Pilar utama dalam membangun keluarga yang harmonis adalah komunikasi yang baik. Setiap anggota keluarga harus terbuka dalam berkomunikasi dan memberikan dukungan kepada anggota keluarga lainnya.
Oleh. Maman El Hakiem
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Keluarga yang bahagia itu bukan hanya terlihat harmonis, melainkan juga harus ideologis. Keluarga harmonis dalam sistem kapitalis sering dilihat hanya dari terpenuhinya kebutuhan materiel, tidak melibatkan nilai spiritual. Kebahagiaan materi semata sebenarnya semu, dan bersifat sementara saat ini dan di sini pada kehidupan dunia yang fana.
Tidak demikian halnya dengan kehidupan keluarga muslim, harusnya bisa memadukan keharmonisan dengan nilai ideologis yang menjadikan dakwah sebagai poros kehidupan. Tidak dapat dimungkiri bahwa di dalam perjalanan dakwah, keluarga merupakan entitas terkecil yang sekaligus menjadi fondasi utama dalam menanamkan nilai akidah dan pengamalan syariat Islam.
Kebersamaan yang harmonis di antara anggota keluarga akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penanaman nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat keluarga menjadi modal utama dalam membangun tatanan masyarakat yang islami.
Keluarga Harmonis Pilar Utama
Mengambil contoh dari kehidupan keluarga, harmoni yang terjalin dalam rumah tangga akan menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak-anak dalam menjalankan ajaran agama Islam. Kesatuan pikiran, tujuan, dan prinsip dalam memandang dan menjalankan syariat Islam menjadi sangat penting. Ketika anggota keluarga memiliki pemahaman dan komitmen yang sama dalam menjalankan ajaran Islam, maka akan mudah untuk menanamkan dan menyebarkan syariat Islam ke lingkungan yang lebih luas.
Seorang suami memiliki peran penting sebagai imam (qawwam) bagi keluarganya. Keberhasilan suatu keluarga dalam memperkenalkan ajaran Islam di masyarakat akan tergantung pada sikap dan perilaku suami. Pendidikan yang diajarkan oleh seorang suami haruslah sejalan dengan ajaran Islam yang dituntun oleh Rasulullah saw.
Demikian pula bagi seorang istri adalah sosok yang senantiasa mendukung suami dalam menjalankan tugasnya sebagai imam bagi keluarga. Seorang istri mempunyai peran sebagai ummun warabbatul bait, ibu dan pengatur urusan rumah tangga, hal ini penting dalam membesarkan anak-anak dengan nilai-nilai Islam yang benar.
Pilar utama dalam membangun keluarga yang harmonis adalah komunikasi yang baik. Setiap anggota keluarga harus terbuka dalam berkomunikasi dan memberikan dukungan kepada anggota keluarga lainnya.
Pentingnya Pendidikan Islam
Menanamkan pendidikan akidah Islam sejak usia dini adalah hal yang sangat penting. Keluarga harus memperkenalkan dan memahamkan akidah Islam secara benar, dan mengajarkan syariat Islam secara bertahap kepada anak-anaknya, mulai dari hal-hal yang sederhana hingga yang lebih kompleks.
Pendidikan akidah yang benar dan pengamalan syariat Islam secara kaffah akan memberikan warna tersendiri sebagai sebuah keluarga yang harmonis dan ideologis. Dengan menjalin kebersamaan dan kesatuan pikiran, anggota keluarga dapat memberikan contoh nyata tentang nilai-nilai dan ajaran Islam kepada lingkungan sekitar. Dengan begitu, keluarga bukan hanya menjadi keluarga yang bahagia di dunia, tetapi juga menjadi modal dakwah yang efektif dalam menyebarkan syariat Islam di masyarakat.
Dalam hal ini, ketika suami dan istri memiliki hubungan yang harmonis dan saling mendukung satu sama lain dalam menjalankan ajaran Islam, maka keluarga tersebut dapat menjadi modal dakwah yang kuat dalam masyarakat. Dakwah merupakan seruan mulia sebagaimana tercantum di dalam Al-Quran surah An-Nisa Ayat 110: "Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal saleh dan berkata: 'Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.'"
Satu Hati dalam Dakwah
Suami dan istri harus saling mendukung satu sama lain dalam menjalankan ajaran Islam, maka keluarga tersebut dapat menjadi modal dakwah yang kuat dalam masyarakat. Makna "satu hati" dalam konteks ini merujuk pada kesatuan pandangan dan tujuan di antara anggota keluarga dalam menjalankan ajaran Islam.
