Kelenjar Tiroid? Yuk Kenalan!

"Setiap kenikmatan yang dianugerahkan Allah Swt. pada kita tentu harus disyukuri. Mensyukuri nikmat Allah Swt. tak hanya dengan mengucapkan hamdalah saja, namun menjaga dan menggunakannya dalam kebaikan juga merupakan wujud syukur dari nikmat yang diterima".

Oleh. Dia Dwi Arista
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Sahabat, pernahkah merasakan benjolan di sekitar telinga atau leher kita? Sering sekali orang-orang di dekat kita mengeluh terdapat benjolan di sekitar leher. Benjolan di sekitar leher bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah membesarnya kelenjar tiroid. Tahukah Sahabat apa itu kelenjar tiroid? Yuk, kenalan dengan salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia.

Kelenjar tiroid adalah kelenjar hormon yang letaknya berada di bagian depan bawah leher, kelenjar ini berbentuk seperti kupu-kupu yang menempel di trakea. Meskipun bentuknya kecil, namun tugas dari kelenjar tiroid tidak bisa diremehkan, lho. Sebab tugas kelenjar tiroid adalah memproduksi hormon yang dapat memengaruhi setiap sel, jaringan dan organ dalam tubuh kita. Sebagai info, kelenjar tiroid membutuhkan yodium sebagai bahan baku menghasilkan hormon tiroid. So, cukupi kebutuhan yodiummu agar kelenjar kita yang satu ini tetap sehat ya! Nah, penasaran dengan fungsinya?

Fungsi Kelenjar Tiroid

Menurut p2ptm.kemkes.go.id, kelenjar tiroid mempunyai peran dalam mengatur metabolisme tubuh dan mengatur organ-organ tubuh kita. Kelenjar ini akan menghasikan hormon tiroid yang kemudian akan diangkut oleh darah untuk disebarkan ke seluruh jaringan tubuh. Hormon ini akan memastikan kerja organ sebagaimana mestinya.

Fungsi lainnya, hormon ini juga yang akan menolong tubuh untuk menggunakan energi, ia juga menjamin agar tubuh tetap merasa hangat. Bahkan hormon ini pun dapat menunjang otak, otot, jantung dan organ lainnya agar berfungsi dengan baik.

Cara Kerja Hormon Tiroid

Perlu Sahabat ketahui, hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid sangat bermacam-macam, namun tiroid mengandung dua hormon terpenting, yakni triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4). Kedua hormon tersebut diproduksi dengan kisaran 80 persen T4, dan 20 persen T3. Meski produksi T3 lebih sedikit dibandingkan T4, namun efeknya lebih kuat T3, lho. Jadi, tak selamanya yang kecil itu lemah, iya kan?

Nah, hormon yang dihasilkan kelenjar ini mengatur banyak fungsi organ vital dalam tubuh, misalnya pernapasan, sistem saraf pusat, sistem saraf tepi, berat badan, denyut jantung, kekuatan otot, suhu tubuh, siklus menstruasi, kadar kolesterol, dan sebagainya.

T3 dan T4 dalam darah harus tetap seimbang, tidak terlalu rendah atau sebaliknya tidak terlalu tinggi. Keseimbangan kedua hormon ini tak jauh dari peran dua kelenjar di otak, yakni hipotalamus dan hipofisis. Hipotalamus akan memproduksi TRH (Thyrotropin Releasing Hormone) sebagai sinyal agar hipofisis menginfokan kepada kelenjar tiroid dengan menghasilkan TSH (Tiroid Stimulating Hormone) untuk menyeimbangkan produksi T3 dan T4.

Jenis Penyakit Kelenjar Tiroid

Menyeimbangkan kadar hormon T3 dan T4 bukannya tanpa alasan, sebab jika kedua hormon tersebut jumlahnya tidak sesuai, dapat menimbulkan penyakit dan mengakibatkan berbagai komplikasi. Penyakit akibat kurangnya hormon tiroid disebut juga hipotiroidisme. Di Indonesia sendiri, terjadi lebih dari dua juta kasus hipotiroidisme setiap tahunnya.

Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid kurang dari semestinya. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh penyakit autoimun, sedang melakukan pengobatan pada kelenjar tiroid, juga terjadi karena penggunaan obat-obatan tertentu. Selain tiga hal tersebut tidak menutup kemungkinan sebab lain dapat menyebabkan penyakit hipotiroidisme, seperti pola makan rendah yodium, kelainan bawaan (hipotiroidisme kongenital), dan gangguan hormon TSH (Tiroid Stimulating Hormone).

