Bincang Mesra dengan Ustaz Ismail Yusanto

"Media NarasiPost.Com mempersembahkan event akbar dalam menjelang Milad NarasiPost.Com ke-3 di bulan Oktober 2023 dengan menghadirkan tokoh nasional yaitu ustaz Ismail Yusanto "

NarasiPost.Com-Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuhuu🎊

Kegemilangan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh kualitas generasi mudanya. Karena generasi muda merupakan penerus estafet perjuangan bangsa sekaligus penentu tonggak peradaban. Dalam dirinya terdapat potensi cemerlang yang harus kita lejitkan. Namun berbagai problematika yang mendera generasi muda hari ini telah membuat mereka kehilangan idealisme serta arah perjuangannya. Sehingga, perjuangan mewujudkan kebangkitan Islam menjadi sulit untuk diwujudkan.https://narasipost.com/testimoni/11/2022/testimoni-event-milad-ke-2-narasipost-com/

Inilah yang harus segera kita tuntaskan, yaitu mengembalikan profil generasi sebagai pelopor perubahan yang akan menegakkan peradaban Islam. Dengan kesadaran itulah, NarasiPost.Com mengangkat tema "Mengembalikan Profil Generasi Cemerlang" dalam event miladnya yang ketiga. Event ini akan menghadirkan seorang cendekiawan muslim yang sudah lama berkecimpung dalam dakwah Islam yaitu:

Pemateri:
👳🏻‍♂️ Ustaz Ismail Yusanto

Moderator:
🧕🏻 Tsuwaibah Al-Aslamiyah

📆 Selasa, 10 Oktober 2023
⏰ 18.30 WIB - Selesai
🏷️ Zoom Meeting dan YouTube narasipostmedia

Untuk informasi selengkapnya bisa menghubungi

Dia Dwi Arista
wa.me/6285749582045

https://bit.ly/MengembalikanProfilGenerasiCemerlang

Yuk ikutan acara keren ini dan dapatkan reward menariknya. Jangan sampai ketinggalan ya🥰☺️

Para Naga Membelit Ibu Kota Nusantara 

 

Melihat sepak terjang mereka, dapat dipastikan bahwa keikutsertaan mereka dalam membangun IKN bukan tanpa pertimbangan bisnis. Mereka tentu telah menghitung keuntungan yang akan mereka peroleh dari proyek tersebut.

Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost Com-Naga adalah binatang yang terdapat dalam mitologi di berbagai belahan dunia. Binatang ini digambarkan sebagai ular sakti yang sangat besar, panjang, kuat, dan dapat menyemburkan api. Karena kesaktiannya, naga tidak mudah dikalahkan.

Mungkin karena itulah, sekelompok konglomerat Indonesia disebut sebagai naga. Mereka adalah konglomerat yang memiliki modal sangat besar sehingga memiliki kekuatan ekonomi yang luar biasa. Mereka yang tergabung dalam konsorsium nusantara ini dikabarkan telah bersedia untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dimotori oleh Agung Sedayu Group, mereka akan menggelontorkan Rp20 triliun. (cnnindonesia.com, 22/09/2023)

Para Naga dalam Pusaran Politik 

Dalam dunia bisnis, dikenal nama sembilan naga. Nama ini pernah muncul pada masa Orde Baru. Nama ini kembali muncul saat budayawan Emha Ainun Nadjib mengatakan bahwa Presiden Jokowi dikelilingi oleh sembilan naga. Namun, siapa sebenarnya sembilan naga itu tidak ada informasi yang pasti. Yang ada hanya dugaan-dugaan.https://narasipost.com/surat-pembaca/01/2022/proyek-ikn-mengancam-kedaulatan-negara/

Meskipun belum diketahui secara pasti, siapa konglomerat yang termasuk sembilan naga tersebut, tetapi sepak terjang dapat dirasakan dalam pusaran politik di negeri ini. Sebagaimana kondisi perpolitikan di negara-negara penganut demokrasi, keberadaan para konglomerat di sekeliling penguasa tidaklah mengherankan. Untuk mencalonkan diri sebagai presiden, dibutuhkan dana setidaknya Rp2 triliun. Dana sebesar itu dibutuhkan untuk biaya pendaftaran, kampanye, cetak spanduk, dan lain-lain. 

Para pengusaha akan membantu pendanaan ini. Mereka kemudian mendapatkan timbal balik berupa kemudahan dalam bisnis. Kemudahan itu biasanya berupa regulasi yang menguntungkan mereka, misalnya kemudahan dalam izin usaha, pengurangan pajak, dan sebagainya. Hal itu tampak dari disahkannya UU Cipta Kerja yang dinilai lebih menguntungkan pengusaha.

Demi Cuan

Ada 10 konglomerat yang akan berinvestasi dalam pembangunan IKN. Mereka adalah para konglomerat yang menguasai perekonomian Indonesia. Mereka dipimpin oleh Sugianto Kusuma atau Aguan. Aguan merupakan pemilik Agung Sedayu Group yang dikenal dalam bisnis properti di Indonesia.

Selain Sugianto Kusuma, para naga yang telah menyatakan akan berinvestasi di IKN adalah Anthony Salim (Indofood dan Salim Group), Franky Wijaya (Sinar Mas), Pui Sudarto (Pulauintan), Prajogo Pangestu (Barito Pacific), Garibaldi Thohir (Adaro Group), Soeryadjaya (Astra), Eka Tjandranegara (Mulia Group), Kuncoro Wibowo (Kawan Lama Group), dan Djoko Susanto (Alfamart Group). Mereka akan membangun mal, perumahan, tempat terbuka hijau, dan hotel. 

Melihat sepak terjang mereka, dapat dipastikan bahwa keikutsertaan mereka dalam membangun IKN bukan tanpa pertimbangan bisnis. Mereka tentu telah menghitung keuntungan yang akan mereka peroleh dari proyek tersebut.

Hal ini juga telah dinyatakan oleh Jokowi. Dalam sambutannya saat groundbreaking Hotel Nusantara, Jokowi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para konglomerat tersebut. Ia mengatakan bahwa para investor dari dalam negeri itu bersedia melakukan investasi di IKN karena ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. https://narasipost.com/opini/02/2022/uu-ikn-wujud-penjajahan-berkedok-pindah-ibu-kota/

Para investor itu mendapatkan banyak kemudahan dari pemerintah. Sesuai dengan PP No. 12/2023, pemerintah telah memberikan kepastian hukum serta jaminan kemudahan dalam menjalankan usaha di IKN. PP itu terdiri dari 7 bab dan 73 pasal. Isinya adalah aturan dalam pemberian izin usaha, kemudahan berusaha, serta fasilitas penanaman modal.

Fasilitas penanaman modal itu berupa jaminan pemanfaatan lahan dengan pemberian Hak Guna Usaha (HGU) hingga 190 tahun. Di samping itu, mereka juga mendapat pengurangan pajak hingga 100%. Bahkan, mereka juga diizinkan untuk menggunakan tenaga kerja asing.

Agung Wicaksono, Deputi Bidang Pendanaan Otorita IKN merinci beberapa fasilitas untuk para investor. Pemerintah akan menanggung PPN dan PPH para pekerja yang berdomisili di IKN. Di samping itu, akan ada tax holiday (penghapusan pajak sementara) untuk investasi sebesar Rp10 miliar. Padahal, di tempat lain tax holidaybaru diberikan jika investasi mencapai Rp100 miliar. Masa berlaku tax holiday ini juga lebih panjang, yakni 30 tahun. Sedangkan di tempat lain hanya 10 tahun. (katadata.co.id, 03/09/2023)

Siapa yang Diuntungkan?

Proyek IKN bernilai Rp466 triliun hingga 2045. Untuk membiayai proyek ini, pemerintah akan melibatkan swasta, baik secara langsung maupun sebagai mitra pemerintah. Sebesar 80% dari dana yang dibutuhkan, yakni Rp372 triliun diharapkan berasal dari swasta. Sementara sisanya akan diambilkan dari dana APBN.

Pembangunan proyek pertama sudah mulai dilakukan dan akan berlangsung hingga tahun 2024. Presiden Jokowi juga sudah menyediakan payung hukum untuk keberlangsungan proyek ini dengan mengeluarkan UU Nomor 3 tahun 2022. Proyek ini bertujuan untuk meratakan pembangunan ke wilayah Indonesia Timur.

Di IKN akan dibangun berbagai kawasan, seperti permukiman, pusat layanan kesehatan, pendidikan, keuangan, dan pariwisata. Berbagai kawasan inilah yang akan digarap oleh para investor. Para investor ini akan mendapatkan banyak keuntungan dari proyek-proyek tersebut.

Berbagai kawasan ini juga membutuhkan lahan yang luas. Menurut Bambang Susantono, Kepala Badan Otorita IKN, luas IKN empat kali luas DKI Jakarta. Luas DKI Jakarta adalah 66.150 hektare. Sedangkan luas IKN adalah 2.600 hektare.

Sayangnya, rakyat kecil harus menjadi korban dari pembangunan ibu kota yang baru ini. Misalnya, untuk pembangunan Bandara Naratetama (VVIP), pemerintah melalui Bank Tanah mengambil alih tanah milik ratusan warga Kabupaten Penajam Paser Utara. Padahal, tanah itu sudah mereka tempati sebelum Indonesia merdeka. Di tanah seluas 1.884 hektare ini terdapat permukiman serta kebun milik warga. 

Akibat pembangunan bandara ini, ada lebih dari seribu warga yang terdampak. Mereka berasal dari lima kelurahan yang berada di dua kecamatan. Kelurahan Pantai Lango, Gersik, Jenebora, dan Riko berada di Kecamatan Penajam. Sedangkan satu kelurahan, yaitu Kelurahan Maridan berada di Kecamatan Sepaku. (cnnindonesia.com, 21/06/2023)

Hal itu dilakukan untuk menyediakan proyek yang menguntungkan investor. Jelaslah, bahwa pembangunan IKN bukan untuk kemaslahatan rakyat, tetapi untuk para konglomerat. Ini tidak mengherankan. Dalam sistem kapitalisme, yang menjadi pertimbangan adalah keuntungan materi, meski harus mengorbankan rakyat kecil. 

Pembangunan Infrastruktur dalam Islam 

Dalam Islam, pembangunan infrastruktur merupakan salah satu tanggung jawab penguasa. Ia akan bertindak sebagai operator, bukan sekadar regulator. Pembangunan itu dilakukan bukan untuk mencari keuntungan materi. 

Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur harus memenuhi dua persyaratan. Pertama, pembangunan itu untuk kepentingan rakyat, bukan konglomerat. Misalnya, pembangunan jalan, rumah sakit, pasar, gedung sekolah, dan sebagainya dilakukan bukan untuk prestise. Proyek-proyek pembangunan itu memang dibutuhkan oleh masyarakat, bukan untuk memberi keuntungan kepada segelintir rakyat.

Kedua, asing tidak boleh terlibat dalam pendanaan pembangunan infrastruktur. Keterlibatan asing dalam proyek-proyek pembangunan hanya akan menjadi jalan bagi masuknya mereka dalam melakukan penjajahan. Dana untuk pembangunan infrastruktur itu dapat diambilkan dari baitulmal, yaitu dari hasil pengelolaan sumber daya alam dan pertambangan, kharaj, 'usyur, dan lainnya.

Dengan cara seperti ini, pembangunan infrastruktur akan memberi manfaat bagi rakyat. Penguasa yang mau melaksanakan pembangunan seperti ini hanyalah pemimpin yang adil, yang tidak menzalimi rakyatnya. Allah Swt. akan memberinya balasan berupa naungan pada hari kiamat. Hal ini telah dikabarkan oleh Rasulullah saw. melalui hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim.

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللّٰهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الإِمَامُ الْعَادِلُ

Artinya: "Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu pemimpin yang adil."

Wallaahu a'lam bi ash-shawaab.[]

Ekuinoks: Hari Tanpa Bayangan

Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut Kulminasi Utama atau lebih dikenal sebagai Hari Tanpa Bayangan.

Oleh. Tsuwaibah Al-Aslamiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Fenomena ekuinoks menjadi suatu hal yang niscaya bagi negara yang berada pada lintasan garis khatulistiwa atau garis ekuator. Ekuinoks merupakan peristiwa berkala, namun dampaknya tidak seekstrem heatwave (gelombang panas) yang biasa terjadi di Amerika, Eropa, dan Afrika. 

Dilansir dari CNN Indonesia (23/9/2023), bahwa pada Sabtu 23 September 2023 fenomena astronomi ekuinoks akan menyapa Indonesia, dimulai pada 08.03WIB/09.03 WITA/10.03 WIT. Saat itu jarak matahari-bumi mencapai 150.147.520 km. Fenomena ini bagian dari kulminasi Indonesia, sebab posisinya ada di garis khatulistiwa.

Secara umum, masyarakat masih awam terhadap fenomena ini. Lantas apa itu ekuinoks? Apa saja ciri dan dampaknya? Bagaimana cara mengantisipasi kenaikan suhu? Bagaimana pula pandangan Islam dalam memaknai fenomena astronomi ini? 

Mengenal Ekuinoks

Dikutip dari laman Kominfo, ekuinoks berasal dari bahasa latin yakni equinox dari kata aequus artinya sama dan nox artinya malam. Maknanya adanya kesamaan waktu pada siang dan malam hari yakni 12 jam disebabkan fenomena ekuinoks .

Menurut Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa yang merupakan bagian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ekuinoks adalah fenomena ketika matahari melintasi ekuator atau garis khatulistiwa, terjadi dua kali dalam setahun yaitu pada 20-21 Maret dan 23 September. Puncaknya terjadi pada tengah hari dalam bentuk fenomena kulminasi atau biasa dikenal sebagai “Hari Tanpa Bayangan”, khusus pada kota-kota yang berada tepat di lintasan garis khatulistiwa. Misalnya Pontianak Kalimantan Barat, puncak ekuinoks pada pukul 11.35.16 WIB (detik.com, 21/0/2023).

Ekuinoks merupakan bagian dari kulminasi Indonesia, sebab posisi wilayah Indonesia berada di lintasan garis khatulistiwa. Adapun kulminasi adalah fenomena ketika matahari berada tepat pada posisi tertinggi di langit. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut Kulminasi Utama atau lebih dikenal sebagai Hari Tanpa Bayangan. Mengapa disebut demikian? Karena saat fenomena itu terjadi, posisi matahari tepat berada di atas kepala pengamat (titik zenit). Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang”, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. 

Berdasarkan mitos yang beredar di masyarakat, fenomena ekuinoks ini dimasukkan dalam tradisi budaya dan agama. Di Jepang misalnya, ekuinoks ini dijadikan hari libur umum untuk mengingat dan menyembah leluhur dan orang tersayang yang telah tutup usia. Beda halnya dengan Kamboja, di negara ini terdapat deretan monumen kuno yang menandai ekuinoks, saat fenomena itu terjadi matahari terbit tepat di atas candi pusatnya di antara kompleks candi Hindu Angkor Wat. Kompleks candi ini menjadi monumen keagamaan terbesar di dunia dengan luas 162 hektar. Senada dengan Land of the Khmer, Meksiko pun memiliki kuil Maya di Chichen Itza atau lebih tenar dengan panggilan kuil Kukulcan (El- Castillo). Pada abad 8 hingga 12 kuil ini didedikasikan untuk dewa ular. Mengapa? Sebab saat ekuinoks, tampak seakan-akan ada seekor ular yang turun ke sisi kuil dan melanglang buana ke dunia bawah. Padahal itu semua hanyalah tipuan cahaya, efek dari fenomena astronomi ekuinoks (cnnindonesia.com, 23/9/2023).

Ciri dan Dampak Ekuinoks

Mengutip dari laman BMKG, berikut ciri-ciri dari fenomena ekuinoks:

  1. Bagian luar bumi relatif sama dengan wilayah yang berada di bagian subtropis pada belahan utara dan selatan.
  2. Bumi dan matahari berjarak dekat, konsekuensinya pada wilayah tropis di lintasan garis ekuator akan mendapatkan penyinaran matahari yang optimal.
  3. Peningkatan suhu tidak signifikan, ada di kisaran 32-36 derajat celcius.
  4. Fenomena ini berlangsung singkat.
  5. Siang dan malam memiliki durasi waktu yang sama, yakni 12 jam. 

Adapun dampak yang ditimbulkan dari ekuinoks adalah pergantian musim setiap bulan Maret dan September, terutama bagi negara-negara subtropis dan berlintang tinggi. Ekuinoks Maret menandai awal musim semi dan akhir musim dingin di belahan bumi utara serta awal musim gugur dan akhir musim panas di belahan bumi selatan. Maka hal yang sebaliknya pada ekuinoks September. Dengan kata lain, vernal equinox (titik musim semi matahari) menandai awal musim semi, terjadi pada 20 Maret di belahan bumi utara dan 23 September di belahan bumi selatan. Sebaliknya, autumnal equinox (titik musim gugur matahari) menandai awal musim gugur, terjadi pada 23 September di belahan bumi utara dan 20 Maret di belahan bumi selatan (Wikipedia)

Bagi Indonesia, ekuinoks Maret menjadi tanda pancaroba dari hujan ke kemarau. Sedangkan ekuinoks September menjadi tanda peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Adapun wilayah nusantara yang mengalami ekuinoks antara lain Bonjol dan Pasaman Barat (Sumatra Barat), , Pangkalan Lesung, Lipat Kain (Riau), Tanjung Teludas (Kepulauan Riau), Pontianak (Kalimantan Barat), Tumbang Olong (Kalimantan Tengah),  Bontang dan Santan Hulu (Kalimantan Timur), Long Iram (Kutai Barat), Tinombo Selatan (Sulawesi Tengah), dan Raja Ampat (Papua Barat Daya).

Lantas, bagaimana dengan wilayah di luar garis khatulistiwa? Apakah kulminasi juga terjadi di wilayah di luar garis khatulistiwa? Jawabannya ternyata tidak, sebab setiap daerah memiliki hari kulminasi masing-masing. Misalnya, Pulau Jawa mengalami Hari Tanpa Bayangan antara 6-14 Oktober 2021. Saat itu radiasi matahari yang diterima wilayah ini lebih besar karena sinar yang datang tepat tegak lurus permukaan bumi (Kompas.com, 23/9/2023).

Cara Mengantisipasi Kenaikan Suhu

Meskipun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menegaskan bahwa  ekuinoks ini merupakan fenomena biasa yang tidak mengakibatkan kenaikan suhu secara signifikan, juga tidak membahayakan kesehatan. Namun, alangkah bijaksananya jika kita tetap mengantisipasi perubahan suhu agar tidak berdampak pada kondisi kesehatan kita.

Dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada, menurut ahli gizi Fakultas Kedokteran UGM, peningkatan suhu udara walaupun tidak terjadi secara ekstrem, tetap berpeluang memicu terjadinya dehidrasi. Oleh karena itu, disarankan masyarakat minum setidaknya 8 gelas sehari atau disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Sebab jika dehidrasi sampai terjadi, hal itu bisa menurunkan imunitas tubuh dan rentan terhadap penyakit. Bahkan, bisa menimbulkan infeksi tubuh seperti radang tenggorokan, infeksi kandung kemih, dan lainnya. Oleh karena itu harus ditunjang oleh pola makan dengan gizi seimbang (karbohidrat, lemak, protein, mineral, serta vitamin sesuai dengan kebutuhan tubuh), pola hidup sehat, dan olah raga yang teratur.

Pandangan Islam

Fenomena ekuinoks merupakan salah satu bukti kebesaran Allah Swt. dan perubahan musim yang terjadi di dunia membuktikan bahwa kecepatan bumi mengitari porosnya berbeda dengan kecepatan yang dibutuhkan bumi untuk berevolusi terhadap matahari. Betapa sempurnanya pengaturan Allah terhadap apa saja yang Dia ciptakan, jika Dia berkehendak bisa saja sepanjang tahun ditetapkan musim yang sama, namun itu tak dilakukan. Perbedaan musim itulah yang akan memicu munculnya bentuk kehidupan yang beragam di bumi ini. Allah Swt. berfirman:  

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱلْفُلْكِ ٱلَّتِى تَجْرِى فِى ٱلْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ وَمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن مَّآءٍ فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَآبَّةٍ وَتَصْرِيفِ ٱلرِّيَٰحِ وَٱلسَّحَابِ ٱلْمُسَخَّرِ بَيْنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran) bagi orang-orang yang mengerti.”

(QS. Al-Baqarah: 164)

Allah menciptakan matahari, bulan, bumi  beserta planet-planet lain, sistem bintang, galaksi berputar pada porosnya dan juga beredar pada orbitnya dalam suatu gerakan berpindah (revolusi). Bahkan, matahari memiliki kecepatan bergerak sebesar 720.000 kilometer per jam ke arah bintang vega yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an dalam firman-Nya: 

وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ ۖ كُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

 “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.”

(QS. Al-Anbiya: 33)

Begitu pula dengan adanya pergantian siang dan malam, hal tersebut terjadi karena adanya perputaran bumi pada garis edarnya. Inilah yang dimaknai dari firman Allah Swt. : 

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”

(QS. Ali-Imran: 190)

Bahkan, berkaitan dengan hujan. Jauh sebelum para ilmuwan menemukan teori mengenai siklus hujan, Al-Qur’an sudah terlebih dahulu menjelaskan tentang peristiwa alam ini dalam ayat berikut: 

ٱللَّهُ ٱلَّذِى يُرْسِلُ ٱلرِّيَٰحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُۥ فِى ٱلسَّمَآءِ كَيْفَ يَشَآءُ وَيَجْعَلُهُۥ كِسَفًا فَتَرَى ٱلْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَٰلِهِۦ ۖ فَإِذَآ أَصَابَ بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦٓ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ

“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba  mereka menjadi gembira. Dan sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa.”

(QS. Ar-Rum: 48-49)

Closing

Demikianlah serba-serbi tentang suatu fenomena alam yang baru saja terjadi di dunia termasuk nusantara, yakni ekuinoks. Seyogianya kita dapat  mengambil pelajaran dari apa yang telah dibahas sehingga keimanan kita terhadap Allah Swt. makin tebal dan kokoh. Sesungguhnya Allah tidak pernah tidur dan alpa dalam mengurus makhluk-Nya. Jika pun terjadi pergeseran dari sunatullah dan memberikan dampak negatif bagi manusia dan alam semesta, sejatinya itu adalah ulah tangan manusia. Ingatlah, setiap pengaturan Allah itu pasti mendatangkan manfaat dan keberkahan di dalamnya. 

Wallahu a‘lam bi ash-shawab. []

Menjemput Ikhlas dari Musibah Kematian

Tidak ada satu pun orang yang tahu perihal kematian datang dalam kehidupan seorang manusia. Sejatinya kematian adalah pengingat akan kebesaran takdir Ilahi, sebab setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.

Oleh. Mahyra Senja
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Tuhan memberikan cobaan pada setiap hamba agar dapat mengambil hikmah di balik musibah. Tiada satu orang pun di dunia ini yang bisa menghindar dari kematian karena semua yang berada dalam genggaman-Nya akan kembali pada-Nya. Dua pekan secara berturut-turut saya dikejutkan oleh kabar kematian dua orang sahabat guru yang juga pernah mendidik saya. 

Keduanya adalah guru yang berjasa bagi saya karena mereka mendidik dengan panggilan hati. Tanpa imbalan yang besar, tetapi begitu ikhlas. Minggu pertama, saya menyaksikan almarhumah Ibu Tati, seorang guru Bahasa Inggris terbaring tak bernyawa berselimut kain kafan. Almarhumah adalah seorang yang dermawan. Selama hidup dia belum pernah mempunyai momongan sehingga mengambil anak dari kaum duafa untuk diasuh dan dijadikan anak angkat. 

Almarhumah mengurus anak itu sampai dewasa dan tumbuh menjadi manusia yang sukses. Namun, tak ada satu pun yang menyangka bahwa dia akan kembali begitu cepat menghadap Ilahi. Sebelumnya dia menderita sakit yang cukup serius dan sempat dirawat selama satu bulan di rumah sakit Fatmawati. 

Kedua, almarhum Bapak Marja beliau adalah guru Bahasa Indonesia yang pernah mengajari saya menulis novel, tetapi kini beliau telah berpulang juga menghadap Ilahi dan saya hanya bisa menatap pusaranya. Awalnya beliau hanya sakit batuk biasa, tetapi saat menjelang subuh, batuknya mengeluarkan darah. Menurut informasi dari keluarganya, saat baru dua jam dibawa ke UGD Klinik Asyifa, nyawanya sudah tak bisa diselamatkan.https://narasipost.com/teenager/09/2021/memilih-jalan-kematian/

Keduanya adalah punggawa yang menjadi pendidik di sekolah tempatku menuntut ilmu saat duduk dibangku SMP. Kini keduanya telah berpulang, saya beserta keluarga besar Yayasan Kesejahteraan Umat (YAPKUM) turut berduka cita yang mendalam. Untaian doa yang mengiringi keduanya telah dipanjatkan oleh seluruh civitas akademi di YAPKUM.

Ibrah dari Musibah Kematian

Saudaraku, hanya Allah Swt. yang maha mengetahui kapan ajal menjelang bagi setiap manusia, sebab setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Semua pelayat saat itu tak ada yang menyangka bahwa semua ini akan terjadi, tetapi begitulah kehidupan tidak ada yang dapat menyangkal akan sebuah kematian yang datang begitu dekat. Jika Allah sudah berkehendak, maka tidak ada satu pun manusia yang bisa selamat atau lari dari takdir kematiannya. 

Semua pelayat merasa terkenang dengan sikap dermawan dan kebaikan hati almarhumah Ibu Tati, begitu pula almarhum Bapak Marja yang masih bercanda saat mengajar peserta didiknya di sekolah, sehari sebelum kematiannya. Tidak ada tanda-tanda mereka berdua akan menghadapi sakratulmaut. Semua orang yang hadir di acara pemakaman sangat sedih melepas kepergian sang guru yang telah mendedikasikan ilmunya selama ini.

Duka itu begitu lekat dan membuat orang-orang di sekitar tersadar bahwa kematian bisa saja menimpa pada siapa pun tanpa diketahui kapan waktunya. Rasa duka yang mendalam juga dirasakan oleh keluarga dekat, tetangga, dan sahabat yang telah kehilangan figur dari almarhumah dan almarhum karena selama mereka hidup di dunia, kebaikan dan ketulusannya begitu membekas dalam sanubari. 

Almarhum dan almarhumah adalah kedua guru yang ceria, tidak sekali pun mengeluh akan rasa sakit yang dideritanya hingga sebelum detik-detik kematian. Justru, mereka sempat tersenyum manis. Sehingga orang-orang yang ditinggalkan seakan tidak percaya dengan realita yang terjadi. 

Hal ini membuat saya merenung bahwa musibah kematian sungguh membuat manusia mendapatkan pelajaran berharga yaitu bila ajal telah datang tiada satu pun orang yang mengetahuinya, apalagi lari. Meskipun, kondisi awalnya seseorang terlihat baik-baik saja, tetapi jika ajal sudah memanggil, tidak ada yang bisa menyangkal.https://narasipost.com/challenge-np/08/2023/indahnya-berdamai-dengan-ikhlas/

Setinggi apa pun jabatan seseorang dan sebanyak apa pun hartanya, tak ada yang bisa menolongnya dan menyangkal dari musibah kematian, apalagi menolak akan hadirnya kematian. Artinya harta kekayaan yang dimiliki dan kekuasaan hanyalah titipan dari Allah Swt. di dunia. Akan tetapi ketika kita sudah kembali pada Allah, semua itu tiada berguna kecuali harta kekayaan yang dimiliki disedekahkan untuk anak-anak yatim, kaum duafa, dan masyarakat yang miskin. Sehingga pahala dari sedekah atau amal jariah akan mengalir pada ahli kubur.

Kematian Sebagai Pengingat Kuasa Illahi

Kepergian seseorang ke alam lain, tentu membuat sedih dan meninggalkan luka yang dalam bagi anggota keluarga, sahabat, dan orang-orang yang menyayanginya. Namun, yakinlah di balik musibah kematian, kita diberikan hikmah bahwa kematian sebagai pengingat agar kita yang masih bernyawa mensyukuri nikmat kehidupan yang Allah berikan, berlomba-lomba untuk menyiapkan amal kebajikan sebelum datangnya kematian, dan percaya akan takdir Illahi yang tidak bisa dimungkiri ini. 

Sehingga nantinya diharapkan kita akan semakin bertakwa kepada Allah Swt. Tumbuhnya perasaan takut pada Allah Swt., keinginan untuk berusaha mengimani dan yakin akan kehadiran Allah dalam hati, serta perasaan diawasi akan membuat kita menjadi muslim yang bertakwa. Bukan hanya itu, kita akan merasa bahwa diri kita begitu kecil di hadapan-Nya. 

Sehingga akan tumbuh perasaan ingin mendekat pada Allah Swt. dan takut untuk berbuat dosa, serta menjauhi perbuatan maksiat. Bukankah suatu saat kita juga akan pulang ke kampung akhirat? Tidakkah kita berpikir bahwa di dunia ini kita tidak bisa lari dari takdir kematian? Sayangnya kita tidak bersiap ketika ajal sudah datang, barulah kita tersadar dan mereguk indahnya hidayah Ilahi.

Jadi, sebelum terlambat, mari bersama-sama untuk menata diri agar bertobat dan hijrah pada Ilahi. Dalam Al-Qur’an surah Al-Anbiya ayat 35 Allah Swt. berfirman yang artinya: 

“Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar-benarnya. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan,”  

Hikmah di balik ayat tersebut adalah kita tidak bisa mengelak akan datangnya kematian karena kita semua pasti akan berpulang menghadap Ilahi. Allah Swt. menguji manusia dengan takdir kematian, jika kita mengimaninya, maka kita akan mengambil ibrah atas musibah ini dan belajar menjadi manusia yang ikhlas, senantiasa bersyukur atas karunia hidup yang Allah berikan serta menjadi manusia yang taat dan bertakwa.

Menjemput Ikhlas

Keikhlasan adalah bentuk cinta dari seorang hamba pada Rabb-nya. Sehingga apa pun takdir yang terjadi, tidak akan membuat seseorang putus asa, tetapi malah semakin bertambah tingkat keimanannya. Sebaiknya kita memang harus menjadikan Allah sebagai tempat untuk menggantungkan segala harapan. 

Jika rasa cinta seorang hamba bersemi indah, maka akan melahirkan ketaatan dan keimanan yang kokoh dan rasa yakin akan semakin kuat. Dengan begitu, apa pun takdir yang kita jalani akan menjadikan kita mukmin yang ikhlas. Kita harus menyakini bahwa keadaan kaya, miskin, dan perasaan sakit, duka, gembira, agar kita mengenal-Nya dengan seluruh sifat dan kuasa Allah pada langit dan bumi. Rasulullah saw. bersabda:

عَجَباً لأمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَلِكَ لأِحَدٍ إِلاَّ للْمُؤْمِن: إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خيْراً لَهُ

“Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik baginya.” (HR Muslim)

Saudaraku, hikmah yang dapat dipetik dari ayat tersebut yaitu sikap sabar akan menumbuhkan rasa keikhlasan. Maka, bersabarlah ketika dihadapkan pada musibah kematian. Sabar adalah bentuk kepasrahan pada Allah Swt. Justru, di saat kita pasrah atas takdir Allah dan optimis dengan kehidupan di masa depan, Allah akan memberikan hadiah yang terindah bagi orang-orang yang kuat dan tabah menjalaninya. 

Tumbuhnya rasa sayang Allah pada hambanya karena dalam kondisi sesulit apa pun, kita tidak lantas menyerah, namun tetap bersabar. Bersyukurlah Allah masih menyayangi kita semua dengan begitu banyak nikmat-Nya yang tidak terukur di dunia ini. Jadikan kematian sebagai pengingat agar kita selalu berbuat kebajikan. 

Mari berjuang meraih rida dari Ilahi dengan mencari hidayah dan mendekapnya sampai mati. Tidak ada kata terlambat selagi nyawa masih di kandung badan, masih ada waktu untuk kembali pada ajaran Ilahi dan memperbaiki diri menjadi muslim yang sejati. Tetaplah optimis untuk berjuang menjadi muslim yang taat dan genggam hijrahmu dengan kaffah.

Janganlah bersedih atas takdir kematian karena sesungguhnya ada hikmah di balik musibah. Justru, dari musibah kematian ini kita bisa memetik pelajaran berharga bahwa hidup ini hanya sementara, sehingga kita tak boleh menunda waktu untuk menjemput hidayah dari Ilahi, tetapi kita harus semangat untuk meraihnya. 

Tak ada satu pun orang yang tahu akan datangnya takdir kematian. Musibah kematian adalah pengingat bagi jiwa-jiwa yang lupa akan kuasa Ilahi dan sebagai ibrah agar kita mensyukuri nikmat kehidupan yang Allah berikan dengan selalu optimis dalam menghadapi liku hidup ini. Wallahu a’lam bishawab.[]

Starlink Datang, Keamanan Siber RI Terguncang

Dengan menelaah strategi Elon Musk dan karakteristik Starlink, tak berlebihan jika banyak pihak yang menduga bahwa ada misi spionase oleh intelijen asing di balik masuknya Starlink.

Oleh. Tsuwaibah Al-Aslamiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Jaringan satelit Starlink milik sang miliarder dunia, Elon Musk, akan merambah nusantara. Hal ini membuat jaringan penyedia satelit lokal ketar-ketir. Pasalnya, kehadiran Starlink ini bukan sekadar menambah deret saingan bisnis, namun dikhawatirkan terjadi ketidakadilan alias playing of field tidak seimbang. Lebih dari itu, masuknya pemain asing akan mengancam kedaulatan dan keamanan siber Indonesia.  

Dikutip dari CNN Indonesia (12/09/2023) bahwa Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, memastikan masuknya Starlink ke Indonesia dalam waktu dekat ini. Starlink merupakan jaringan internet berbasis satelit milik Elon Musk, dengan SpaceX sebagai nama perusahaannya. Walaupun sebelumnya sudah pernah masuk dan bekerja sama dengan operator internet lokal Indonesia (Telkomsat), namun kini Starlink berambisi ingin menyediakan layanannya secara langsung kepada rakyat Indonesia.

Ambisi Elon Musk ini disambut hangat oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, keduanya ingin bekerja sama dalam membangun jaringan internet di timur nusantara lewat satelit Starlink-nya. Bahkan, Luhut berharap harganya bisa murah. Walaupun sudah menjadi rahasia umum bahwa tarif internet Starlink ini di atas rata-rata.

Lantas, apa itu Starlink berikut sepak terjangnya di dunia siber? Apa saja keuntungan dan kerugian yang didapat RI jika terjalin kerja sama dengannya? Betulkah kedaulatan dan keamanan siber RI bakal terancam dengan masuknya provider asing ini? Bagaimana pandangan Islam terkait dunia siber berikut upaya menjaga kedaulatannya?

Starlink merupakan suatu proyek yang dioperasikan SpaceX (Space Exploration Technologies Corp), perusahaan antariksa milik sang miliarder dunia sekaligus CEO Tesla, Elon Musk. Tujuannya untuk menciptakan jaringan internet global yang dapat diakses oleh semua orang, bahkan di daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur internet tradisional.

Starlink beroperasi sedianya internet pada umumnya. Bedanya, Starlink membagikan jaringan broadband-nya melalui satelit luar angkasa, sementara operator internet yang ada di Indonesia masih menggunakan kabel fiber optik.https://narasipost.com/opini/07/2023/menakar-urgensi-pembangunan-satelit-nasional/

Cara kerjanya dengan meluncurkan konstelasi satelit ke luar angkasa dan melayang di orbit rendah bumi atau Low Earth Orbit  (LEO), sehingga sinyalnya bisa mencapai hampir seluruh muka bumi. Setiap satelit dalam konstelasi Starlink akan berkomunikasi dengan stasiun darat dan terminal pelanggan di bumi. Terminal satelit ini bisa diinstal di mana pun (sekolah, kantor, mobil, rumah dll.) sehingga praktis dan efisien. Namun, butuh perangkat WiFi Router untuk menyalurkan jaringan tersebut ke gadget para penggunanya. 

Untung atau Rugi?

Sepintas, Starlink ini begitu memesona. Keuntungan beserta manfaat yang ditawarkan pun tak kaleng-kaleng. Starlink digadang-gadang mampu menaklukkan daerah terpencil, akses internet dipastikan mudah dijangkau di dalamnya. Selain itu koneksinya dianggap lebih stabil dan super cepat daripada layanan satelit tradisional. Bayangkan saja, Starlink menawarkan kecepatan internet yang tinggi yakni 100-200 Mbps dengan durasi waktu transfer data atau latensi cukup rendah yaitu 20 ms, plus minim gangguan.  Bahkan, perusahaan ini pun menyediakan layanan Global Roaming yang tersedia di semua negara. Lebih dari itu, kemampuannya dalam tanggap bencana tak diragukan lagi.

Berdasarkan hitungan angka, kecepatan akses Starlink jauh melesat melampaui nilai median kecepatan internet di Indonesia. Menurut hasil laporan bertajuk Digital 2022 – April Global Statshot Report, nilai median kecepatan unduh internet mobile di Indonesia di tahun 2022 hanya mencapai 17,24 Mbps, sedangkan internet kabel sebesar 20,46 Mbps. Ini jauh lebih rendah dibanding kecepatan 100-200 Mbps yang ditawarkan Starlink (hypeabis.id, 6/9/2023).

Kecepatan internet yang tinggi tentu saja akan memudahkan sektor pelayanan publik seperti sekolah, RS, bank, dsb. Selain itu juga mampu meningkatkan kualitas hidup dan peluang ekonomi suatu negara.

Berbanding lurus dengan keunggulannya, harga yang dibanderol pun bikin geleng-geleng kepala. Dikenal sebagai produk internet yang paling fantastis harganya, tarif layanan internet ada di kisaran US$200 (sekitar Rp3 juta) per bulan. Itu belum termasuk parabola Starlink Kit seharga US$599 (Rp9,3 juta) (hypeabis.id, 6/9/2023).

Namun, walaupun Starlink menawarkan berbagai keunggulan, proyek ini pun tak luput dari sejumlah tantangan dan isu. Misalnya terkait masalah regulasi, risiko tumpang tindih dan benturan dengan satelit lain di luar angkasa, serta dampak visual di malam hari akibat cahaya yang dipantulkan oleh satelit. 

Sejak Juni 2022 Starlink sudah merambah nusantara melalui mekanisme bussines to bussines dengan Telkom Satelit (Telkomsat). Kerja sama Starlink dan Telkomsat itu terjalin setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyerahkan Hak Labuh Khusus Non-Geostationary Satellite Orbit (NGSO). Hal ini memungkinkan bagi Starlink untuk menggelar pita backhaul yang bisa dibeli penyedia layanan internet satelit, di antaranya melalui Telkomsat Indonesia (cnnidonesia.com, 10/6/2022).

Adapun backhaul merupakan teknologi yang memfasilitasi perpindahan data antarinfrastruktur telekomunikasi. Teknologi ini dimanfaatkan untuk menyediakan broadband internet terutama selular 4G, bahkan di daerah rural yang belum terjangkau kabel serat optik. Sedangkan pita backhaul itu merupakan penerus jaringan internet  dari backbone ke bagian edge (tepi/pinggiran). Fungsinya untuk menyambungkan data yang dikirim dari Based Transceiver Satellite(BTS) ke Based Station Controller (BSC) lanjut ke Mobile Switching Center (MSC) melalui jaringan lain atau internal. Oleh karena itu, Telkomsat membangun Gateway Station-Teresterial Component demi menerima layanan kapasitas satelit dari Starlink (cnnindonesia.com, 8/9/2023).

Tak puas sekadar hak labuh, Starlink pun berambisi untuk menyediakan layanannya secara langsung ke warga RI dengan memakai nama PT Starlink Services Indonesia. Namun sayang, perusahaan milik Elon Musk ini bersikeras hendak menggunakan aplikasi Over The Top (OTT), artinya ingin membuka bisnis internet di Indonesia tanpa harus merekrut pegawai lokal saat beroperasi. Ingin meraup cuan, namun enggan berbagi dengan rakyat pribumi.

Langkah Starlink untuk tergabung dalam deret ISP (Internet Service Provider) di RI membuat gerah dan geram provider lokal. Pasalnya, ada sebuah kekhawatiran adanya playing of field yang tak seimbang, sehingga ini bisa mematikan bisnis provider lokal. Bukankah selama ini pemerintah memang selalu menggelar karpet merah bagi perusahaan asing? Warga lokal kerap kali dianaktirikan, sedangkan asing dianakemaskan. Gerak-gerik ini sudah terendus, dan tak bisa dimungkiri lagi apa pun alibinya. 

Berkaca dari Ukraina

Pemerintah sebagai pemegang dan pemimpin negeri ini selayaknya waspada dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Jangan hanya melihat satu proyek berdasarkan keuntungannya belaka, namun harus memahami ada maksud politis apa yang ada di baliknya. Sebab, tidak semata-mata asing merangsek ke negeri ini -terlebih dia merupakan miliarder dunia dan tokoh ikonik dalam teknologi dan bisnis- jika tak membawa misi tersembunyi. 

“Jangan jatuh di lubang yang sama”, itulah nasihat sederhana yang patut kita camkan maknanya. Kita harus berani “melawan lupa”, sejarah digital akan menorehkan jejaknya. Ingatkah kita pada 28 Februari 2022? Pada masa itu, Elon Musk menawarkan internet gratis melalui Starlink kepada pemerintah Ukraina. Saking excited-nya, tanpa berpikir panjang, diterimalah tawaran itu hingga pemerintah Ukraina secara totalitas sangat bergantung padanya. Namun nahas, pada 30 September 2022 sang pemilik SpaceX itu mulai menghentikan layanan Starlink. Tentu saja ini berdampak besar bagi keamanan Ukraina, sebab mereka dalam kondisi berperang dengan Rusia. Dapat dibayangkan betapa terancamnya nyawa tentara Ukraina saat itu, sebab mereka memakai Starlink sebagai media di medan perang. 

Sungguh, jiwa kapitalis telah merasuki pendiri Tesla ini. Pada 14 Oktober 2022 SpaceX meminta Kementerian Pertahanan Amerika Serikat serta Uni Eropa untuk membayar senilai $120 juta untuk penyediaan layanan internet di Ukraina selama tahun 2022 dan tambahan  $400 juta untuk satu tahun ke depan. Terbukti cara ini jitu, sebab pada 30 Mei 2023 Pentagon memutuskan untuk melunasi tagihan itu. Sungguh licik, Elon memanfaatkan kondisi geopolitik global untuk menggondol cuan bisnis.

Tak hanya Ukraina yang menjadi korban, bahkan pemerintah Iran pun pernah jadi sasaran empuk SpaceX. Tepatnya ketika terjadi gelombang protes untuk menumbangkan pemerintah Iran dan melumpuhkan aksi demo kematian Mahsa Amini, akses internet dibatasi. Namun, AS menginstruksikan Elon untuk mengaktifkan lagi layanan Starlink di Iran serta mengecualikan perangkat Starlink dari daftar larangan ekspor AS ke Iran.

Bahkan, Turkiye pun pernah menolak Starlink masuk ke negerinya. Sebab, mereka khawatir Starlink akan “mencuri” data rahasia warga dan negara Transkontinental ini. Lebih dari itu, RRC pun telah mengendus bahwa Starlink dan militer AS saling berkelindan (detik.com, 20/9/2023). 

Mengancam Kedaulatan Siber 

Berkaca dari Ukraina dan sejumlah negara lain yang pernah bekerja sama dengan Starlink. Patut kita garis bawahi bahwa kedatangan Starlink ke negeri ini pasti mengemban misi tertentu. Sadarkah kita terkait perkembangan geopolitik yang menjajaki Indonesia seperti prahara Laut Cina Selatan, penguatan proxy AS dengan Filipina, Papua Nugini, serta poros kerjasama AUKUS (Australia, Inggris, dan AS). Terkini, desakan Elon Musk untuk menyediakan layanan Starlink langsung ke masyarakat pada situsi perpolitikan yang sedang “panas” menjelang Pemilu 2024.

Dengan menelaah strategi Elon Musk dan karakteristik Starlink, tak berlebihan jika banyak pihak yang menduga bahwa ada misi spionase oleh intelijen asing di balik masuknya Starlink. Terutama daerah yang disasar adalah wilayah timur Indonesia, khususnya Papua. Wilayah emas ini kaya akan SDA yang berlimpah-ruah, namun masyarakatnya belum melek politik dan iptek. Sehingga dengan dalih ingin mengembangkan wilayah ini dengan polesan berbau teknologi akan dengan mudah dikuasai pihak asing, baik secara politik, ekonomi, dan sosial budaya warganya. Terlebih hubungan pemerintah pusat dengan masyarakat  di willayah Papua faktanya memang jauh dari keharmonisan. Oleh karena itu, bisikan asing akan lebih cepat direspons, KKB dan gerakan separatis akan lebih leluasa untuk mengoordinasikan serangan massif dan terstruktur terhadap aparat TNI/Polri dan masyarakat setempat , cepat atau lambat disintegrasi tak bisa dihindari. Sadarlah, perkembangan teknologi memang niscaya, namun jangan sampai kedaulatan dan keamanan negara tergadai gegara mengadopsinya!

Siber dalam Perspektif Islam

Dunia siber/maya (cyber space) tak dapat dimungkiri telah menjadi bagian dari kehidupan manusia saat ini. Layanan internet dan perangkat elektronik telah menggiring manusia pada pola hidup praktis, berbagai aktivitas dapat dilakoni semudah jentikan jari, cukup gunakan ujung jari secara virtual dan koneksi antarmanusia terhubung. Bukan hanya itu, segudang interaksi dan transaksi bisa dieksekusi secara online dalam sekejap mata.https://narasipost.com/opini/06/2021/data-pribadi-warga-menguap-siapa-yang-bertanggung-jawab/

Dunia siber memang menjanjikan kemudahan dan kepraktisan yang luar biasa, namun sayang literasi dunia siber tidak dipahami oleh semua masyarakat di segala lini kehidupan. Keawaman masyarakat terhadap dunia siber ini kadang disalahgunakan oleh pihak-pihak yang “melek siber” untuk menggondol cuan dari kondisi ini. Kita menyebutnya dengan istilah kejahatan siber (cyber crime), pelanggaran ini bisa dilakukan oleh individu, kelompok, bahkan negara.

Islam memandang bahwa apa pun yang berkaitan dengan kemaslahatan masyarakat dan keamanan negara menjadi tanggung jawab Khilafah (negara yang menerapkan syariat Islam kaffah serta mengemban dakwah dan jihad ke seluruh penjuru dunia). Oleh karena itu, dunia siber menjadi sesuatu yang harus diperhatikan dan diseriusi pengurusannya. Pertama, memastikan masyarakat berikut aparat termasuk tentara melek literasi dunia siber, sehingga tidak menjadi korban dari cyber crimeKedua, Mengumpulkan orang-orang tepercaya yang memiliki talenta di bidang siber dan teknologi paling canggih yang mendukung berjalannya program di ruang digital, memastikan cyber security (keamanan siber) dan menguasai cyber resilience (ketangguhan siber) agar bisa mengatasi cyber attack (serangan siber). Ketiga, Khilafah wajib memiliki lembaga antariksa dan provider internet mandiri; berdaulat, dan memiliki kendali atas infrastruktur fisik siber; serta tidak bekerja sama apalagi bergantung pada asing. Keempat, menjadikan siber sebagai tentara keempat, selain dari tentara angkatan darat, laut, dan udara. 

Dalam Islam, terkait keamanan dan pertahanan negara bukan hanya di darat, laut, dan udara. Namun, merambah juga pada ruang siber dalam rangka menjaga kekuasaan teritorial. Jika ada yang melakukan pelanggaran atau kejahatan di ruang digital, maka akan diberikan sanksi oleh negara.

Jika terjadi peretasan yang membahayakan ketahanan negara, ini menjadi tanggung jawab Departemen Pertahanan. Khilafah dengan sekuat tenaga akan mengerahkan pasukan ahli siber untuk melakukan riset dan inovasi berteknologi canggih dan mumpuni untuk memulihkan kembali sistem siber yang telah direntas berikut menguatkan pertahanan dan keamanan data warganya dan apa-apa yang menjadi rahasia negara agar tidak jebol. Hal ini bisa terwujud jika Khilafah membangun teknologi secara mandiri dan tidak bergantung pada asing.

Khilafah tidak akan main-main berkaitan dengan pertahanan negara dan keamanan warga negaranya. Oleh karena itu, segenap usaha akan dikerahkan demi menjaga sekaligus memenangkan medan perang baik di dunia nyata maupun siber. Allah Swt. berfirman: 

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ

“Siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi, juga kuda-kuda yang ditambatkan untuk berperang (yang dengan persiapan itu), kalian menggentarkan musuh Allah dan musuh kalian dan orang-orang selain mereka yang tidak kalian ketahui, sementara Allah tahu.”

(QS. Al-Anfal [8]: 60)

Ayat ini memerintahkan kaum muslim agar mempersiapkan sebanyak dan secanggih mungkin peralatan (persenjataan) berikut strategi jihad untuk memenangkan peperangan. Bahkan, wajib menggelar pelatihan agar menguasai medan perang fisik dan siber. Dengan begitu, setiap musuh baik itu yang terang-terangan ataupun yang sembunyi-sembunyi akan gentar sukmanya dan ketakutan (Ar-Razi, Mafatih al-Ghayb, 15/192).

Khatimah

Demikianlah urgensi penguasaan dan pengendalian akan dunia siber oleh negara. Jangan tergoda dengan keuntungan sesaat dan silau dengan canggihnya teknologi, jika itu berasal dari asing. Bangkitlah dan benahi diri, optimalkan potensi warga negara sendiri untuk mumpuni dalam segala hal yang berkaitan dengan bidang-bidang strategis, apalagi yang menguasai hajat hidup orang banyak. Jangan serahkan kekayaan, kekuatan, dan rahasia negara pada pihak asing yang secara jelas menabuh genderang perang pada Islam dan kaum muslimin, begitu pula dengan gerombolan sekutunya. Jangan gadaikan kedaulatan demi remah-remah dolar yang berbisa. Apa pun kedoknya, misi mereka tetap satu, melemahkan dan mengenyahkan semua hal yang berbau Islam.

Wallahu a’lam bi ash-shawab. []

Penting 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Belajarlah kalian ilmu untuk ketenteraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya.” (At-Thabrani)

Oleh. Deena Noor
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-“Bagi saya, mendapat restu dari guru juga sangat penting, Us.” Aku terpaku. Sama sekali tak menyangka bahwa si pendiam itu ternyata bisa mengeluarkan kalimat yang begitu dalam. 

Ada haru yang menyelinap di kalbuku. Membuatku meleleh. Diri yang fakir ilmu dan bukan siapa-siapa, ternyata sepenting itu di matanya. Dia adalah salah satu adik ideologisku. Bersama-sama kami belajar tentang Islam lebih mendalam. Meskipun aku punya kesempatan lebih dahulu belajar dibandingkan dirinya, tetapi diri ini masih sangat jauh dari menjadi guru yang baik. Terkadang ada malu menghinggapi karena merasa belum layak dipanggil guru. 

Namun, satu kalimat itu mampu mengalirkan kesejukan di hati. Di tengah maraknya generasi yang minim akhlak, apa yang disampaikannya seperti memantik asa bahwa masih ada generasi yang menjunjung akhlak, khususnya pada guru. Bagaimana pun seorang guru punya posisi yang tak bisa dipandang sebelah mata. Apa pun latar belakangnya, guru haruslah dihormati.  

Muliakan Gurumu 

Memang benar. Guru adalah seorang yang mulia dan amat dimuliakan. Guru seperti orang tua bagi kita. Bukankah memang seperti itu? Guru adalah orang yang mengajarkan kita ilmu. Jika orang tua mendidik kita di rumah, maka guru memberi pengajaran di luar rumah. Dengan begitu, kita tak terputus dari kebaikan ilmu karena senantiasa belajar. Maka, menghormatinya merupakan akhlak yang terpuji.

Ada sebuah pesan bijak dalam berilmu. Ketika seseorang sedang menuntut ilmu, maka ia punya kewajiban menghormati gurunya. Hendaklah seorang murid benar-benar memperhatikan adabnya. Tidaklah bijak bila seseorang belajar dengan giatnya, tetapi ia mengabaikan adabnya kepada guru. Bahkan, bisa dikatakan ia tidak menghormati ilmu yang tengah diselaminya. Sebab, menghormati ilmu itu sepaket dengan penghormatan kepada sang guru.

Hormat Membawa Berkah 

Menghormati guru tidak hanya suatu keharusan, tetapi juga mendatangkan hikmah dan kebaikan. Dalam kitab Ta’lim Muta’alim karya Syekh Az-Zamuji disebutkan bahwa menghormati ilmu dan guru bisa menjadi kunci keberhasilan dalam menuntut ilmu. Sebaliknya, mereka yang tidak berhasil menuntut ilmu bisa jadi karena tidak menghormati ilmu dan gurunya. 

Ketika rasa hormat disematkan, maka akan hadir penghargaan dan pemberian terbaik. Guru pun tak segan mencurahkan ilmu yang dimilikinya. Doa dan restu sang guru akan mengiringinya. Ilmu pun bisa dengan mudah diterima sehingga menjadi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. 

Meninggalkan adab memuliakan ilmu dan guru, bisa menjadikan seseorang terhalang dari mendapatkan ilmu tersebut. Mungkin saja akan terasa sulit baginya memahami ilmu. Manfaat dari ilmu itu pun juga gagal diperolehnya. Bagaimana ia akan bisa mengamalkan dan mengajarkan ilmu jika ia tidak memilikinya? https://narasipost.com/syiar/12/2022/adab-dulu-baru-ilmu/

Mungkin ia menguasai ilmu itu, tetapi tidak menjadikan manusia yang lebih baik dengannya. Sebaliknya, ilmu itu menjadikannya merasa lebih tinggi dari yang lainnya. Ia sombong dengan ilmu yang dikira akan dimilikinya sepanjang masa. Ia memandang rendah orang lain. Bahkan, gurunya sendiri pun diremehkannya. Ia menyakiti hati guru yang telah mendidiknya. Adabnya tidak ada. Astagfirullah. 

Hal semacam itu haruslah dihindari. Seorang yang sedang menuntut ilmu hendaklah berusaha memperlakukan gurunya dengan hormat. Hendaklah pula ia berupaya untuk meraih kerelaan hati guru. Yakni, dengan bersikap rendah hati, tidak sombong atau merasa tinggi, menjauhi segala hal yang bisa menyebabkan guru murka dan menaati perintahnya selama itu tidak bertentangan dengan syariat. Sikap seperti ini akan menghadirkan keridaan guru. Rida guru terhadap muridnya akan membawa keberkahan atas ilmunya. Sebab, murid telah mengamalkan akhlak yang diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana yang disebutkkan dalam hadis riwayat At-Thabrani bahwa: 

“Belajarlah kalian ilmu untuk ketenteraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya.” 

Dahulu, ada seorang imam di daerah Marwa bernama Al-Qadhi Fahruddin. Sang imam begitu dihormati oleh para pejabat negara. Ia mengatakan bahwa kedudukan yang diperolehnya itu karena ia menghormati gurunya, Abi Yazid Addabusi. Ia selalu melayani gurunya dengan baik, memasak makanannya, dan tak pernah ikut makan bersamanya. Ia menempatkan adab terbaik di hadapan sang guru sehingga menjadikan dirinya dilingkupi kebaikan.

Adab Lillah 

Penghormatan kepada guru juga hendaklah senantiasa disandarkan karena Allah semata. Rasa hormat kepada guru diberikan sesuai dengan porsinya. Tidaklah itu dilakukan secara berlebihan. Tidak pula hormat itu melebihi ketaatan pada Allah taala. Begitu pula dengan guru yang punya kewajiban mengajarkan tentang kebaikan dan berupaya menyelimuti muridnya dengan ketakwaan. Murid yang menjaga adab dan guru yang menjadi teladan, keduanya selalu berjalan dalam koridor syariat. Tidaklah setiap akhlak mereka berlepas dari tuntunan syarak. Akhlak yang menjadi amal saleh demi meraih rida-Nya.

Adab terbaik lahir dari akidah Islam yang tertanam. Adanya kesadaran bahwa posisi diri adalah sebagai hamba yang harus selalu tunduk pada Allah. Maka, diri akan berhiaskan adab terbaik dan mampu merengkuh keberkahan ilmu.

Tak Sempurna 

Jikalau suatu ketika, kita mendapati guru terungkap keburukannya atau mengetahui kesalahannya, maka tetaplah bersabar dan berlaku baik terhadapnya. Kita menyadari bahwa guru pun seorang manusia biasa yang bisa salah dan lupa. Guru tak luput dari berbuat dosa, baik sengaja ataupun tidak. Ia bukanlah manusia yang suci dan sempurna. Pastilah kekurangan-kekurangan ada padanya.

Adakalanya guru tergelincir pada kemaksiatan. Maka, berusaha untuk mengingatkannya sebagai saudara seiman adalah kewajiban. Ia berhak mendapatkan nasihat yang akan menyadarkannya dari kekhilafan. Bagaimanapun kesalahan atau penyimpangan dari hukum syarak harus diluruskan agar kembali pada yang semestinya. Tentulah nasihat itu disampaikan dengan cara yang makruf tanpa meninggalkan ketegasan sesuai hukum syarak.

Akhirulkalam, tetaplah berada dalam kemuliaan adab. Jadikanlah Islam sebagai akhlakmu. Percayalah, sesuatu yang baik pasti akan menuai kebaikan pula. Semoga berkah-Nya mengiringimu selalu.

Wallahu a’lam bishshawwab.[]

Doa Adalah Senjata Orang Beriman

Apabila kekuatan fisik tak lagi mampu mengatasi, maka doa menjadi satu-satunya senjata paling ampuh bagi orang yang beriman.

Oleh. Aya Ummu Najwa
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Di dalam Islam, doa mempunyai kedudukan yang sangat tinggi. Bahkan doa dikatakan di dalam hadis Rasulullah merupakan otaknya ibadah. Allah sangat menyukai hamba-Nya yang banyak berdoa kepada-Nya. Dengan berdoa, seorang hamba sedang mengagungkan Allah, bersandar, berharap, dan memohon kepada-Nya. Makin banyak seorang hamba berdoa, makin kuat penghambaannya kepada Allah.https://narasipost.com/books/11/2020/the-power-of-doa/

Namun, sayangnya, banyak sekali manusia yang menyepelekan hal ini. Mereka menganggap bahwa dengan usaha mereka sendiri segala permasalahan dapat diselesaikan sehingga tidak perlu berdoa. Berdoa seakan dianggap hal yang sia-sia dan tak menghasilkan apa-apa. Padahal, meremehkan apalagi mengabaikan doa adalah perkara besar di hadapan Allah. Seorang mukmin sejati pasti akan banyak berdoa karena dalam doa itu ia menyandarkan semua harapannya hanya kepada Allah.

Kemauan berdoa pun adalah sebuah karunia dari Allah yang tak semua orang mendapatkannya. Kemauan untuk berdoa berasal dari akidah yang kuat, serta hidayah dari Allah. Setiap hamba haruslah senantiasa memohon hidayah serta kekukuhan iman kepada Allah. Hal ini karena iman begitu mudah terombang-ambing jika tidak selalu diperbaharui. Ketika iman kuat, kita akan semangat berdoa dan beribadah. Akan tetapi, ketika iman sedang turun, bahkan sekadar melantunkan doa saja pasti enggan. Inilah pentingnya senantiasa memohon hidayah kepada Allah.

