Botulisme adalah gangguan kesehatan berupa keracunan yang disebabkan bakteri Clostridium botulinum (C. botulinum)
Oleh. Ummu Ainyssa
(Kontributor NarasiPost.com)
NarasiPost.Com-Moskow, ibu kota Rusia tengah dilanda wabah berbahaya botulisme. Wakil wali kota Moskow, Anastasia Rakova, pada Senin (17-6-2024) mengatakan sedikitnya 120 orang dilarikan ke rumah sakit. Sebanyak 50 orang di antaranya dalam kondisi serius. Sementara 30 pasien harus menjalani perawatan intensif. Penyakit ini menyerang sistem saraf hingga menyebabkan gagal napas serta kelumpuhan.
Pihak berwenang Rusia menyampaikan, wabah tersebut berasal dari salad yang didistribusikan oleh layanan pengiriman online populer yang kini telah menghentikan operasionalnya untuk menjalani penyelidikan. Rospotrebnadzor, Badan Pengawas Konsumen dan Kesehatan Moskow, mengatakan bahwa pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan epidemiologis terhadap dugaan kasus botulisme tersebut. Sementara kantor kejaksaan Moskow telah melakukan penyelidikan kriminal atas pelanggaran standar keamanan konsumen.
Dikutip dari AFP, perusahaan pengantaran makanan Kuchnia Na Rayone yang terkait dengan wabah ini, mengeklaim telah mengidentifikasi "insiden risiko potensial" dengan salad menggunakan kacang kalengan, dan mereka telah menangguhkan pesanan. (CNNIndonesia.com, 18-06-2024)
Seperti ditulis oleh National Center for Biotechnology Information (NCBI), kasus botulisme bukan kali ini saja terjadi di Uni Eropa (UE). Diberitakan antara tahun 2008-2021 terdapat 80–132 kasus botulisme akibat makanan dilaporkan setiap tahun ke Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC). Sedangkan di Jerman, lebih dari 70 persen dari total 154 kasus botulisme yang dilaporkan antara tahun 2001 dan 2020 juga disebabkan oleh makanan.
Apa Itu Botulisme?
Botulisme adalah gangguan kesehatan berupa keracunan yang cukup serius. Adapun penyebab kondisi keracunan ini adalah bakteri Clostridium botulinum (C. botulinum). Bakteri ini bisa berada pada tanah, debu, sungai, atau dasar laut. Dalam kondisi lingkungan normal, sebenarnya bakteri ini tidak terlalu berbahaya. Namun, pada kondisi lingkungan yang kekurangan oksigen, bakteri ini bisa melepaskan racunnya. Misal, dalam kaleng tertutup, tubuh manusia, atau tanah yang tidak bergerak.
Meskipun penyakit ini masih langka, namun menurut penelitian racun penyebabnya sangat berbahaya dan mematikan. Bakteri C. botulinum mampu menghasilkan racun yang menyerang sistem saraf, di antaranya saraf otak, tulang belakang, atau saraf lainnya hingga bisa menyebabkan kelumpuhan otot. Biasanya kelumpuhan bisa terjadi pada otot yang mengendalikan pernapasan. Jika tidak segera ditangani, hal ini dapat menyebabkan kematian. Bakteri ini bisa ditularkan melalui makanan (biasanya makanan kaleng) maupun luka yang sudah terinfeksi.
Ada beberapa jenis penyakit botulisme, di antaranya:
- Botulisme makanan
Terjadi saat mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri C. botulinum.
Biasanya terdapat dalam makanan kalengan seperti ikan atau daging kalengan, ikan fermentasi, sayuran atau buah rendah asam kalengan yang pengolahannya kurang baik. - Botulisme Luka
Botulisme luka atau wound botulism adalah jenis yang muncul akibat spora C. botulinum mencemari luka yang kemudian menghasilkan racun atau luka terinfeksi bakteri. - Botulisme Bayi
Botulisme bayi atau infant botulism terjadi saat bayi menelan spora Clostridium botulinum. Keadaan ini biasa terjadi pada bayi dengan usia di bawah satu tahun. Spora yang tertelan ini biasanya terdapat pada tanah atau madu. Selanjutnya berkembang biak dan memproduksi racun pada saluran pencernaan. - Usus Dewasa
Meski jenis botulisme ini masih sangat langka, namun bisa terjadi pada penderita dengan riwayat gangguan kesehatan pada usus besar. Yaitu saat spora bakteri masuk ke dalam usus dewasa, berkembang, dan menghasilkan racun. - Latrogenik
Jenis ini bisa terjadi ketika terlalu banyak racun botulinum yang disuntikkan untuk kepentingan kosmetik atau medis. Misalnya botulinum toxin (botox) untuk mengurangi keriput, mengobati migrain kronis, kaku otot, dan lain-lain. - Inhalasi
Kondisi ini dapat terjadi saat seseorang menghirup udara yang telah mengandung racun, meski pada faktanya kondisi ini sangat jarang terjadi.
Gejala
Seseorang yang terkena bakteri C. botulinum akan mengalami gejala yang berbeda sesuai jenisnya. Secara umum gejala bisa muncul dalam hitungan jam atau beberapa hari setelah terpapar racun yang dimulai dengan gangguan pencernaan. Seperti mual, muntah, kram perut, diare, dan sembelit. Lambatnya penanganan, bisa menyebabkan racun dari bakteri yang masuk ke dalam tubuh akan mengganggu fungsi saraf dan menyebabkan kelumpuhan otot hingga kematian. Saat kelumpuhan otot terjadi, penderita bisa mengalami penglihatan kabur, kesulitan menelan atau menarik napas, mulut kering, cadel atau penurunan kemampuan berbicara, terjadi kelumpuhan pada otot wajah atau bahkan sulit menggerakkan badan, dan kelopak mata terkulai.
https://narasipost.com/world-news/08/2023/bakteri-pemakan-daging-mengintai-laut-amerika/
Sedangkan pada kasus infant botulism atau botulisme bayi, biasanya bayi menjadi mudah rewel atau menangis dengan suara tangisan yang lemah, mengeluarkan banyak air liur, sering mengantuk dan lemas bahkan terkulai, kesulitan mengontrol gerak kepala, kesulitan untuk mengisap ASI atau mengunyah makanan, hingga mengalami kelumpuhan (tidak bergerak sama sekali). Bagi para penderita botulisme, biasanya harus menjalani rawat inap untuk mendapat pengobatan guna menetralkan racun dan mengurangi risiko komplikasi.
Pengawasan Islam terhadap Makanan dan Kesehatan
Islam bukan hanya sekadar agama ritual. Namun Islam juga merupakan seperangkat aturan yang mampu menyelesaikan segala macam persoalan apabila diterapkan oleh sebuah negara. Salah satu tugas negara Islam adalah menjamin kesejahteraan rakyatnya. Seorang pemimpin (khalifah) berperan sebagai ra'in atau pengurus semua urusan rakyat. Alhasil, seluruh kebutuhan hidup rakyat akan dijamin oleh negara, termasuk sandang, papan, serta ketersediaan dan keamanan pangan. Sehingga warga akan dengan mudah mengakses pangan sehat dan aman.
Selain itu, negara Islam juga akan menetapkan aturan dan kebijakan dalam industri, termasuk menetapkan standar mutu produk-produk yang akan beredar di pasaran. Pihak yang melanggar aturan hingga mengancam keselamatan warga akan ditindak tegas. Pada saat yang sama, negara juga akan mengedukasi umat agar senantiasa mengonsumsi makanan halal dan tayib.
Mengonsumsi makanan yang halal dan tayib merupakan bukti keimanan seorang muslim terhadap firman Allah dalam surah Al-Maidah ayat 88, “Dan makanlah dari apa yang telah Allah berikan kepadamu, sebagai rezeki yang halal dan baik. Dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”
Islam juga menerapkan hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan sebelum makan, makan dengan duduk dan menggunakan tangan kanan, serta diawali dan diakhiri dengan berdoa. Begitu pun Islam melarang makanan yang tidak baik atau haram, sebab hal itu bisa memengaruhi perilaku seseorang serta menghalangi dikabulkannya doa.
Suatu hari Rasulullah saw. pernah menceritakan kisah seorang laki-laki yang sedang melakukan perjalanan jauh, dalam keadaan rambutnya kusut dan berdebu. Kemudian laki-laki itu menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa: ”Wahai Rabb-ku (Tuhanku), wahai Rabb-ku”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan (perutnya) dikenyangkan dengan makanan yang haram, maka bagaimana mungkin orang seperti akan Allah kabulkan doanya.” (HR. Muslim).
Wallahu a'lam bishawab.[]
Mengerikan juga, ya. Masalahnya berhadapan dengan bakteri, mahluk tak terlihat. Makanan kalengan pada dasarnya kurang sehat,ya. Namun, memang diperlukan pengolahan makanan agar lebih tahan lama karena sayur, buah, dan daging-dagingan tidak tahan lama.
MasyaAllah. Barakallah umi Ainyssa.