Profesor Fidelma O’Leary salah satu sosok ilmuwan yang telah menggunakan kecerdasannya untuk mencari petunjuk tentang hakikat penciptaan manusia.
Oleh. Haifa Eimaan
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Otak manusia adalah organ yang kompleks dan misterius. Selama berabad-abad, para ilmuwan telah berusaha untuk memahami otak manusia, selama itu pula sedikit demi sedikit kompleksitas otak terungkap. Dilansir oleh detikhealth.com (13/10/2023), baru-baru ini, ilmuwan yang tergabung dalam Konsorsium Institut Kesehatan Nasional milik pemerintah AS berhasil mengidentifikasi 3.313 jenis sel baru. Hasil penelitian ini makin membuktikan bahwa otak manusia lebih rumit, lebih kompleks, dan tentu saja sangat berbeda bila dibandingkan otak primata. Otak manusia dapat digunakan untuk berpikir abstrak, berbahasa, memecahkan masalah, dan menciptakan budaya. Kemampuan otak semacam ini tidak dimiliki oleh otak primata.
Otak manusia yang mengandung sekitar 100 miliar neuron, jelas merupakan salah satu struktur tubuh manusia yang paling kompleks. Neuron ini yang bertanggung jawab untuk meneruskan informasi ke otot menggunakan sinyal listrik dan kimia ke berbagai bagian otak. Semua ini sangat sistematis dalam ratusan struktur berbeda untuk mengoordinasikan berbagai fungsi fisiologis tubuh. Ahli saraf dari Allen Institute for Brain Science, Ed Lein menyatakan bahwa secara keseluruhan, atlas sel otak menyediakan substrat seluler untuk berbagai macam hal yang dapat dilakukan oleh manusia.
Penelitian ini juga berhasil mengungkap paket lengkap gen yang digunakan oleh setiap jenis sel, termasuk pemetaan distribusi regionalnya di otak. Kerusakan pada salah satu sel, akan berdampak pada penyakit saraf tertentu pada manusia. Para ilmuwan masih terus mengadakan penelitian untuk mengungkap sel-sel otak yang bertanggung jawab atas setiap penyakit saraf, seperti alzheimer, parkinson, skizofrenia, depresi berat, dan gangguan bipolar.
Bukti Kekuasaan Allah Azza wa Jalla
Seluruh kemampuan otak yang luar biasa ini merupakan bukti kuasa Allah Swt. atas penciptaan manusia. Selain dari bukti-bukti ilmiah di atas, Al-Qur'an juga menegaskan bahwa manusia diciptakan Allah Swt. dalam sebaik-baik bentuk.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ
"Dan sungguh, telah Kami ciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya." (QS. At-Tin: 4)
Dalam kitab Taisiru al-Aliyyul Qadir li Ikhtishari Tafsir Ibnu Katsir 4/1008 karya Muhammad Nasib ar-Rifai’, dinyatakan bahwa ayat ke-4 dari surah At-Tin ini merupakan jawaban atas sumpah Allah di ayat 1 sampai 3. Sesungguhnya Allah Swt. menciptakan manusia dengan bentuk yang paling baik. Allah membentuk manusia dengan pendirian yang kokoh, anggota tubuh yang sempurna, dan mempercantiknya.
Bukti ilmiah dan firman Allah yang termaktub di dalam surah At-Tin ayat 4 ini sangat jelas. Akan tetapi, kebanyakan manusia menutup mata akan kebenaran ini. Para ilmuwan Barat menempatkan otak sebatas objek penelitian neuroscience. Dalam pandangan mereka, otak manusia mengalami evolusi selama jutaan tahun. Otak mengalami perkembangan dan peningkatan kompleksitas seiring waktu, dari otak primata sampai menjadi otak manusia modern, dari kera hingga berevolusi menjadi manusia saat ini. Pendapat mereka jelas bertentangan dengan firman Allah di dalam surah Al-Ankabut ayat 20.
قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ بَدَأَ ٱلْخَلْقَ ۚ ثُمَّ ٱللَّهُ يُنشِئُ ٱلنَّشْأَةَ ٱلْءَاخِرَةَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya, “Katakanlah, berjalanlah di muka bumi, perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, lalu Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Fakta-fakta ilmiah tentang otak telah dikuatkan oleh nas Al-Qur’an, tetapi dianggap sekadar angin lalu. Mereka terus mencari penjelasan ilmiah terhadap berbagai fenomena otak, tanpa menggabungkan unsur penciptaan ilahi. Padahal lambatnya upaya mereka dalam menyingkap rahasia otak, menunjukkan kelemahan dan keterbatasannya sebagai manusia. Setinggi-tingginya kecerdasan mereka, tetap saja tidak mampu mengurai fungsi miliaran neuron.
Baca juga : /https://narasipost.com/medical/01/2022/manfaat-menulis-dari-sisi-medis/
Pandangan mereka ini sejalan dengan ideologi yang dianut yaitu sekularisme. Sekularisme meniscayakan pemisahan agama dari berbagai masalah kehidupan. Dalam versi mereka, kehidupan dapat berjalan baik bila manusia yang membuat aturannya, tanpa campur tangan Allah, Sang Maha Pencipta. Bagi mereka, agama ditempatkan di ruang-ruang privat dan menjadi urusan individu. Pandangan sekuler inilah yang hingga kini mendominasi pemikiran ilmuwan Barat,bahkan kebanyakan umat manusia.
Senyatanya, bila dinalar lebih dalam, tidak akan pernah mungkin manusia dapat membuat aturan sahih untuk kehidupannya sendiri. Sifatnya yang serba lemah dan terbatas membutuhkan sesuatu yang serba tak terbatas. Dia adalah Allah Swt. yang telah menciptakan langit dan bumi lengkap beserta aturannya. Andai mereka mau berpikir tentang hakikat penciptaan manusia, alam semesta, dan seisinya dengan jujur, niscaya kebenaran Islam akan datang menghampiri seperti kisah Profesor Fidelma O’Leary.
Di tengah belantara sekularisme ilmuwan Barat, ada juga pakar neuroscience yang akhirnya mualaf pada tahun 2012. Dia adalah R. Fidelma O’Leary, seorang professor neuroscience di Universitas Saint Edward di Austin, Texas, AS. Dalam sebuah penelitiannya, Profesor Fidelma mendapati beberapa urat saraf yang tidak mendapat aliran darah. Seharusnya setiap urat saraf mendapat suplai darah agar berfungsi normal. Setelah melalui penelitian panjang, diketahui bahwa urat-urat ini hanya butuh teraliri darah beberapa saat saja. Itu pun teralirinya hanya ketika manusia berada dalam keadaan dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung telapak kaki menyentuh lantai alias posisi sujud dalam salat. Dia takjub karena posisi ini merupakan salah satu gerakan ibadah umat Islam. Dari penemuannya ini, Profesor Fidelma mempelajari Islam sampai akhirnya menjadi muslimah.
Kecerdasan untuk Ketaatan
Profesor Fidelma O’Leary salah satu sosok ilmuwan yang telah menggunakan kecerdasannya untuk mencari petunjuk tentang hakikat penciptaan manusia. Kecerdasan adalah karunia yang luar biasa dari Allah untuk kita, sudah selayaknya disyukuri dan dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kemaslahatan manusia. Kecerdasan yang kita miliki wajib digunakan untuk ketaatan kepada Allah. Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 269, Allah berfirman,
يُّؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ
Artinya, "Barang siapa yang diberikan hikmah, maka sungguh dia telah diberikan kebaikan yang banyak."
Kata hikmah di sini merujuk pada kecerdasan dan pemahaman yang mendalam tentang agama dan kehidupan. Kecerdasan yang dimanfaatkan untuk mempelajari agama, memahami ajaran-Nya, dan upaya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, niscaya dapat mengantarkan kita pada kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Khatimah
Jauh sebelum sains dan teknologi semaju saat ini, ratusan tahun lalu umat manusia berbondong-bondong meyakini bahwa Allah Swt. Al-Khalik Al-Mudabbir. Mereka pun mengimani seluruh ajaran Rasulullah saw. dan wahyu Allah yang termaktub di dalam Al-Qur’an. Jika hari ini, makin banyak bukti ilmiah yang menunjukkan Kemahakuasaan Allah, seharusnya tidak ada alasan bagi manusia untuk mengingkarinya. Namun, semua menjadi serba sulit saat tidak ada Khilafah, institusi pemerintahan yang menerapkan Islam secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari. Kecemerlangan ajaran Islam tidak bisa diindra secara nyata. Oleh karena itu, upaya penderasan opini penerapan Islam kaffah harus dimasifkan agar umat manusia tidak semakin tersesat dalam kehidupannya.
Wallahu a’lam bishawab. []
masyaaAllah, orang yang cerdas dengan hati yang bersih akan menyadari kebenaran Islam.
MasyaaAllah, andai para ilmuwan itu berfikir secara mustanir ...
Sayangnya mereka menempatkan otak sebatas objek penelitian neuroscience.
Hiks!
Kecerdasan adalah karunia Allah, maka harus disyukuri dengan taat pada-Nya.
Masya Allah ....
Betapa ciptaan Allah itu luar biasa.
MasyaAllah, sungguh penciptaan Allah sangat luar biasa. Namun, benar kata mba Haifa mereka menutup mata akan kebesaran Allah tersebut. Apa yang terjadi mereka yakini hanyalah sebatas sebab akibat dan perkembangan zaman saja.
MasyaAllah, semakin mempelajari dan belajar tentang sebuah ilmu, maka yang terjadi semakin kuat keimanan kita. Termasuk mempelajari sesuatu yang bernama otak. Karena Allah sebaik-baiknya pencipta.
Masyaallah ... Allah sebaik-baik pencipta manusia.
Betul mbak, semakin manusia mempelajari sains seharusnya semakin membuatnya beriman kepada Sang Pencipta. Karena melalui sains, kebenaran Al-Qur'an semakin terungkap. Barakallah mbak ...
MasyaAllah, Allah lah sebaik-baik pencipta. Begitu hebatnya Allah menciptakan otak manusia dalam keadaan sempurna melebihi makhluk apapun, namun manusia masih ingin mengingkarinya. Harus dengan cara bagaimana lagi agar kalian beriman, tunduk berserah diri secara total kepadaNya, wahai manusia.
MasyaAllah
Allahu Akbar!
Allah ciptakan manusia dengan sebaik-baiknya. Dan Al Qur'an sebagai kitab yang di dalamnya terhimpun semua ilmu di masa depan, termasuk rahasia otak yang hanya dialiri darah sesaat ketika manusia sedang salat (sujud)