Mampukah "Police Goes To School," Cegah Remaja Terlibat Geng Motor?

Geng Motor

Program Police goes to school sebenarnya bagus, namun ini belum menyentuh akar permasalahan, sebab penyelesaiannya parsial. Butuh peran negara karena ini masuk ranah sistemik.

 Oleh. Ummu Aidzul
(Kontributor NarasiPost.Com dan Tenaga Pendidik) 

NarasiPost.Com-Tawuran pelajar terjadi kembali di daerah Bandung, tepatnya di kompleks Griya Bandung Indah, Desa Buah Batu, Kecamatan Bojong Soang Kabupaten Bandung. Para pelajar SMP tersebut terlibat adu pukul dan saling tendang. Menurut warga sekitar peristiwa ini kerap terjadi dan menimbulkan keresahan. (PAS Jabar, 06 September 2023)

Beragamnya kasus kenakalan remaja yang kian mengkhawatirkan, Kapolresta Bandung melakukan kegiatan pemutaran film pendek karya Kusworo Birowo yang  bertema "pencegahan remaja masuk geng motor" sebagai sarana edukasi bagi pelajar. Kegiatan yang diadakan di Aula SMAN 1 Margahayu ini dihadiri oleh seribu siswa yang terlihat sangat antusias. 

Di dalam film tersebut menceritakan dua orang sahabat yang memilih jalan hidup yang berbeda. Yang satu terlibat geng motor sehingga harus berurusan dengan pihak berwajib dan menjadi residivis. Sedang satu orang yang lain memilih jalan yang benar dengan tidak bergabung dengan geng motor sehingga ketika dewasa memiliki kehidupan yang sukses. Pesan moral dari film ini bahwasanya hidup ini adalah pilihan yang kelak akan menentukan masa depan. (Koran Gala, 5 September 2023)

Aktivitas remaja yang cenderung negatif ini mereka lakukan dalam rangka mencari jati diri. Seolah menjadi anggota geng motor ini adalah suatu kebanggaan. Mereka belum memahami tujuan hidup yang benar, justru belok kepada hal yang salah. Padahal mereka notabene adalah pelajar yang seharusnya telah menjalani rangkaian pendidikan, memiliki bekal ilmu pengetahuan, namun faktanya tidak mampu membedakan mana perilaku yang baik yang harus dikerjakan dan yang harus ditinggalkan.

Program Police goes to school yang dilakukan Kapolresta Bandung ini sangat bagus untuk mencegah remaja terlibat geng motor. Namun, ini belum menyentuh akar permasalahan yang sebenarnya. Program ini hanya penyelesaian parsial, karena permasalahan ini merupakan hal yang sistemik. Tidak hanya akibat sistem pendidikan yang gagal membentuk pola pikir dan pola sikap yang benar, namun akibat dari penerapan sistem sekuler kapitalisme.https://narasipost.com/opini/03/2023/geng-motor-jeratan-baru-bagi-para-pemuda/

Dalam sistem ini agama justru dijauhkan dari kehidupan. Agama hanya dijadikan sebagai ritual ibadah saja bukan landasan aktivitas/amal. Negara yang seharusnya menjadi tameng dari keburukan dan perilaku yang merusak justru seolah membiarkan saja. Akibat diterapkannya sistem kapitalisme sekuler di negeri ini, sinergitas antara individu, Masyarakat, dan negara tak tampak. Padahal ketiga pilar ini berkontribusi besar munculnya kenakalan remaja yang berulang. Maka ketika tiga pilar ini tidak terwujud secara optimal, selain menyebabkan rapuhnya ketahanan keluarga, hilangnya kontrol masyarakat, dan abainya tanggung jawab negara, juga muncul faktor lainnya seperti:

  1. Rusaknya ketahanan keluarga karena ayah dan ibu sibuk mengejar dunia untuk mencari nafkah sehingga anak-anak kurang mendapat perhatian dan bekal pondasi agama.
  2. Melahirkan pribadi individualistis, sehingga masyarakat abai bahkan tak peduli melakukan amar makruf nahi mungkar dan sulit mencegah remaja terlibat geng motor.
  3. Negara nihil menjalankan perannya dalam membentuk kualitas generasi karena sistem yang diadopsinya. Salah satunya kurikulum pendidikan yang berbasis kapitalisme sekuler. Hal ini kian menjauhkan siswa dari pemahaman agama yang benar sehingga menghasilkan pribadi yang tidak memahami tujuan hidup yang sebenarnya. 

Berbeda dengan sistem Islam yang memiliki seperangkat aturan yang komprehensif yang berdasarkan wahyu Allah. Dalam Islam, keluarga dengan fungsi pendidikan akan menjadi benteng penguat fondasi keimanan remaja. Ayah dan ibu akan saling bekerja sama untuk membentuk kepribadian anak-anaknya agar sesuai dengan kepribadian Islam. Dibantu oleh sistem pendidikan Islam yang akan memberikan pemahaman dan keterikatan dengan hukum syarak agar remaja memiliki pola sikap dan pola pikir Islam. 

Dan yang paling utama adalah peran negara dengan aturan-aturannya akan mampu mencegah remaja dari perilaku menyimpang. Di antara aturannya tersebut yakni mencegah masuknya pemahaman asing dengan memfilter tayangan baik media cetak, televisi, maupun media online. Selain itu pemerintah mengerahkan anggota kepolisian untuk melakukan razia untuk membubarkan setiap aktivitas remaja yang berkumpul di saat jam malam. Negara akan memberikan sanksi tegas bagi remaja yang tetap melakukan pelanggaran hukum tanpa pandang bulu. Dengan sanksi yang tegas ini akan mampu mencegah pelanggaran yang serupa kembali terulang. Karena dalam Islam, negara atau pemerintah memiliki peran sebagai raa'in (pengurus) dan junnah (perisai).  Sebagaimana sabda Rasulullah saw.

"Imam (penguasa) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya." (HR. Al-Bukhari)

Rasulullah saw. juga bersabda,

"Sesungguhnya al-Imam itu (laksana) perisai, di mana (orang-orang) akan berperang  di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya. Jika seorang imam memerintahkan supaya bertakwa kepada Allah 'azza wa jalla dan berlaku adil, maka dia mendapatkan pahala karenanya dan jika dia memerintahkan selain itu, maka dia akan mendapat siksa." (HR. Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa'i, Abu Dawud dan Ahmad)

Hal ini sangat mungkin diwujudkan tatkala aturan Islam kafah diterapkan, karena sistem Islam akan mampu menciptakan kesejahteraan rakyat melalui pengelolaan sumber daya alam secara mandiri oleh negara. Ketika kesejahteraan muncul ditambah dengan fondasi keimanan yang kuat maka tidak akan lagi bermunculan geng motor yang meresahkan masyarakat. 

Sehingga solusi yang harus dilakukan adalah meninggalkan sistem sekuler saat ini dan mengambil sistem Islam yang akan menerapkan syariat secara kaffah agar terwujud kehidupan yang aman dan sentosa. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al A'raf ayat 96

"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."

Wallahu a’lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Ummu Aidzul Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Indonesia Ranking Satu Pemain Judi Online, Keluarga Perisai untuk Berbenah
Next
Kala Black Star Terjebak Utang IMF
5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

11 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Dyah Rini
Dyah Rini
1 year ago

Ngeri memang melihat aktivitas geng motor yang brutal dan sering memakan korban orang yang tidak ada urusannya dengan mereka. Memang benar butuh sistem yang menyeluruh untuk menyelesaikan kasus generasi hari ini Sistem yang bisa mengedukasi akliyah & nafsiyah mereka untuk selalau terikat dengan akidah Islam. Dan pemberlakuan sanksi yang tegas sesuai syariat Islam.

Raras
Raras
1 year ago

Setuju, bahwa program Police goes to school memang bagus, tp belum cukup menyelesaikan masalah remaja yang semakin mengkhawatirkan

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
1 year ago

Sepakat dengan kalimat ini "Program Police goes to school sebenarnya bagus, namun ini belum menyentuh akar permasalahan, karena penyelesaiannya sebagian. Butuh peran negara karena ini masuk ranah sistemik

Sartinah
Sartinah
1 year ago

Solusi apa pun kalau sifatnya parsial ya tidak akan menyelesaikan masalah secara tuntas, termasuk kenakalan remaja. Apalagi generasi saat ini memang lahir dari sistem yang jauh dari penjagaan Islam.

Wiwik Hayaali
Wiwik Hayaali
1 year ago

Masalah yang sama terus terjadi pada remaja. Pergaulan bebas, tawuran, geng motor, berurusan dengan polisi. Bahkan sering kali merusak fasilitas umum dan memakan korban. Lantas, mereka menganggap melakukan yang terbaik dengan memberi solusi yang tepat.

Lalu apakah solusi itu bisa dikatakan tepat? Sementara masalah yang sama terus terjadi.

Benar kata penulis. Masalah ini harus dituntaskan mulai dari akarnya, dengan Kembali ke Islam.

Ragil
Ragil
1 year ago

Remaja tawuran itu tandanya energi mereka besar. Butuh disalurkan, sayangnya ke arah yang salah. Mereka butuh diarahkan ke jalan hidup yang benar. Media film memang cukup ngena untuk edukasi remaja. Tapi nggak cukup. Karena yang terpenting adalah meluruskan arah hidup mereka ke jalan untuk meraih rida Ilahi. Jika sudah dilakukan, energi mereka akan tersalurkan untuk perjuangan membela agamanya.

Dia dwi arista
Dia dwi arista
1 year ago

Benar, aslinya pemerintah ingin menyolusi masalah kenakaln remaja ini, namun sayangnya solusi yg ditawarkan masih parsial tak menyentuh akar

Wd Mila
Wd Mila
1 year ago

Kenakalan remaja adalah problem sistemik yang sudah menjadi pandemi.. butuh solusi yang fundamental yang mampu menuntaskan masalah ini hingga ke akarnya..

Novianti
Novianti
1 year ago

Belum cukup. Lalu apakah semua sekolah bisa terjangkau. Mirip mobil.keliling untuk edukasi pendidikan seks dengan harapan mencegah pergaulan bebas. Persoalan sistemik.

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
1 year ago

Miris! Generasi yang ada di era sekularisme. Jauh dari aturan agama. Bertindak tak dipikirkan lebih dulu. Seolah tak punya dosa . Negara pun abai mendidik generasi penerus menjadi generasi yang bermartabat. Hanya sistem pendidikan dalam Islam yang mampu mendidik generasi cemerlang dan berjiwa tangguh. Back to Islam

Siti Komariah
Siti Komariah
1 year ago

Setiap solusi yang diberikan oleh Kapitalisme hanya bersifat Parsial, bahkan terkadang justru menciptakan masalah baru. Generasi butuh diselamatkan oleh Sistem yang Paripurna, yakni Islam

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram