Jagalah salat, jangan pernah kau tinggalkan seumur hidupmu, sebab inilah cara yang Allah perintahkan untuk menaikkan derajat kita di sisi-Nya.
Oleh. Aya Ummu Najwa
(Tim Penulis Inti Narasipost.Com)
Narasipost.Com-Wahai anakku sayang, ingatlah salat adalah tiang agama. Itu artinya setiap muslim diwajibkan untuk menunaikannya. Tak ada alasan apa pun bagi orang yang beriman kepada Allah untuk bisa meninggalkan kewajiban ini. Ia merupakan pembentuk keimanan dan karakter seorang hamba.
Salat merupakan rukun Islam yang kedua. Ia tak hanya sebagai ibadah ritual semata, namun juga sebagai fondasi pembangun hubungan kita dengan Allah, pencipta kita. Apabila kita mengerjakan salat, maka sesungguhnya kita telah menegakkan pilar-pilar agama, dan sebaliknya, jika kita meninggalkannya, maka sesungguhnya sedikit demi sedikit kita ikut andil merobohkan agama ini.
Ingatlah selalu sabda baginda yang mulia, yang disampaikan oleh sahabatnya Mu’adz bin Jabal, serta diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi no. 2616 dan Imam Ibnu Majah no. 3973 berikut, “Pokok segala perkara adalah Islam dan tiang penegaknya adalah salat.”
Orang Tua sebagai Teladan
Anakku sayang, jagalah salatmu, sebab salat sangatlah penting bagi seorang hamba. Untuk itulah ayah bunda senantiasa mengingatkanmu untuk tidak meninggalkannya. Karena orang tua adalah teladan dan madrasah pertama bagi anak-anaknya. Apa yang akan terjadi pada saat kalian mulai tumbuh dewasa, semua bergantung pada tingkah laku kami sebagai orang tua. Kami pun akan berusaha menjadi contoh terbaik bagi kalian dalam menegakkan ketaatan kepada Allah termasuk salat, dan mengajarkan pada kalian meski kalian masih kecil. Untuk itu, jagalah salatmu, Nak.
Semua itu bukan untuk memaksakan kehendak kami, wahai anakku. Akan tetapi, pembiasaan merupakan salah satu metode pendidikan dalam Islam. Dengan membiasakan ibadah sejak kecil pada kalian, kami berharap kalian akan terbiasa melaksanakannya hingga kalian dewasa kelak. Oleh karena itu, kami senantiasa memanggil dan mengajakmu ketika kami hendak mengerjakan salat, bukan hanya menyuruhmu tanpa kami juga melakukannya.
Kami senantiasa ingat akan sabda baginda Nabi dalam riwayat Imam Bukhari (1385), Muslim (2658) bahwa,
“Setiap anak yang terlahir ke dunia adalah dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani ataupun Majusi.”
Kami menyadari, bahwa anak-anak layaknya tepung yang dapat diadoni dan dibentuk sesuai keinginan orang tua. Orang tua adalah pembentuk bagaimana karakter anak-anaknya kelak. Oleh karena itu, kami tak ingin kalian menjadi hamba yang jauh dari Allah. Karena orang tua bertanggung jawab atas penanaman akidah anak-anaknya. Lebih-lebih, seorang anak tidaklah akan meniru seseorang sebagaimana ia meniru bapak dan ibunya.
Ringan namun Berat
Wahai anakku, tahukah kamu bahwa salat diperintahkan Allah kepada umat Islam awalnya 50 kali dalam sehari semalam? Akan tetapi, karena kasih sayang Rasulullah kepada umatnya, beliau meminta kepada Allah untuk menguranginya hingga hanya lima kali. Salat itu ringan, namun tak semua orang mampu melaksanakannya. Oleh karena itu, jagalah salatmu, sebab hanya orang-orang kuat dan hebat yang dapat melaksanakannya. Akan tetapi, kemauan dan kemampuan mengerjakan salat harus dipupuk dan dilatih sejak dini, agar hati ringan melakukannya.
Untuk itulah, kalian kami ajarkan dan biasakan kalian melakukannya sejak dini. Lihatlah di masjid, tak semua laki-laki mau dan mampu salat di dalamnya. Padahal masjid itu bisa jadi dekat rumah mereka, juga jalannya baik dan bagus. Tetapi, hanya sedikit sekali yang mampu melakukan perjalanan ke masjid. Padahal mereka punya kendaraan, anggota badannya sehat, bahkan mudah dan ringan pergi ke luar kota atau luar negeri, bekerja berat, dan sebagainya. Padahal jika mereka tahu hadis Rasulullah yang menjelaskan keutamaan salat berjemaah di masjid khususnya laki-laki, pasti mereka akan berat meninggalkannya.
https://narasipost.com/story/04/2021/mendidik-anak-taat-syariat/
Untuk itu anakku, ringankanlah kakimu pergi ke masjid. Jadilah generasi muda yang dekat dengan masjid. Jadikan masjid sebagai tempat terfavoritmu. Pautkan hatimu dengan masjid. Karena Rasulullah bersabda salah satu golongan yang kelak akan dinaungi oleh Allah di saat tak ada naungan selain naungan-Nya, adalah pemuda yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid.
Kau Adalah Generasi Pejuang
Jagalah salatmu, Nak, karena kau adalah calon pejuang Islam. Kau adalah generasi yang kami siapkan untuk mengembalikan kehormatan dan kemuliaan agama juga umat ini. Kau adalah generasi penerus Shalahuddin Al-Ayyubi, yang akan merebut kembali Palestina dari tangan Yahudi dan sekutunya. Kau adalah generasi penerus Muhammad Al-Fatih, yang akan meratakan Roma dengan Islam. Karena kau adalah generasi pewaris kepemimpinan Islam, yang akan membawa kembali kejayaan Islam seperti generasi awalnya.
Untuk itulah, ayah bunda tak kenal lelah mengajarkanmu amalan ketaatan, termasuk salat, juga mengajakmu menyelami epiknya kisah-kisah para Rasul dan sahabat, serta para pejuang Islam dalam meninggikan Islam. Karena, bagaimana kau akan sekuat dan sesaleh mereka jika ke masjid untuk mengerjakan salat saja kau tak mau dan tak mampu? Lalu, bagaimana Allah akan menurunkan pertolongan-Nya jika kau enggan membangun hubungan dengan-Nya? Bagaimana Allah akan memuliakan kita, jika kita bahkan enggan meninggikan syiar-Nya? Untuk itu wahai anakku, janganlah kau mengeluh jika ayah bunda mengajakmu mengerjakan salat dan ketaatan yang lain. Inilah cara yang Allah perintahkan untuk menaikkan derajat kita di sisi-Nya.
Keutamaan Salat
Wahai anakku, kau sering bertanya mengapa kita harus salat. Ketahuilah, bahwa salat mempunyai banyak sekali keutamaan.
Keutamaan salat adalah sebagai berikut:
- Salat adalah kewajiban utama dalam Islam. Salat juga merupakan sarana kita berserah diri dan berkomunikasi langsung dengan Allah. Hal ini untuk membangun kepekaan spiritual dan membantu kita merasakan kehadiran-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita. Sebagaimana hadis Rasulullah yang disampaikan oleh Abdullah bin Mas'ud berikut, "Wahai Rasulullah, amalan apa yang paling utama? Beliau menjawab, "Melaksanakan salat pada waktunya." (HR. Bukhari no. 7534 dan Muslim no. 85)
- Salat pun dapat mencegah kita dari berbuat keji dan munkar. Karena dengan disiplin melaksanakan salat, kita akan merasa dekat dengan Allah, juga merasa selalu diawasi oleh Allah. Dengan begitu kita akan berusaha menjauh dari apa yang Allah larang. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 45, "Bacalah kitab yang Allah wahyukan kepadamu, yaitu Al-Quran dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari melakukan hal keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah dengan salat, keutamaannya lebih besar dari ibadah yang lain. Dan Allah mengetahui semua yang kamu kerjakan."
- Salat dapat menghapus kesalahan-kesalahan kita. Melalui salat, kita tak hanya dapat mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah. Akan tetapi, kita juga dapat memohon ampunan, dan meminta petunjuk dalam kehidupan kita kepada-Nya. Dengan demikian terbentuklah kesadaran kita bahwa kita adalah hamba Allah yang butuh akan Dia. Ingatlah selalu sabda Rasulullah bahwa, "Salat lima waktu, Jumat ke Jumat berikutnya, Ramadan ke Ramadan berikutnya, adalah penghapus kesalahan yang kita lakukan di antara waktu-waktu tersebut apabila dijauhi dosa-dosa besar." (HR. Muslim no. 233)
- Dengan salat, Allah akan mengangkat derajat kita. Wahai anakku, jika engkau ingin mulia, maka taatlah kepada Allah. Karena setinggi apa pun jabatanmu dan sebanyak apa pun hartamu, jika kau tak taat kepada Allah, sesungguhnya engkau hina di hadapan-Nya. Ingatlah pesan Rasulullah kepada Tsauban, budak yang beliau bebaskan berikut, "Perbanyaklah sujud, karena sesungguhnya setiap sujudmu Allah akan tinggikan satu derajat untukmu dan menghapus satu kesalahanmu." (HR. Muslim no. 488)
- Dengan salat kita dapat kesempatan menemani Rasulullah di surga. Karena orang-orang yang senantiasa menjaga salatnyalah yang akan mewarisi surga sebagaimana diberitakan dalam surah Al-Mukminun. Tentu kita berharap kita akan berkumpul di surga bersama-sama, dan lebih membahagiakan lagi jika kita dapat bersama Rasulullah. Hal ini seperti dalam hadis Nabi yang disampaikan oleh Rabiah bin Ka'ab Al-Aslam, "Aku pernah menginap bersama Rasulullah, aku membawakan air wudu dan kebutuhan beliau, lalu beliau berkata kepadaku "mintalah" aku pun menjawab, "Aku ingin menemanimu di surga, beliau bersabda, "Adakah permintaan yang lain selain itu", aku menjawab, itu saja yang saya inginkan wahai Nabi, kemudian beliau bersabda, "Maka bantulah dirimu dengan memperbanyak sujud." (HR. Muslim no. 489)
Khatimah
Untuk itu wahai anakku sayang, jagalah salatmu, jangan pernah kau tinggalkan seumur hidupmu. Karena salat adalah identitas kita. Salat adalah tanda kemuliaan kita. Sungguh jika kau tahu, banyak orang-orang yang telah meninggalkan dunia ini memohon kepada Allah agar dibangkitkan untuk bisa mengerjakan salat. Jagalah salatmu, Nak, ikutilah generasi salaf saleh yang mulia, jadikan mereka panutanmu bukan para artis yang menyeru kepada kemungkaran dan kemaksiatan. Jagalah salatmu, Nak, jadikan para pejuang Islam sebagai teladanmu, bukan para pahlawan fiktif rekayasa musuh yang ingin menjauhkanmu dari Islam.
Wallahu a'lam bishshawab.[]
Masyaallah, orang tua adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya yang mengajarkan berbagai hal termasuk mengenal Rabb-nya lewat salat. Semoga para orang tua mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam menjalankan ketaatan.
Jika ortunya mengajarkan sejak kecil, setiap anaknya salat, pahala mengalir untuk mereka. Pahalanya besar sekali. Termasuk mengajarkan bacaan salatnya. MasyaAllah. Mengajarkan salat adalah ladang pahala tak terkira.
Subhanallah, betapa beratnya tanggungjawab orang tua. Terutama dalam hal penanaman akidah anak-anaknya.