Artinya : “kepunyaan Allah-lah timur dan barat. Maka ke mana pun kalian menghadap, di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui"
(TQS. Al Baqarah : 115)
Oleh: Novida Sari, S.Kom
NarasiPost.com - Umat Islam di Palestina hari ini senantiasa diawasi dan dibatasi untuk memakmurkan masjid mulia yang menjadi kiblat pertama kaum muslim yakni masjidil aqsha. Pasukan Israel senantiasa berjaga seolah-olah kaum muslimin akan membuat keonaran di dalam masjid. Klaim memiliki masjid seolah kavlingan milik Israel begitu nyata, padahal masjid adalah milik umum yang dipergunakan untuk memuliakan dan menyebut asma Allah Swt di dalamnya.
Allah Swt berfirman,
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ مَّنَعَ مَسٰجِدَ اللّٰهِ اَنْ يُّذْكَرَ فِيْهَا اسْمُهٗ وَسَعٰى فِيْ خَرَابِهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ مَا كَانَ لَهُمْ اَنْ يَّدْخُلُوْهَآ اِلَّا خَاۤىِٕفِيْنَ ەۗ لَهُمْ فِى الدُّنْيَا خِزْيٌ وَّلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
Artinya : “Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid Allah) kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan, dan di akhirat mendapat siksa yang berat.” (TQS Al Baqarah : 114)
Ulama mufassir mengatakan bahwa ayat ini berlaku umum untuk masjid manapun di dunia. Setelah keruntuhan Pelindung umat Islam yakni Khilafah, banyak bermunculan orang-orang yang menghalangi manusia untuk menyebut asma Allah di dalam masjidnya. Mengklaim masjid milik golongan tertentu termasuk pembubaran kajian dan agenda keagamaan lain di dalam masjid.
Yang lebih parah, masjid-masjid bersejarah yang terletak di daerah minoritas ataupun wilayah konflik telah banyak yang telah dirusak dan dirobohkan. Masjid Agung Kashga yang didirikan tahun 1540 di China misalkan, telah dihancurkan oleh pemerintah setempat. Masjid ini hanya satu di antara ribuan masjid yang telah dihancurkan oleh rezim Komunis sejak revolusi kebudayaan Negara itu diberlakukan khususnya di dataran xinjiang.
Masjid Baiturahim didirikan pada abad ke-17 dan menjadi peninggalan Kesultanan Aceh, Masjid ini pernah dibakar oleh pasukan Belanda pada tahun 1873. Meskipun Pemerintah Hindia Belanda pernah melakukan pemugaran yang selesai pada tahun 1923 dengan arsitektur tanpa kubah juga sangat kental dengan gaya Eropa, akan tetapi tindakan pembakaran masjid adalah perilaku tercela dan intoleransi.
Belum lagi masjid-masjid yang berada di wilayah konflik seperti di wilayah Suriah, Irak, Bosnia, Azerbeijan, juga Palestina. Tanpa rasa takut musuh-musuh Islam melakukannya, padahal seharusnya mereka tidak layak masuk dan melakukannya. Karena orang-orang yang masuk ke dalam masjid adalah orang yang memiliki خَاۤىِٕفِيْنَ (rasa takut kepada Allah Swt)
Di Indonesia sendiri, pembubaran pengajian oleh kelompok organisasi keagamaan tertentu juga telah terjadi berulang kali. Tindakan yang dilakukan oleh orang kafir ternyata sudah mulai merasuki jiwa-jiwa mereka yang merasa memiliki ataupun mengkavling masjid tertentu. Padahal kajian dan aktivitas keagamaan senada juga merupakan bentuk penyebutan asma Allah Swt.
Allah Swt secara jelas menyatakan لَهُمْ فِى الدُّنْيَا خِزْيٌ وَّلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ (Mereka di dunia mendapat kehinaan, dan di akhirat mendapat siksa yang berat). Meskipun orang-orang yang menghalangi manusia mendapatkan balasan kenikmatan dari manusia berupa dunia dan perhiasannya namun sesungguhnya mereka itu hina di mata Allah Swt, malaikat, penghuni langit dan bumi. Kelak tempat mereka kembali hanyalah untuk mendapatkan siksa yang berat.
Kemudian Allah Swt menjawab tindakan orang-orang yang menghalangi hamba-Nya untuk beribadah dan menyebut namanya pada ayat berikutnya,
وَلِلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَاَيْنَمَا تُوَلُّوْا فَثَمَّ وَجْهُ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya : “kepunyaan Allah-lah timur dan barat. Maka ke mana pun kalian menghadap, di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui"
(TQS. Al Baqarah : 115)
Ini merupakan jawaban dari Allah Swt terhadap hamba-hamba yang dihalangi untuk menyebut asma Allah di dalam masjid juga terhadap orang-orang yang menghancurkan masjid Allah bahwa shalat, kajian dan kegiatan keagamaan tetap bisa dijalankan karena وَلِلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ (Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat). Sehingga di manapun hamba-Nya menyembah dan menyebut asma Allah Swt tetap akan sampai kepada Allah Swt. Termasuk di rumah, kantor, sekolah, di atas tanah atau di atas tunggangan sekalipun.
Karena فَاَيْنَمَا تُوَلُّوْا فَثَمَّ وَجْهُ اللّٰهِ (Maka ke mana pun kalian menghadap, di situlah wajah Allah) sehingga tindakan tercela yang dilakukan orang-orang yang menghalangi dari penyebutan asma Allah dan yang menghancurkan masjid tidak serta merta menghentikan hamba-hamba Allah yang mukhlis untuk senantiasa menyembah Allah Swt. Wallahu a’lam bishshawab
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]