Seiring dengan itu, penting juga untuk menjaga keutuhan keluarga dari ancaman-ancaman luar, seperti pengaruh budaya atau gaya hidup yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Dengan menjaga harmoni dalam keluarga dan mempertahankan nilai-nilai Islam, kita dapat memastikan bahwa pesan dakwah yang disampaikan oleh keluarga tersebut menjadi kredibel dan mampu memengaruhi lingkungan sekitarnya.
Dapat diambil kesimpulan, makna "satu hati" dalam dakwah di tengah keluarga yang harmonis adalah tentang kesatuan pandangan dan tujuan dalam menjalankan ajaran Islam. Melalui hubungan yang harmonis antara suami, istri, dan anak-anak, keluarga dapat menjadi modal dakwah yang kuat dalam masyarakat. Dengan menjaga harmoni dan nilai-nilai Islam, kita dapat memastikan bahwa pesan dakwah yang disampaikan oleh keluarga tersebut menjadi kredibel dan mampu memengaruhi lingkungan sekitarnya.
Keluarga yang mampu membangun kebersamaan secara harmonis dalam rangka menjalankan kewajiban dakwah pada hakikatnya bagian dari upaya menyelamatkan keluarga dari ancaman panasnya siksa api neraka .
Pada Al-Quran surah At-Tahrim Ayat 6, disebutkan bahwa orang-orang yang beriman, diperintahkan Allah Swt. untuk memelihara diri dan keluarganya dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Sementara penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintah Allah tersebut.
Dengan demikian, dakwah merupakan upaya untuk menyeru kepada kebaikan, menyampaikan ajaran Islam, dan mengajak orang lain kepada jalan Allah Swt. Dengan aktif dalam dakwah, kita dapat membimbing keluarga kita untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan menjauhkan mereka dari perbuatan yang dapat menyebabkan masuk ke dalam neraka. Inilah cermin keluarga harmonis yang menjadikan dakwah ideologis menjadi bagian dari aktivitas hidupnya.
Wallahu'alam bish Shawwab. []
Masyaallah ... setuju bahwa keluarga tak cukup hanya harmonis tapi juga harus ideologis. Di sistem kapitalisme saat ini, betapa sulit untuk menjadikan sebuah keluarga menjadi ideologis, kecuali sebagian kecil kaum muslimin saja.
Ya, keluarga itu tidak cukup hanya harmonis, tetapi juga harus ideologis. Namun butuh perjuangan yaaa karena mereka telah terhipnotis dengan ideologi kufur hingga mendarah daging pada mereka.
Barakallah Pak
Masyaallah, memang keluarga pengemban dakwah haruslah menjadi keluarga harmonis. Meski sistem saat ini tidak mendukung, kaum muslim harus berusaha kuat melenyapkan momok beratnya beban rumah tangga agar keharmonisan terjaga. Pasutri muslim wajib memahami kewajibannya. Benar komunikasi ini sangatlah penting. Membangun visi dan misi lillah dalam membangun rumah tangga juga penting, evaluasi dan perbarui resolusi juga bisa menciptakan keharmonisan itu sendiri.
Barokallahu fiik, Pak Maman
Aamiin....jzklh bunda Afiyah
Idealnya, keluarga ideologis memang harmonis. Ketika tidak harmonis berarti masih ada yang kurang tepat dari individu anggota keluarganya. Karena sistem yang meliputi saat ini bukan sistem Islam.
Satu hati ..satu tujuan dalam perjuangan sering komunikasi itu penting untuk membangun opini.... Membangun keluarga Idiologis tidaklah mudah namun bisa diusahakan yuk kita bangun keluarga Idiologis yang harmonis
Angkot saja ada tujuannya...masa hidup gak ada tujuan ya?
Dakwah ideologis akan melahirkan keluarga harmonis, jika masih ada masalah berarti sistemnya masih kapitalis yang membuat para pengemban dakwah belum bisa hidup idealis.
Ternyata komunikasi yang baik saja tidak cukup yaa..
Harus "satu hati" dalam dakwah di tengah keluarga yang harmonis.
Ah! Tentu saja ini dambaan bagi setiap keluarga ideologis.
Wah bener banget keluarga harmonis itu mesti dilandasi akidah Islam, agar tak gagal paham. Materi bukanlah segalanya mesti hal itu pun amat penting. Ngaji Islam kaffah ya pak, biar harmonis dunia akhirat.