Seseorang berisiko lebih tinggi terkena hipotiroidisme jika ia memiliki kondisi sebagaimana berikut:

  1. Perempuan berusia lebih dari 60 tahun.
  2. Riwayat keluarga yang memiliki hipertiroid.
  3. Hamil atau pasca melahirkan dalam kurun waktu enam bulan terakhir.
  4. Menderita penyakit jenis autoimun, seperti celiac, multiple sclerosis atau diabetes tipe 1.
  5. Menderita sindrom down, bipolar atau sindrom Turner.

Sedangkan jika kadar hormon tiroid terlalu aktif, maka seseorang dapat menderita penyakit hipertiroidisme, yakni ketika jumlah hormon tiroid di dalam tubuh melebihi kadar normal. Kadar hormon berlebihan mengakibatkan metabolisme tubuh menjadi lebih cepat. Hal ini akan menimbulkan gejala sebagai pertanda keadaan hipertiroidisme dalam tubuh, gejala ini akan terasa perlahan, bahkan sebagian kasus terjadi secara mendadak. Jadi, perlu waspada jika tubuh mulai berfungsi di luar kebiasaan ya, Sahabat.

Gejala yang sering terjadi ketika menderita hipertiroidisme adalah seperti jantung berdebar, gejala hiperhidrosis atau mudah gerah dan berkeringat, tremor, gelisah, berat badan turun drastis, mudah marah, diare, konsentrasi menurun, kesulitan tidur, rambut rontok, penglihatan kabur, dan gangguan menstruasi pada wanita.

Untuk mengenali gejala hipertiroidisme tak hanya dengan gejala saja, selain itu terdapat tanda lain dari penyakit ini, seperti membesarnya kelenjar tiroid (gondok), terdapat ruam kulit, bola mata yang tampak menonjol, tekanan darah meningkat, juga telapak tangan yang kemerahan. Namun, kabar buruknya, hipertiroidisme ini juga mempunyai jenis yang tidak menimbulkan gejala lho Sahabat, yakni hipertiroidisme subklinis. Cara mengetahuinya adalah dengan mengetahui peningkatan TSH tanpa disertai hormon tiroid. Kabar baiknya, setengah dari penderita akan sembuh tanpa pengobatan khusus.

Sahabat, kelenjar tiroid yang mempunyai peran penting dalam mengatur fungsi tubuh ini juga bisa sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya, lho. Maka, waspada yuk dengan penyakit ini. Hipertiroidisme dan hipotiroidisme dapat membahayakan janin dan menimbulkan berbagai komplikasi pada janin. Yang paling ditakutkan adalah adanya keguguran pada ibu hamil ketika penyakit ini tidak tertangani dengan baik.

Lantas apa yang harus kita lakukan agar kelenjar tiroid kita tetap sehat dan tidak mengancam kesehatan?

Menjaga Kesehatan Kelenjar Tiroid

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw. bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim, “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara, waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa fakirmu, masa luangmu sebelum datang masa sempitmu, hidupmu sebelum datang kematianmu.”

Sahabat, memiliki badan sehat adalah suatu nikmat tak terkira yang kadang kita lupa untuk mensyukurinya. Bahkan terkadang sehatnya tubuh malah melalaikan kita, dengan menjalankan pola hidup yang buruk berfatamorgana bahwa tubuh masih sehat tak perlulah untuk berolahraga, begitu pula sehatnya badan akhirnya membuat kita menurunkan standar kesehatan dengan makan makanan yang tidak thayyib.

Agar terhindar dari segala macam penyakit tentu kita butuh menjalankan pola hidup sehat. Begitu pula dengan kesehatan kelenjar tiroid kita, ditentukan sebesar apa perhatian kita terhadap pola hidup sehat. Dilansir oleh halodoc.com, 11/3/2020, terdapat tiga hal yang dapat diterapkan untuk menghindari krisis tiroid atau penyakit tiroid.

Mengonsumsi Makanan Sehat

Konsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, dan protein tanpa lemak. Namun seringnya malah makanan berlemak ini yang menjadi penggugah selera.

Berolahraga Secara Teratur

Berolahraga selain menjadikan tubuh sehat, ia juga mampu meningkatkan energy, bahkan dengan olahraga menjadi sarana penghilang stres, lho. Sebab stres juga dapat memicu krisis tiroid.

Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup juga merupakan pola hidup sehat. Dengan mengatur pola tidur akan menghindarkan pada rasa lelah dan letih, hingga tiroid pun akan lebih sehat dan lebih siap dalam mengatur organ tubuh berjalan sesuai fungsinya.

Menjaga Nikmatnya Kesehatan

Sahabat, setiap kenikmatan yang dianugerahkan Allah Swt. pada kita tentu harus disyukuri. Mensyukuri nikmat Allah Swt. tak hanya dengan mengucapkan hamdalah saja, namun menjaga dan menggunakannya dalam kebaikan juga merupakan wujud syukur dari nikmat yang diterima.

Allah Swt., setelah memberikan kenikmatan sehat bagi manusia pun juga mengingatkan untuk senantiasa menjaga kesehatan tersebut, dalam surah Al-Maidah ayat 88, Allah Swt. berfirman yang artinya, “Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepada kalian, sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kamu kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”

Salah satu pola hidup sehat yang dianjurkan adalah:
Pertama, mengatur pola makan. Sebab makanan adalah sumber energi. Apabila yang masuk adalah sesuatu yang halal dan baik, maka insya Allah sehatlah badannya, sebaliknya jika makanan yang masuk ke dalam tubuhnya berasal dari sesuatu yang haram dan tidak thayyib, selain berkah tidak didapat, penyakit pun juga akan datang menjadi tamu tak diundang.

Kedua, rajin berpuasa. Amalan lain yang sering dianjurkan, bahkan menjadi sunnah Nabi Muhammad saw. adalah berpuasa. Berpuasa sendiri mempunyai manfaat antara lain, dapat menurunkan berat badan, mencegah diabetes dan penyakit jantung, puasa juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh.

Ketiga, tidur lebih awal, bangun lebih awal. Kebiasaan Nabi setelah salat Isya adalah langsung pulang setelah salat berjamaah di masjid. Beliau akan bercengkerama dengan keluarganya, kemudian tidur lebih awal agar dapat bangun di sepertiga malam untuk melakukan salat malam.

Keempat, tidak mudah marah. Menjaga kebersihan jiwa akan berpengaruh pada kesehatan tubuh. Misal, stroke dapat dipicu dari kemarahan yang memuncak, begitu pula marah juga mengakibatkan tekanan darah meningkat atau hipertensi. Dan masih banyak lagi risiko buruk dari ledakan emosi. Oleh karena itu, menjaga emosi adalah salah satu jalan bagi kesehatan.

Kelima, menjaga kebersihan. Islam mengajarkan kepada kaum muslim untuk berwudu sebelum menunaikan salat, bahkan berwudu sebelum tidur pun sangat dianjurkan. Memotong kuku ketika hari Jum’at, dan serangkaian tata cara bersuci lainnya, yang menggambarkan bahwa Islam adalah agama yang suka dengan kebersihan.

Keenam, bersilaturahmi. Menyambung dan memelihara tali persaudaraan akan mendatangkan rezeki. Rezeki tak hanya berupa harta, namun kesehatan dan umur panjang juga termasuk dari rezeki.

Ketujuh, adalah berbekam. Imam Bukhari meriwayatkan, bahwa Nabi bersabda, “Kesembuhan dapat diperoleh melalui tiga cara, meminum madu, berbekam/hijamah, dan terapi besi panas. Dan aku tidak menganjurkan umatku melakukan pengobatan dengan besi panas.”

Demikianlah cara Islam dalam mengajari manusia, baik melalui firman-Nya atau sunnah Nabi-Nya. Maka sudah menjadi kewajiban bagi seorang muslim untuk menjaga kesehatan dirinya dan keluarga. Penyakit kelenjar tiroid meski tidak selalu terjadi, namun mencegah dan meminimalisasi kerusakannya masih dalam ranah kita, yang dapat kita atur. Apakah kita terlena dengan kesehatan semu? ataukah menjaganya agar tetap kukuh? Allahu a’lam bis-showwab.[]

Photo : Medical source


Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Dia Dwi Arista Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Tulang Punggung Kedua
Next
Taman Pintar yang Selalu Dirindukan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram