Upaya Liberalisasi dan Modernisasi Arab Saudi Melalui Pentas Riyadh Season

"AS akan berupaya sekuat tenaga untuk menggugurkan benih-benih kebangkitan Islam dengan mengubah tatanan hidup dunia Islam ke arah modernisasi serta menawarkan ide Islam moderat sebagai pilihan alternatif untuk memajukan negeri Islam."

Oleh. Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Arab Saudi kembali menggelar Riyadh season. Saudi melakukan upacara pembukaan perayaan musik, makanan, dan hiburan terbesar di Timur Tengah yang menampilkan parade dan pertunjukan kembang api pada Rabu 20 Oktober 2021 yang mengusung tema "Imaging More" yang digelar di Zona Boulevard.

Acara ini disiarkan langsung dengan lebih dari 2760 drone yang menangkap setiap momen pagelaran tersebut. Kurang lebih ada 7500 acara yang akan meramaikan Riyadh Season. Pertunjukan ini juga mencakup penampilan sepeda roda dua custom Harley Davidson, konser kembang api, dan konser akan dihadiri oleh rapper asal Kuba, Amerika, Pitbull (cnbcindonesia.com, 21/10/2021).

Ketua Dewan Direksi Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi, Turki Al-Sheikh mengumumkan pembukaan acara ini dihadiri lebih dari 750.000 orang sementara jutaan orang mengikutinya secara live di banyak saluran TV, situs web, dan akun elektronik.

Masih di Arab Saudi, sebuah pantai bikini "Pure Beach" dibuka kembali berlokasi di dekat Jeddah. Pantai ini bagian dari Lagoon Preserve King Abdullan Economic City. Untuk bisa masuk ke Pure Beach, wisatawan harus membayar 300 rial atau sekitar 1,12 juta rupiah per orang. Tentu saja memancing para turis untuk berpesta di kawasan ini (travel.detik.com, 22/10/2021).

Hal ini tentu menjadi pemandangan yang tak biasa di Arab Saudi. Sebab, Arab Saudi pernah meregulasi musik dilarang dibunyikan di tempat umum pada 2017 silam. Bahkan, para wanita diperbolehkan main ke pantai dengan catatan areal pria dan wanita terpisah. Namun, seketika berubah dengan dilakukannya pentas seni budaya Riyadh Season. Riyadh season dengan terang-terangan membuka sekat budaya liberalisasi dan kapitalisasi di negeri Islam.

Upaya Modernisasi Saudi Arabia

Fenomena yang terjadi di Arab Saudi tidak lain adalah upaya liberalisasi dan kapitalisasi oleh pemilik kepentingan. Sebelumnya, Mohamed bin Salman sang putra mahkota pernah bervisi mewujudkan Islam moderat pada 2030 mendatang. Islam moderat dinilai sebuah kunci pokok untuk memodernisasi dan sekukarisasi Saudi. Dia berupaya menghapuskan sisa jejak ekstremisme di kawasan Asia Barat. Paham ekstremisme itu dia lukiskan ketika terjadi revolusi Islam di Iran, para militan menduduki Masjidil Haram.

Perkembangan Saudi dengan visinya tersebut telah disambut baik oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat di Washington. Bahkan ia menyebut hal itu sebagai langkah ke arah yang benar. Tak dimungkiri Arab Saudi adalah salah satu sekutu kunci propaganda busuk Amerika dengan berkomitmen melawan ekstremisme. Dari sini menunjukkan kesediaan Arab Saudi sebagai tuan rumah KTT Arab Islam-Amerika di Riyadh pada tanggal 20-21 Mei 2017 lalu. Jika flashback di masa Trump, Trump yang anti Islam inilah yang membuka KTT ini. Propaganda Barat telah berhasil mendorong Trump menawarkan kerjasama kepada negara-negara muslim untuk memerangi terorisme serta ekstremisme.

Barat tidak kehabisan ide untuk menyebar propaganda sesatnya. Mereka menempuh berbagai macam cara. Salah satunya yaitu dengan memaksa dunia Islam mengadopsi ide Islam moderat. Padahal, jauh sebelum itu, Amerika Serikat (AS) bersama dengan mitranya telah menyiapkan agenda global War on Terrorism (WoT) untuk menghadang kebangkitan Islam. Oleh karena itu, AS akan berupaya sekuat tenaga untuk menggugurkan benih-benih kebangkitan Islam dengan mengubah tatanan hidup dunia Islam ke arah modernisasi serta menawarkan ide Islam moderat sebagai pilihan alternatif untuk memajukan negeri Islam.

Nahas, predikat “ekstremis, radikal, dan teroris” justru disematkan kepada pihak-pihak yang berani menentang kepentingan dan kebijakan Barat, yaitu umat Islam yang berusaha mewujudkan ideologi Islam dalam naungan Khilafah. Barat akan terus mengaruskan narasi sesat moderasi dengan menjadikan kelompok moderat sebagai role model dan menyingkirkan kelompok ekstremis sebagai penghalang dan dalang kekerasan. Softly, Barat merancang strategi ini tidak hanya untuk kalangan elite, namun juga menyasar generasi untuk memengaruhi mindset milenial.

Islam Moderat Agenda Global

Salah satu agenda global yang diprogramkan di seluruh negeri-negeri Islam, tak terkecuali di Arab Saudi adalah Islam moderat. Ide Islam moderat ini telah berhasil merasuki tubuh umat Islam dengan menyerang berbagai faksi pemikiran yang membuat umat Islam terpecah belah dan jauh dari Islam yang sahih. Hal ini akan terus menjadi penghalang perjuangan menegakkan sistem Islam dan justru melanggengkan kebatilan.

Gagasan Islam moderat tampak jelas mengabaikan sebagian dari ajaran Islam yang benar dan sahih. Seperti dalam QS. Ali-Imran: 85, "Dan kewajiban berhukum dengan hukum syariat."
Dari ayat tersebut jelas bahwa tak ada hukum yang pantas dijadikan rujukan di setiap sendi-sendi kehidupan selain daripada hukum Islam. Ide Islam moderat diaruskan dengan masif tidak lain untuk membuat umat Islam ragu dan jauh dari pemahaman dan nilai-nilai Islam yang benar. Mereka bertekad mengeliminasi hal-hal yang berhubungan dengan Islam politik dan berbagai hukum-hukum Islam lainnya dan menggantinya dengan pemikiran dan budaya Barat.

Gagasan Islam moderat digunakan untuk melawan upaya penegakan syariat Islam dalam bingkai Khilafah. Barat akan menghalangi wujud dari kebangkitan Islam di atas dunia. Barat begitu menyadari bahwa ketika Khilafah tegak di tengah-tengah kaum muslim, maka sistem Islamlah yang akan memimpin dunia. Islam akan diterapkan secara kaffah untuk menyatukan umat Islam di berbagai belahan dunia. Tidak lain untuk melindungi dan membebaskan umat Islam yang tertindas di negeri minoritas dan menyebarluaskan Islam ke seluruh penjuru dunia hingga rahmatan lil 'alamin terwujud serta menghapus dominasi kekufuran Barat.

Penerapan syariat Islam secara total dalam sistem pemerintahan Islam yakni Khilafah 'ala minhajinnubuwah yang hanya bisa membebaskan umat dan dunia Islam dari belenggu moderasi dan modernisasi. Umat Islam telah diperintahkan untuk mengamalkan Islam secara kaffah sebagaimana ajaran Islam yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah Muhammad saw. Rasulullah tidak pernah mengajarkan Islam moderat di setiap sendi-sendi kehidupan. Baik menyangkut kehidupan pribadi nabi, keluarga, maupun ketika nabi hidup bermasyarakat dan bernegara. Dengan kata lain, mengatur seluruh urusan kehidupan umat manusia haruslah dengan sistem Islam yang kaffah. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam QS. Al-Baqarah: 208, "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu turuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu." Masihkah ingin menjadikan Barat pembawa kekufuran sebagai teladan dalam menjalani aktivitas di segala aspek kehidupan atau beralih pada Islam yang mampu membawa rahmat di seluruh alam semesta? Wallaahu a'lam bi ash-shawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Miladiah al-Qibthiyah Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Dunia Butuh Khilafah
Next
Manuver AS ‘Rangkul’ Formosa di Tengah Konflik Taiwan-Cina
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram