Nuzulul Qur'an: Bukan Hanya Sekadar Tadarus Al-Qur'an

Nuzulul Qur'an

Nuzulul Qur'an salah satu momen di bulan Ramadan untuk bangkit dan memperjuangkan kembali agar Al-Qur’an diterapkan di segala aspek kehidupan.

Oleh. Ummu Ainyssa
(Kontributor Narasipost.com)

Narasipost.com-Alhamdulillah saat ini kita telah memasuki pertengahan bulan Ramadan. Semoga kita semua masih diberikan keistikamahan dalam beramal saleh. Ibarat seorang pelari, ketika mendekati garis finis, maka dia akan mempercepat laju larinya. Begitu juga dengan kita, semoga di sisa akhir Ramadan ini, semangat kita masih membara dalam berlomba-lomba menimba pahala hingga garis finis Idulfitri nanti.

Bulan Ramadan adalah bulan mulia yang sering disebut sebagai bulan Al-Qur’an atau Syahrul Qur'an. Sebab di bulan inilah Allah Swt. menurunkan Al-Qur’an yang agung. Sebagaimana Allah Swt. tegaskan di dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 185,

"Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar (hak) dan batil."

Sesungguhnya Allah Swt. menurunkan Al-Qur’an bukan hanya sebagai kitab suci belaka, tetapi juga sebagai aturan hidup manusia serta sebagai petunjuk dan peringatan dalam setiap aspek kehidupan. Banyak sekali ayat di dalam Al-Qur'an yang menjelaskan tentang hal ini.

Di awal surah Al-Baqarah ayat 2, Allah telah mengawali dengan menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang tidak ada lagi keraguan di dalamnya. Ini artinya, bagi siapa pun yang mengaku beriman terhadap kitab suci Al-Qur’an, maka sudah seharusnya ia akan mengimani dengan seyakin-yakinnya bahwa apa pun hal yang diterangkan di dalam Al-Qur'an adalah suatu kebenaran yang tidak bisa diragukan lagi. Masalah apa pun seperti dalam hal ibadah, akhlak, akidah, penjelasan tentang umat-umat terdahulu, maupun hukum-hukum dalam sistem pemerintahan, semua adalah benar dan sebagai petunjuk bagi manusia.

Bukan hanya itu, di awal surah Al-Kahfi ayat 1 Allah juga menegaskan bahwa Dia (Allah) telah menurunkan Al-Qur’an dengan tidak menjadikannya bengkok. Makna dari tidak bengkok adalah lurus, yaitu tidak ada penyimpangan dari kebenaran. Begitu pun di dalam surah At-Thaha ayat 2 dan 3 Allah juga telah berfirman,

“Kami tidak menurunkan Al-Qur’an kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah. Melainkan sebagai peringatan bagi mereka yang takut kepada Allah.”

Al-Qur’an yang Terabaikan

Sayangnya, kalamullah itu kini banyak terabaikan. Perilaku manusia nyata-nyata semakin jauh dari peringatan/aturan Al-Qur’an. Banyak kaum muslim yang berlomba-lomba untuk tadarus (membaca) dan mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan yang mulia ini. Namun tidak banyak yang berlomba-lomba untuk mempelajari isinya atau menuntut agar segera diterapkan sebagai aturan kehidupan. Banyak yang menjadi hafiz Qur'an, tetapi tidak semua paham makna yang dikandungnya. Hal ini disebabkan mereka tidak mengerti makna nuzulul qur'an.

Bahkan, sebagian lagi malah banyak dari kaum muslim yang tidak bisa membaca Al-Qur’an. Berdasarkan data Dewan Majelis Ulama Indonesia (DMUI) tahun 2023, 72 persen umat muslim Indonesia buta huruf Al-Qur’an (Iqra.republika.co.id, 10-12-2023). Sungguh keadaan yang begitu miris di negeri dengan penduduk mayoritas muslim ini.

Sebenarnya, bukan hal yang mengherankan lagi jika saat ini Al-Qur’an sering diabaikan. Sebab, sistem sekuler yang diterapkan negeri ini nyata-nyata telah menjauhkan aturan Al-Qur’an dari kehidupan. Al-Qur’an hanya dianggap sebagai kitab suci dan dibaca sebagai ibadah kepada Allah saja. Sementara dalam kehidupan sehari-hari aturan yang dianggap lebih pantas adalah aturan buatan manusia. Keimanan terhadap Al-Qur’an tidak lagi pada tahap keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah seperangkat aturan yang telah Allah siapkan untuk mengatur segala permasalahan dalam kehidupan.

Padahal telah nyata kita saksikan, betapa rusaknya negeri ini akibat mengabaikan peringatan Allah dalam Al-Qur'an. Sebagai contoh, saat Allah telah menetapkan hukum potong tangan bagi pencuri, hukum qishash bagi pelaku pembunuhan, manusia mengubahnya dengan hukuman penjara beberapa tahun saja. Akibatnya para pelaku kejahatan pun tidak ada rasa jera. Tindak kejahatan kriminal semakin merajalela.

Saat Allah telah menetapkan aturan pergaulan antara pria dan wanita adalah terpisah, pakaian bagi muslimah adalah menutup aurat, manusia mengubahnya dengan hukum kebebasan berperilaku, akibatnya zina merajalela, kasus pelecehan seksual, perselingkuhan, hamil di luar nikah tidak lagi terkendali.

https://narasipost.com/syiar/04/2021/ramadan-sahrul-quran-jadikan-momentum-terapkan-al-quran/

Di dalam pemerintahan, Rasulullah saw. telah mencontohkan selama 10 tahun beliau menjadi seorang pemimpin negara di Madinah. Bagaimana beliau menjadi seorang pemimpin yang tidak ada satu pun aturan yang beliau terapkan, melainkan semua aturan dari Allah (Al-Qur’an). Hal itu berlanjut dengan kepemimpinan para sahabat khulafaurasyidin yang tidak menyelisihi contoh Rasulullah.

Berlanjut kepemimpinan setelahnya hingga hampir 14 abad lamanya tidak ada aturan yang diterapkan melainkan aturan Al-Qur’an dan sunahnya. Realitas ini menunjukkan bahwa sejak Al-Qur’an diturunkan kepada baginda Rasulullah saw., bukan hanya sebagai bacaan (tadarus) saja, melainkan sebagai aturan dalam seluruh aspek kehidupan. Inilah pentingnya memahami dan merenungi nuzulul qur'an.

Renungan Nuzulul Qur'an

Di bulan Ramadan yang sering diperingati sebagai bulan Nuzulul Qur'an ini, seharusnya sudah menjadi renungan buat kita semua. Bahwa Allah Swt. menurunkan Al-Qur’an bukan hanya sebagai kitab suci atau pajangan saja. Kita mengimani bahwa Allah yang menciptakan bumi beserta isinya termasuk manusia. Tentu kita juga wajib mengimani bahwa Dialah yang paling tahu tentang aturan apa yang paling baik buat ciptaan-Nya. Allah sudah memberikan kita peringatan, menunjukkan kepada kita solusi dari semua permasalahan, tetapi manusia tempatnya membantah.

“Dan sungguh Kami telah berulang-ulang menjelaskan kepada manusia dalam Al-Qur’an ini dengan bermacam-macam perumpamaan. Namun manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.” (TQS. Al-Kahfi: 54)

Bahkan aturan yang telah Dia siapkan di dalam Al-Qur'an bukan hanya aturan untuk mengurusi individu saja, tetapi juga aturan bermasyarakat maupun bernegara. Berbagai macam kejadian, musibah telah terjadi di negeri ini, bisa jadi inilah peringatan dari Allah untuk kita semua sebab manusia sering mengabaikan Al-Qur’an. Bukankah Allah Swt. telah mengingatkan dalam firman-Nya surah Al-A'raf ayat 96,

“Dan sekiranya penduduk negeri ini beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Kami siksa mereka sesuai apa yang mereka kerjakan.”

Jika dengan berbagai peringatan yang Dia berikan kita belum juga tersadar, entah dengan apa lagi Allah menyentil kita. Wajar, jika semasa hidup hal ini pun telah diadukan Rasulullah saw. kepada Allah Swt. yang tertulis di dalam Al-Qur'an surah Al-Furqan ayat 30,

“Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini terabaikan.”

Maka sudah saatnya kita jadikan Ramadan ini, bulan Nuzulul Qur'an sebagai momen untuk berpikir, bangkit, dan memperjuangkan kembali agar Al-Qur’an bisa kembali diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan. Sementara hukum-hukum Al-Qur’an bukan hanya ditujukan bagi individu maupun masyarakat saja, melainkan ada hukum-hukum yang hanya bisa diterapkan oleh negara. Seperti pemberian sanksi qishash, potong tangan bagi pencuri, rajam bagi pezina, dan lain-lain. Dengan demikian penerapan Al-Qur’an hanya bisa sempurna dengan adanya negara yang menerapkannya. Dengan negara inilah kita baru bisa menjalankan perintah Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 208 untuk mengambil seluruh syariatnya secara kaffah (keseluruhan).

Wallahu a’lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Ummu ainyssa Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Sumber Energi Bagi Tubuh Manusia
Next
Religiositas dan Mistikisme Masyarakat
3 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Firda Umayah
Firda Umayah
7 months ago

Al-Qur'an itu membawa keberkahan bagi kehidupan umat Islam. Membacanya saja berpahala, apalagi memahami dan menerapkannya dalam kehidupan. Semoga Ramadan tahun ini umat Islam banyak yang sadar bahwa isi Al-Qur'an harus diterapkan dalam semua aspek kehidupan.

Yuli Juharini
Yuli Juharini
7 months ago

Barakallah ummu, semoga khilafah ala minhajjinnubuwwah jilid 2 segera tegak agar semua isi Al-Qur'an dapat diterapkan dalam semua aspek kehidupan.

Ummu Ainyssa
Ummu Ainyssa
Reply to  Yuli Juharini
7 months ago

Aamiin... InsyaAllah janji Allah fan bisyarah Rasul-Nya pasti terjadi , tinggal kita memperjuangkan dan menunggu waktu itu tiba...

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram