Sebagai sebuah karya manusia tentu tak ada yang benar-benar sempurna. Namun, ikhtiar untuk menghasilkan karya yang memberi manfaat merupakan proses yang berharga.
Peresensi: Deena Noor
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com & Penulis Semesta Kata/Lorong Waktu)
NarasiPost.Com-Buku Lorong Waktu merupakan karya kedua dari sang penulis. Bisa dikatakan bahwa hadirnya buku ini di luar radar sebenarnya. Sama sekali tak ada rencana untuk merilis buku keduanya dalam waktu secepat itu. Dalam waktu kurang dari enam bulan, bisa mengeluarkan dua buku solo merupakan hal yang menakjubkan bagi sang penulis. Namun, itulah takdir Allah Sang Maha Baik.
Seperti halnya Semesta Kata,Lorong Waktu merupakan sweet gift dari NarasiPost.Com.Once again. Buku ini menjadi manifestasi kebaikan founder NarasiPost.Com, Bu Andrea, yang selalu menghargai para penulis. Buku inilah salah satu wujudnya. Apresiasi setulusnya dan setinggi-tingginya atas dedikasi beliau yang luar biasa dalam menyemarakkan dakwah literasi. Semoga Allah membalas kebaikannya.
Sebelum menengok isi sebuah buku, perhatian kita pasti tertuju pada sampulnya. Pada sampul buku ini tergambar sesosok yang seakan sedang menyusuri lorong waktu. Nuansa gelap dengan warna emasnya menampilkan kesan misterius dan elegan. Ditambah dengan font tulisan judulnya yang keren membuat sampul buku ini menjadi eye catching.
Lorong Waktu berisi kumpulan tulisan sang penulis yang tergabung dalam Tim Penulis Inti dari NarasiPost.Com. Buku ini memuat 28 judul dari berbagai rubrik. Sebagian besar isinya merupakan tulisan motivasi. Yakni, ada 16 tulisan yang berjenis motivasi. Bukan tanpa sebab jika sang penulis menaruh lebih banyak tulisan yang bermuatan motivasi. Mungkin sang penulis ingin berbagi inspirasi, pandangan, pengalaman, dan semangat kepada para pembacanya. Seperti halnya dalam tulisan yang berjudul Wanita Tua dan Burung Pipit. Dalam tulisan yang konon terinspirasi dari sosok nyata itu, sang penulis ingin membagikan kesan dan pelajaran yang didapatnya. Dari hal yang tampak sederhana ternyata mengandung banyak sekali pelajaran berharga jika kita mau meluangkan waktu untuk memperhatikannya secara mendalam.
Selain motivasi, buku ini juga memiliki tiga tulisan dalam kategori family, dua tulisan story, dua tulisan syiar, tiga naskah puisi, dan dua tulisan untuk world news dan surat pembaca. Cukup beragam ‘kan? Pembaca bisa menikmati berbagai rubrik dalam satu buku.
Semua tulisan itu ditulis dengan sudut pandang Islam. Sebagai seorang penulis ideologis, tentu menjadi kewajibannya untuk selalu menyampaikan segala ide dan opininya bernapaskan Islam. Penulis berusaha mengemas tulisannya agar tetap berpijak pada pemikiran Islam. Menyikapi berbagai fakta dari sudut pandang Islam dan menjadikannya sebagai poros untuk menemukan solusi.
Hal ini bisa ditemukan dalam naskah di rubrik world news yang berjudul Resep Jitu dari Islam Kaffah. Dalam tulisan ini, penulis menyampaikan fakta tentang penyalahgunaan obat-obatan yang terjadi di Amerika. Penulis menguraikan tentang fentanil dan kaitannya dengan masalah tunawisma serta kesehatan mental. Dalam analisisnya, penulis menjabarkan tentang penyebab kasus dan kegagalan sistemis yang terjadi di sana. Penulis kemudian menjelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengatasi masalah yang terjadi. Resep dari Islam menjadi pilihan terbaik yang coba ditawarkan oleh penulis.
Islam memang seharusnya menjadi aturan kehidupan. Sebab, hanya Islam yang memiliki aturan terbaik dan juga solusi untuk setiap permasalahan hidup. Ketika Islam tidak diterapkan, maka yang terjadi adalah seperti sekarang ini. Kerusakan dan kejahatan di mana-mana. Hidup manusia berada dalam kekacauan.
Keresahan hati penulis pada kondisi dunia saat ini pun tersaji dalam beberapa puisinya. Salah satunya adalah puisi yang berjudul Deadlock. Puisi ini mencoba menggambarkan bagaimana rusaknya dunia dalam cengkeraman kapitalisme sekularisme. Kacau balau. Pada saat yang sama, penulis juga menguntai harapan dan semangat untuk melakukan perubahan hakiki. Yakni, dengan sistem Ilahi.
Sebagai informasi, Deadlock ini pernah dibuatkan videonya, lo! Anda bisa melihatnya di saluran YouTube Narasipostmedia. Visualisasinya keren! Bisa mewakili isi puisinya dengan baik. Anda bisa berkunjung ke sana untuk membuktikannya sendiri. Di sana juga banyak video yang keren-keren. Jangan lupa untuk like, comment, and share, ya! Tentunya subscribe juga dong!
Sebagai sebuah karya manusia tentu tak ada yang benar-benar sempurna. Selalu akan ditemukan kekurangannya. Namun, ikhtiar untuk menghasilkan karya yang memberi manfaat merupakan proses yang berharga. Di situlah ladang amal. Bagaimanapun, hasil adalah ketentuan Sang Maha Kuasa. Tugas manusia adalah mengupayakan sebaik-baiknya. Jerih payah itu tentu bernilai di hadapan-Nya sebagaimana yang disebutkan dalam surah An-Najm ayat 39:
وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ
Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.”
Terakhir, izinkan saya merekomendasikan buku ini menjadi bagian dari koleksi bacaan Anda. Semoga hadirnya buku ini turut memberi sumbangsih dalam dakwah literasi. Semoga Allah membalas amal sang penulis dan setiap orang yang membantu lahirnya buku ini. Wallahu a’lam bishawab.[]
Barakallah untuk penulis. Alhamdulillah, saya sudah punya bukunya
Barakallah yunda.. alhamdulillah Allah izinkan sy untuk menggenggamnya dan menyelami untaian kedalaman samudera katanya.. keren MasyaAllah
Alhamdulillah..
Barakallah atas terbitnya buku kedua, Mba Dina. Masyaallah, dua buku dalam dalam 6 bulan 🙂 dan naskah-naskahnya berbobot semua. Semoga makin banyak pembaca yang tercerahkan dengan tulisan-tulisan Mba Dina
Aamiin
MasyaaAllah, memang covernyaeye catching, bikin semua mata tertuju padanya..
Ya 'kan?! Hehe
Alhamdulillah.. semoga bermanfaat..
Jazakillah khoir NP
Barakallah mba Deena . Semoga bukunya bisa bermanfaat untuk umat dan berkontribusi untuk kebangkitan Islam.
Aamiin.. Yaa Rabball alaamiin..
Masyaallah, barakallah atas rilis buku keduanya ya, mbak Dina. Semoga menjadi wasilah untuk mencerahkan umat dan mengalirkan pahala bagi penulisnya.
Aamiin.. Yaa Rabbal alaamiin..