lantas bagaimana Islam memandang terkait kerja sama antarnegara?

Menyibak Aura Macan Asia Timur

Singapura dikenal dengan julukan ‘Macan Asia Timur’, negeri berlambang singa putih ini pun digolongkan pada ‘Empat Naga Kecil Asia’ bersama Hongkong, Korea Selatan, dan Taiwan. Sebab, negara ini memiliki pendapatan terbesar dan terkaya di Asia. Singapura merupakan salah satu kota kosmopolitan dunia yang memegang peranan penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Bahkan, pelabuhannya pun termasuk satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia. Namun, hal itu dicapai bukan dengan mantra sim salabim. Negeri ini bangkit setelah sempat terusir dari Federasi Malaysia, baru merdeka tahun 1965 dengan kondisi sosial ekonomi yang karut-marut.

Meski negeri ini miskin sumber daya alam khususnya tambang, namun unggul dalam sumber daya manusia dan inovasi. Negeri mungil di sudut gelap Asia ini menyusun strategi agar bisa melesat dan melampaui negeri-negeri tetangganya. Dengan bermodalkan letak geografisnya yang strategis dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terampil, Singapura tumbuh menjadi pelopor negara industri yang sukses.

Sejak awal negara ini sangat membuka diri terhadap investor asing, dengan prinsip: “Perusahaan asing yang masuk ke negaranya pasti akan memangku modal, keterampilan, dan teknologi. Singapura memetik pelajaran dari itu semua dan berhasil mereplikasi praktik bisnis yang dibawa korporasi asing itu ke dalam negaranya.” Prinsip ini masih diterapkan hingga sekarang. Oleh karena itu, upaya untuk menarik perhatian investor asing itu masih terus digalakkan yakni dengan inovasi dan ketangguhan militer.

Namun demikian, Singapura tidak menggantungkan diri sepenuhnya pada investor asing. Negara ini berani menggelontorkan dana yang fantastis dari APBN untuk membiayai penelitian, pengembangan perusahaan, dan militer. Sehingga, Singapura berhasil mejadikan negerinya kuat dan unggul dalam ekonomi. Selanjutnya, negara ini melebarkan sayap ekonominya sekaligus mencengkeram negara-negara tetangganya dengan penanaman modal alias investasi. Indonesia, menjadi salah satu negara yang menerima dengan senang hati investasi jor-joran yang ditawarkan Singapura.

Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/02/07/kuatnya-terkaman-macan-asia-timur-lumpuhkan-sayap-garuda/


Photo: Pinterest
Video: Koleksi Channel Youtube NarasiPostMedia

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Melesatnya Kepopuleran Bitcoin di Tengah Fatwa Haram MUI

Kemunculan kripto termasuk Bitcoin bukanlah suatu kebetulan semata, ada motif ideologi yang tajam terendus dari transaksi kontemporer ini. Melihat sepak terjang para pendiri cryptocurrency adalah para penganut ideologi kapitalis murni.


Oleh. Nurjamilah, S.Pd.I.
(Tim Redaksi NarasiPost. Com)

NarasiPost.Com-Perkembangan teknologi berpadu dengan kemajuan ekonomi meniscayakan munculnya gebrakan baru dalam transaksi jual beli. Berawal dari penggunaan emas dan perak, kemudian uang kertas, dan kini menjadi uang elektronik. Melimpahnya kekayaan para kapitalis dan ambisi mereka yang tak bertepi menginisiasi munculnya mata uang digital yang dinamakan cryptocurrrency, yang nihil regulasi oleh pemerintah mana pun dan tidak digolongkan sebagai mata uang resmi. Bitcoin menjadi salah satu produknya yang melesat bak primadona.

Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana dalam program d’Mentor detikcom, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan menegaskan rencana bursa kripto di tanah air tetap berjalan dan akan diluncurkan akhir tahun ini alias bulan depan. Meskipun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram untuk kripto (detikFinance.com, 18/11/2021).

Lantas, seperti apa mekanisme transaksi kripto termasuk di dalamnya Bitcoin? Ada motif apa di balik peluncuran kripto? Bagaimana pandangan Islam terhadap transaksi kontemporer ini?

Serba-serbi Kripto

Cryptocurrency atau kripto adalah mata uang digital yang berbasis cryptography (kode rahasia). Transaksi mata uang kripto dilakukan tanpa perantara, maksudnya pembayaran digital langsung dari pengirim kepada penerima. Uang kripto terdiri dari beberapa jenis yakni Bitcoin, Etherium, Tether, XRP, sampai Dogecoin. Semua jenis kripto itu memiliki karakteristiknya masing-masing. Namun, mata uang kripto sampai saat ini belum masuk regulasi bank mana pun, termasuk Bank Indonesia.

Seiring dengan pesatnya perekonomian modern yang bernapaskan kapitalis, uang tak lagi hanya memiliki satu fungsi. Namun, berkembang menjadi beberapa fungsi lain yakni sebagai penghitung nilai (unit of accounts), standar pembayaran tundaan (standard of deferred payments), alat penimbun kekayaan (store of value), bahkan sebagai komoditas. Oleh karena itu, kemunculan kripto merupakan respons dari perkembangan ini.

Cryptocurrency pertama kali dirintis oleh seorang cryptographer dari AS David Chain pada 1983 yang memakai uang digital cryptography (e-cash). Kemudian dikembangkan lagi pada 1995 menjadi digicash. Teknologi ini memungkinkan mata uang digital tak terlacak oleh penerbit, pemerintah, atau pihak mana pun.

Salah satu jenis kripto yang paling populer adalah Bitcoin. Mata uang digital ini muncul pertama kali pada tahun 2009, diinisiasi oleh Satoshi Nakamoto (nama samaran, sosoknya masih misteri). Metode pembayarannya menggunakan teknologi peer-to-peer (tidak ada pihak ketiga yang terlibat, sehingga tidak ada penjamin) dan open source (tidak memiliki penerbit, baik itu bank atau pemerintah). Setiap transaksinya akan disimpan dalam database jaringan Bitcoin.

Pro kontra terkait penggunaan Bitcoin tak terelakkan, baik itu di Indonesia maupun negara lain. Faktanya, Bitcoin memang belum memenuhi unsur dan kriteria sebagai mata uang. Sehingga mata uang ini tidak dikeluarkan oleh negara mana pun, tapi melalui sistem cryptography jaringan komputer. Oleh karena itu, Bitcoin tak berwujud emas, perak, koin, dan kertas.

Inilah yang menjadi kelemahan Bitcoin, peredarannya sebagai mata uang tak dilindungi payung hukum. Bahkan, tak ada satu pun lembaga yang bertanggung jawab jika terjadi penyalahgunaan Bitcoin seperti money laundry, pencurian, dan tindak pidana lainnya. Ini sangat berbahaya dan berpotensi merugikan pengguna Bitcoin.

Namun, ada kelebihan yang membuat masyarakat tergiur untuk menggunakan Bitcoin yakni daya jangkaunya bersifat internasional (lintas negara), tak terpengaruh kondisi politik di pemerintahan, tak terimbas inflasi, dan model canggih tabungan masyarakat yang terbilang praktis dan jauh dari segala kerepotan karena peran bank sebagai perantara benar-benar dienyahkan.

Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2021/11/25/melesatnya-kepopuleran-bitcoin-di-tengah-fatwa-haram-mui/


Photo: Google
Video: Koleksi Channel Youtube NarasiPostMedia

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Gue yang Hijrah, Kok Lo yang Gerah?

Salah satu naskah Challenge ke-4 NarasiPost.Com dalam rubrik Teenager yang menduduki peringkat ke-4 terbaik"


Oleh Irma Sari Rahayu

NarasiPost.Com-Sobat, kamu sudah tidak asing lagi dengan kata hijrah, kan? Yap. Hijrah sekarang sudah menjadi tren baru di kalangam anak muda yang mau mengubah dirinya menjadi lebih baik.

Hijrah dimaknai dengan berpindah dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu keadaan ke keadaan lain. Secara umum, hijrah diartikan sebuah perubahan yang terjadi pada seseorang yang sebelumnya tidak baik menjadi baik, apakah penampilannya, perilaku, tutur kata, dan sebagainya.

Diawali dari fenomena maraknya artis-artis yang hijrah hingga terselenggaranya acara Hijrah Fest beberapa waktu lalu, sukses menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat tanah air khususnya anak muda. Hijrah wave atau gelombang hijrah begitu fenomenal. Bagaimana tidak, beberapa artis yang terkenal dengan gaya hidup glamor penuh gemerlap berubah 180 derajat menjadi sosok yang tawadhu. Hijab menghiasi artis wanita, sedangkan jenggot dibiarkan tumbuh di wajah beberapa artis pria.

Akhirnya, banyak lho, anak muda yang ikut hijrah demgan harapan akan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Mungkin kamu termasuk salah satunya. Semoga sih, niat hijrahnya lillahita’ala, ya, bukan sekadar ikut tren atau ingin eksis saja. Nauzubillah!

Sobat, selain ada yang menyambut positif gelombang hijrah ini, ternyata ada juga lho, yang tidak suka. Para tukang nyiyir ini tidak pernah capek melagukan tembang sumbang mereka. Bilangnya, yang hijrah itu karena sudah tidak tenarlah, cari sensasilah, pansoslah, bakal tidak lamalah, dan lain-lain. Gemas tidak sih, dengar ocehan mereka? Mereka tuh, kayak gerah banget melihat anak-anak muda mulai meninggalkan maksiat dan lebih memilih untuk taat. Padahal, yang hijrah adem-adem saja kok. Stay cool.

Tidak usah heran, Sobat, karena memang sudah alamiahnya kebaikan akan dilawan oleh kejahatan (seperti di film superhero gitu, lho). Waktu Rasulullah saw. dan para sahabat hijrah ke Madinah, kaum Quraisy selalu menghalangi. Mereka akan menangkap siapa saja yang akan hijrah dan mengembalikan lagi ke Mekah. Nah, di sinilah keteguhan, kesungguhan, dan keimanan kita diuji, Sobat. Apa kita siap menghadapi tantangan dan tentangan proses hijrah?

Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2021/10/08/gue-yang-hijrah-kok-lo-yang-gerah/


Photo: pinterest
Video: Koleksi Channel Youtube NarasiPostMedia

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Dari Rayan dan Fawaz Kita Belajar, Saatnya #SaveUmatMuhammad Menggaung ke Seantero Jagat!

Penting untuk kaum muslimin memiliki agenda setting sendiri dalam menyaringkan isu keumatan ke tengah-tengah publik dengan sudut pandang Islam yang khas, bukan semata berlandaskan perspektif kemanusiaan saja, melainkan mengagendakan isu krusial yang menimpa kaum muslimin untuk digulirkan ke publik.


Oleh. Iranti Mantasari, BA.IR, M.Si.
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Bermain bagi anak-anak merupakan hal yang menyenangkan hati dan memuaskan jiwa. Tapi, bermain juga atas takdir Allah Al-Qadir bisa menjadi hal yang menyisakan tangis dan duka. Kecelakaan yang terjadi dalam proses bermainnya anak-anak sudah sangat sering mewarnai kisah kelabu para orang tua di luar sana, yang bahkan sampai harus membuat mereka tak bisa lagi bertemu dengan buah hati tercinta.

Namanya Rayan Awram. Bocah lelaki berusia 5 tahun asal Maroko, yang berhasil mencuri perhatian dunia hampir sepekan berturut-turut. Sebagaimana anak 5 tahun pada umumnya, bermain di tanah lapang menjadi kegiatan yang ia sukai. Pada tanggal 1 Februari 2022, nahasnya, Rayan terjerembab ke sebuah lubang sedalam 32 meter. Hal ini disadari oleh orang tuanya yang mendengar suaranya dari dalam lubang dan mengonfirmasi keberadaannya dengan senter. Aksi penyelamatan panjang itu pun segera dimulai yang sampai melibatkan beberapa alat berat seperti bulldozer untuk menggali tanah di sekitar lubang itu, hingga ahli topografi dan tim medis yang berjaga di tempat (morrocoworldnews.com, 5/2/2022).

Di hari kelima Rayan berada di dalam lubang sempit itu, tim penyelamat pun berhasil mengeluarkan Rayan disertai pekikan takbir pertanda syukur. Namun kondisi fisik bocah ini justru memburuk dan akhirnya meninggal beberapa jam setelah ia berhasil diselamatkan. Perjalanan aksi heroik tim penyelamat ini merajai kolom trending di Twitter dengan tagar #SaveRayan, yang bahkan membuat para pemimpin dunia mengirimkan simpati dan ungkapan duka kepada keluarga Rayan. Bahkan sebuah media berbasis Amerika mengangkat berita bertajuk, “he unified humanity” atau “ia menyatukan kemanusiaan”, karena keberhasilannya menunjukkan solidaritas manusia dari berbagai negara untuk mendoakannya dari jauh (usatoday.com, 6/2/2022).

Belum lama nama Rayan mencuat, muncul lagi sosok anak lainnya yang bernama Fawaz al-Qatifan. Fawaz merupakan bocah muslim asal Suriah, yang video penculikan dan penyiksaannya ramai beredar di dunia maya. Tagar #SaveFawaz pun mengudara cukup lama di media sosial, sebagai wujud keinginan warganet menyelamatkan Fawaz. Pasalnya, penculik Fawaz yang sudah beraksi sejak November 2021 ini menuntut keluarga untuk memberi tebusan sejumlah 500 juta lira Suriah atau setara dengan 138.000 dolar AS. Keluarga yang per tanggal 9 Februari mengungkap tak mampu menyiapkan seluruh tebusan Fawaz itu justru dikirimkan video penyiksaan atas bocah ini (syrianobserver.com, 8/2/2022). Lantas apa pelajaran yang dapat dipetik dari dua kisah bocah ini?

Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/02/12/dari-rayan-dan-fawaz-kita-belajar-saatnya-saveumatmuhammad-menggaung-ke-seantero-jagat/


Photo: CNNnews
Video: Koleksi Channel Youtube NarasiPostMedia

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Swiss Legalkan Bunuh Diri, Kapsul Sarco Banyak Diminati

Sarco Suicide Capsule yang diciptakan oleh Dr. Philip Nitschke kini telah lolos tinjauan hukum di negara Swiss. Mesin kapsul ini sengaja dirancang untuk orang yang ingin bunuh diri secara instan tanpa rasa sakit. Mesin ini bisa dioperasikan oleh pengguna yang ada di dalamnya. Miris sekali, bunuh diri kini menjadi legal di negeri itu dan dijadikan ladang bisnis oleh sebagian oknum.


Oleh. Nunung Suryana
(Aktivis Dakwah Nisa Morowali)

https://youtu.be/dxOT2-E8DME

NarasiPost.Com-Apa yang ada dalam benak kita ketika mendengar kata bunuh diri? Ya, bunuh diri adalah upaya seseorang untuk menghilangkan nyawa sendiri. Disebabkan banyaknya faktor yang sulit dihadapi, hingga tidak menuai solusi. Orang dengan pikirannya yang sempit akan mengambil jalan pintas dengan sengaja mengakhiri hidupnya sendiri dengan berbagai jalan pilihan.

Di zaman modern ini, banyak sekali masalah-masalah yang timbul dalam diri seseorang, baik masalah sepele maupun yang berat sekali. Walaupun zaman dulu ada yang melakukan tindakan bunuh diri, namun tidak sebanyak zaman sekarang. Tuntutan pekerjaan yang tinggi, masalah dengan keluarga, ekonomi, masalah remaja yang harus putus cinta, sampai pada orang-orang yang kena bullying di media sosial hingga depresi, turut mengambil langkah untuk mengakhiri hidupnya.

Hal ini mengakibatkan tingkat bunuh diri semakin tinggi. Di negara maju sekali pun, tingkat bunuh diri lebih tinggi. Sebut saja Korea Selatan misalnya, tingkat bunuh diri di negara itu membawa negaranya berada di posisi puncak. Menurut riset penyebab utama mereka bunuh diri di Korea karena depresi, tekanan bullying yang sangat tinggi baik lewat media sosial maupun dunia nyata, menjadi penyebab utama banyaknya kasus bunuh diri di negeri ginseng tersebut. Ada juga Jepang yang menduduki peringkat kedua dengan tingkat bunuh diri terbanyak. Umumnya rakyat Jepang melakukan bunuh diri karena faktor tuntutan pekerjaan yang sempurna mengharuskan mereka bekerja keras, nyaris tidak diberikan jam istirahat yang mumpuni.

Walaupun bunuh diri menjadi hal yang dilarang di berbagai negara dan menjadi tugas pemerintah untuk mencegah. Namun, nyatanya ada satu negara yang sejak tahun 1942 melegalkan tindakan bunuh diri, tepatnya di Swiss. Terbukti dari banyaknya kasus-kasus bunuh diri yang selalu tinggi tiap tahunnya di negara itu.

Karena adanya pelegalan itu, hal ini dimanfaatkan oleh sebagian oknum untuk mencari keuntungan. Diketahui negara Swiss memiliki beberapa organisasi atau perusahaan yang memfasilitasi para calon pelaku bunuh diri. Sepanjang tahun 2020 tercatat sekitar 1.300 orang memutuskan untuk bunuh diri di Swiss lewat jasa organisasi Eutanesia Dignitas and Exit. Kedua perusahaan itu menggunakan obat barbiturat cair yang dapat dicerna dan menyebabkan koma selama 5 menit hingga meninggal dunia (Pikiranrakyat.com, 7/12/2021).

Tak hanya sampai sana. Lagi-lagi para pemilik modal pun kembali membuat terobosan baru dengan menciptakan alat bunuh diri baru yang dinamai dengan Kapsul Sarco (Sarkofagus). Kapsul ini memang sudah lama dicanangkan oleh Dr. Philip. Namun, baru di akhir tahun 2021 inilah proyek ini selesai dan diresmikan. Negara Swiss pun langsung menerima secara terbuka.

Dilansir dari Pikiranrakyat.com, mesin dari laman independen pada Rabu, 7 Desember 2021 Sarco suicide capsule yang diciptakan oleh Dr. Philip Nitschke kini telah lolos tinjauan hukum di negara Swiss. Mesin kapsul ini sengaja dirancang untuk orang yang ingin bunuh diri secara instan tanpa rasa sakit. Mesin ini bisa dioperasikan oleh pengguna yang ada di dalamnya. Kecanggihan lainnya dari mesin ini, selain dengan sentuhan jari mesin ini bisa berjalan hanya dengan kedipan mata.

Jadi, pengguna tidak lagi repot menekan tombol seperti mesin pada umumnya. Mesin Sarco ini bekerja dengan cara mengurangi tingkat oksigen di dalam kapsul, hingga dibawa di titik kritis. Proses kematian akan terjadi dalam waktu satu menit. Di mana seseorang yang ada di dalam mesin akan mengalami hipoksia dan hipokapnia. Selain itu, mesin ini juga berfungsi sebagai peti mati.

Miris sekali, bunuh diri kini menjadi legal dan dijadikan ladang bisnis oleh sebagian oknum. Bukan tanpa alasan, mesin ini diciptakan tentunya untuk menarik keuntungan dari pelaku yang menginginkan jasa mesin kapsul ini. Mesin ini tidak mungkin ditawarkan secara gratis.

Meski mesin ini sudah diakui secara hukum, namun gelombang protes muncul dari berbagai pihak. Salah satunya pimpinan keagamaan. Pemuka agama Westerkerk dengan tegas tidak akan pernah mendukung orang yang menawarkan kapsul bunuh diri ini.

Namun, hal ini tentu saja sudah tidak bisa dihindari. Bunuh diri di Swiss tidak akan bisa diatasi hanya dengan adanya satu kelompok keagamaan yang mencoba membantu, tanpa didukung oleh negara.

Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/01/20/swiss-legalkan-bunuh-diri-kapsul-sarco-banyak-diminati/


Photo: imrs
Video: Koleksi Channel Youtube NarasiPostMedia

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Prewedding Syar’i, Adakah dalam Syariat?

Namanya saja prewedding atau dengan kata lain dalam tahap sebelum pernikahan. Belum ada kata sah dan kata ikatan halal. Mana boleh melakukan perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh suami istri. Walaupun menggunakan embel-embel syar’i, tak lantas perkara haram menjadi halal.


Oleh. Messy Ikhsan
(Kontributor Tetap Narasi Post.Com)

NarasiPost.Com-Akhir-akhir ini publik dihebohkan dengan postingan seorang admin akun fanbase yang menulis caption tentang prewedidng syar’i. Sebab, mempublish poto prewedding sang idola yang jaga jarak dan tak bersentuhan dengan calon pasangannya. Ingat ya, masih ada kata ‘calon’ dan belum terikat kata sah.

Hal itu tentu menuai polemik di tengah masyarakat. Ada yang mendukung dan mensupport sang idola sampai titik darah penghabisan. Bahkan, ada juga menghina dengan kata-kata tajam bagi golongan yang berseberangan. Seolah-olah sang idola adalah harga mati dan tak boleh dikritisi. Mengingat jarang ada publik figur yang melakukan prewedding tanpa sentuhan.

Iya, berdalih cobalah lihat orang-orang kebanyakan kalau melakukan prewedding sudah seperti suami istri. Pamer kemesraan sana-sini tanpa ada batasan norma dan agama. Semua dilibas tanpa batas demi memenuhi nafsu birahi. Sehingga, saat ada yang melakukan prewedding yang unik dan terlihat berbau agama, apakah lantas dengan mudah mengeluarkan hujjah prewedding syar’i?

Preweding Syar’i Produk Moderasi Agama

Guys, dewasa ini memang langka ada photo prewedding no sentuhan, no pamer kemesraan, and no dekat-dekatan. Namun, bukan berarti prewedding itu dibolehkan karena dalih tanpa sentuhan seolah-olah saling menjaga. Meskipun mayoritas orang melakukan prewedding dengan embel-embel syar’i, perkara itu pun tidak bisa dijadikan landasan perbuatan.

Allah berfirman yang artinya :

“Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka itu hanya persangkaan belaka dan merekalah membuat kebohongan.” (QS Al-An’am ayat 116)

Apalagi kedangkalan berpikir umat saat ini karena pengaruh penerapan sistem kapitalisme. Bahkan, serangan virus pemikiran sekularisme dan moderasi agama kian digencarkan dan disebarkan secara masif. Lewat publik figur yang tampak seolah-olah ahli agama dan alim. Padahal yang dilakukan malah bertentangan dengan syariat. Ajaran Islam pun diutak-atik sesuai dengan keinginan hawa nafsu. Memoderasi syariat agar sesuai tuntutan zaman dan tidak menjadikan Allah sebagai landasan ijtihad.

Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2021/11/04/prewedding-syari-adakah-dalam-syariat/


Photo: google
Video: Koleksi Channel Youtube NarasiPostMedia

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Diabetes, Penyakit Manis Mematikan

Data yang diambil dari International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2015 menunjukkan bahwa dari 220 negara, sejumlah 415 juta orang mengidap diabetes melitus. Angka ini diperkirakan melonjak drastis menjadi 642 juta jiwa pada tahun 2040. Bahkan Indonesia mendapat peringkat ke-5 tertinggi untuk kasus diabetes.”


Oleh. Dia Dwi Arista
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Jagalah sehatmu sebelum sakitmu’ kalimat tersebut sangat tepat untuk menjadi nasihat diri agar senantiasa menjaga kesehatan sebelum sakit datang. Saat ini, bumi banyak dihuni oleh orang dengan penyakit dalam tubuhnya. Salah satu penyakit kronis berbahaya yang dapat menyumbang angka kematian dalam setiap 10 menit adalah Diabetes Melitus (DM).

Penderita diabetes di dunia semakin meningkat setiap tahunnya. Data yang diambil dari International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2015 menunjukkan bahwa dari 220 negara, sejumlah 415 juta orang mengidap diabetes melitus. Angka ini diperkirakan melonjak drastis menjadi 642 juta jiwa pada tahun 2040. Bahkan Indonesia mendapat peringkat ke-5 tertinggi untuk kasus diabetes. Selain Indonesia, India, Cina, Amerika, dan Brasil juga mempunyai masalah yang sama.

Diabetes merupakan penyakit yang diakibatkan tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Tubuh yang seharusnya dapat mengolah glukosa menjadi energi, gagal menjalankan tugasnya karena berbagai sebab. Penyebab diabetes bisa dilihat dari tipe diabetes yang diderita. Terdapat tiga tipe diabetes yang umum diketahui, yakni diabetes tipe satu, dan diabetes tipe dua, juga diabetes gestasional. Namun baru-baru ini, dilansir dari laman hallosehat.com (29/4/2021) hasil dari studi jurnal Neurology, menjelaskan bahwa risiko alzheimer dan demensia menjadi berkali-kali lipat pada orang dengan DM. Hingga penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat diabetes tipe 3.

Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe satu jarang dijumpai, diabetes ini terjadi akibat dari mekanisme pertahanan tubuh yang gagal mengenali musuh. Hingga akhirnya imun yang harusnya menyerang patogen malah berbalik menyerang organ pankreas. Akibatnya, pankreas sulit memproduksi insulin bahkan sama sekali tidak bisa menghasilkan insulin yang dibutuhkan tubuh untuk mengubah glukosa menjadi energi. Karena kerusakan tersebut, glukosa yang masuk ke dalam tubuh menumpuk dan berkembang menjadi diabetes. Diabetes tipe satu juga sering disebut dengan diabetes autoimun.

Penanganan diabetes tipe 1 biasanya menggunakan suntikan insulin, tidak cukup hanya mengandalkan obat dan diet. Masih belum ada kejelasan pasti mengenai penyebab diabetes autoimun. Para pakar menilai, ada kemungkinan autoimun berasal dari faktor genetik dan lingkungan. Seseorang dengan anggota keluarga yang memiliki diabetes tipe 1 akan berisiko mengalami hal serupa. Begitu pula dengan lingkungan yang terdapat banyak virus, dimungkinkan dapat menjadi penyebab diabetes tipe 1. Diabetes ini biasanya ditemukan pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda, meski tak menutup kemungkinan semua usia juga menjadi penderita.

Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2021/10/20/diabetes-penyakit-manis-mematikan/


Photo: Medical Source
Video: Koleksi Channel Youtube NarasiPostMedia

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com