Mari kita ambil pelajaran luar biasa dari kata-kata Khalifah Umar bin Khaththab berikut, "Sesungguhnya aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan ataukah tidak, tetapi aku lebih khawatir apakah aku masih terus diberi hidayah oleh Allah untuk terus berdoa ataukah tidak." Betapa kedudukan doa dalam Islam luar biasa.

Kekuatan Doa

Rasulullah bersabda di dalam riwayat Imam Ahmad no. 22438 dan Ibnu Majah no. 22438, "Sesungguhnya seorang hamba terhalang dari rezekinya karena dosa yang dikerjakannya. Sesungguhnya takdir itu tidak akan berubah kecuali karena doa. Sesungguhnya takdir dan doa saling mendahului hingga hari kiamat kelak. Dan sesungguhnya panjangnya umur bisa diperoleh dengan perbuatan baik.”

Berdoa adalah aktivitas yang termasuk bagian dari takdir yang menyertakan andil manusia, karena mau berdoa ataukah tidak itu adalah pilihan manusia. Akan tetapi, terjadi ataukah tercegahnya suatu kejadian merupakan kehendak Allah. Dia jualah yang menakdirkan dan mencegah segala sesuatu, baik dengan sebab doa, amal saleh, atau sedekah. Dan Dialah yang menjadikan hal-hal ini sebagai sebab-sebab dari semua rezeki, panjang umur, dan sebagainya, yang tentunya tidak bisa lepas dari ketetapan-Nya.

Suatu takdir bisa saja memperbaiki takdir lain. Karena adanya doa yang terpanjat, bisa jadi takdir lain yang akan terjadi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Khalifah Umar ra. terkait terjadinya wabah tha’un di Syam pada masa pemerintahannya. Khalifah Umar ra. memerintahkan supaya orang-orang masuk ke rumahnya masing-masing dan melarang mereka pergi ke Syam (lockdown). Saat itu ada sebagian orang berkata, “Bukankah ini sama saja kita lari dari takdir Allah?” Maka Umar pun menjawab, “Kita lari dari satu takdir Allah menuju takdir Allah yang lain.”

Maksudnya adalah kita tetap di Syam (agar penyakit tidak menular) adalah atas takdir Allah dan kita kembali ke tempat asal untuk menghindari seraya berdoa (memutus rantai penyakit) juga atas takdir Allah. Semuanya (sehat dan sakit) adalah ketetapan Allah, maka kita hakikatnya sedang berlari dari takdir Allah yang satu ke takdir Allah yang lainnya.

Dalam kondisi apa pun, doa tetap wajib karena diperintahkan oleh Allah. Doa merupakan kebutuhan bagi seorang hamba karena dengan doa kita sedang menggantungkan kehidupan kita kepada Allah, inilah penghambatan sejati. Namun, sebagian dari kita masih banyak yang malas berdoa karena tidak yakin pada doanya sendiri, apakah akan dikabulkan ataukah tidak. Padahal Allah telah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 186, “Dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu perihal-Ku, maka jawablah, bahwa Aku sangat dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang memohon apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku, juga beriman kepada-Ku, supaya mereka senantiasa berada dalam kebenaran."

Keyakinan dalam doa adalah keharusan. Keyakinan bahwa doa akan dikabulkan, Allah Maha mendengarkan, juga keyakinan bahwa kita tak akan dikecewakan. Jika kita ingin doa kita dikabulkan, syarat utamanya adalah yakin, serius, khusyuk, serta merendahkan diri kita. Bagaimana doa kita akan diijabah oleh Allah jika kita sendiri tidak yakin dan tidak serius dalam berdoa? Dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Berdoalah kalian kepada Allah dengan keyakinan doamu akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak menerima doa dari seorang hamba yang hatinya lalai lagi tidak serius.”

Sungguh Allah Maha Penyayang terhadap hamba-Nya. Allah pun Maha Mengabulkan doa. Dalam hadis riwayat Ahmad, Rasulullah juga bersabda, “Tidaklah seorang muslim yang berdoa dengan tidak ada unsur dosa dan pemutusan tali silaturahmi di dalamnya, melainkan Allah akan memberinya salah satu dari tiga hal, yaitu doanya akan segera dikabulkan, atau akan disimpan di akhirat untuknya kelak, atau sebagai pencegah keburukan yang sepadan dengan permintaannnya." Para sahabat pun berkata, "Jika demikian kami akan lebih banyak berdoa." Lalu Nabi menyahut, "Allah lebih banyak karunia-Nya."

Doa Adalah Pilar Agama

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda dalam hadis riwayat Al-Hakim bahwa, "Doa juga merupakan pilar agama, ia bagaikan cahaya yang memancar dari langit dan bumi, doa merupakan inti ibadah, tidak ada yang bisa melebihi keutamaan doa di sisi Allah."

Apabila kekuatan fisik tak lagi mampu mengatasi, maka doa menjadi senjata paling ampuh bagi orang yang beriman. Seperti permisalan seseorang yang ingin melawan kezaliman atau menanggung beratnya ujian, tetapi ia sudah tidak mampu mengangkat senjatanya, maka yang bisa ia lakukan hanya mengangkat tangannya, berdoa kepada Allah. Senjata ini lebih hebat dari senjata fisik apa pun. Bahkan doa adalah senjata yang paling ditakuti oleh orang-orang zalim. Sebagai seorang yang beriman, harusnya kita benar-benar dapat memanfaatkan senjata ini dengan sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya.

Berdoa dengan Suara Lirih

Dalam Majmu’ah Al-Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 15:15-20, disebutkan keutamaan berdoa dengan suara yang lirih atau lembut. Dikisahkan dalam hadis riwayat Imam Ahmad bahwa para sahabat pernah membersamai Rasulullah dalam perjalanan. Ketika berdoa, mereka sengaja mengeraskan suara. Kemudian Nabi bersabda, “Wahai sekalian manusia, lirihkanlah suara kalian. Kalian tidaklah berdoa pada sesuatu yang tuli lagi gaib. Yang kalian seru adalah Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat. Sungguh Dia lebih dekat pada salah seorang di antara kalian melebihi leher tunggangannya.”

Hendaknya kita berdoa dengan suara lirih. Ini menunjukkan keimanan yang benar karena kita mengimani bahwa Allah Maha Mendengar meski kita berdoa dengan suara lirih. Dengan melirihkan suara kita, kita bisa lebih khusyuk dan ikhlas, menata hati agar lebih merendahkan diri kita dalam berdoa. Doa yang dilantunkan dengan suara yang lembut menunjukkan kedekatan kita kepada Allah, sebagaimana firman Allah dalam surah Maryam ayat 3 yang memuji Nabi Zakaria, “Pada saat Zakariya berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.”

Doa yang dibaca dengan suara yang lembut akan lebih istikamah sebab anggota tubuh tidaklah merasa cepat capek karena mengeluarkan tenaga dalam bersuara keras. Bahkan doa dengan suara lirih bisa meminimalkan perasaan ingin dipuji manusia dan membuat orang lain iri sehingga akan memengaruhi kualitas doa yang dipanjatkan.

Sebagaimana zikir, dalam doa pun kita diperintahkan untuk lemah lembut. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-A'raf ayat 205, “Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan tidak mengeraskan suara, baik di waktu pagi maupun petang, dan janganlah kamu masuk dalam golongan orang-orang yang lalai.”

Mujahid juga Ibnu Juraij menjelaskan dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan kita untuk mengingat Allah dengan hati yang khusyuk, menundukkan diri, serta bersikap tenang tanpa berteriak-teriak mengeraskan suara. Inilah sikap yang merupakan ruh atau inti doa dan zikir.

Wallahu a'lam bi al-shawab.[]

Di Balik Kemewahan Kaviar

Kaviar hitam dari ikan sturgeon jenis beluga berharga Rp170 juta per kg. Kaviar putih yang dihasilkan oleh ikan sturgeon jenis langka seperti Siberian Albino Sturgeon bahkan bisa mencapai Rp1,6 miliar per kg. Wow!

Oleh. Deena Noor
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Pernah mendengar kaviar? Kalau saya sendiri pernah membaca sebuah artikel tentang kaviar di sebuah majalah waktu dahulu banget. Kalau suka menonton film luar, kadang ada adegan si tokoh sedang menyantap kaviar di restoran mewah. Kaviarnya tampak secuil. Ya, karena memang itu telur ikan sehingga kecil-kecil dan kelihatannya sedikit.

Kaviar adalah makanan dari telur ikan sturgeon yang sudah diproses dan digarami. Sebagaimana halnya telur ikan yang rapuh, kaviar harus diperlakukan secara khusus. Ia harus dijaga agar tetap dingin sebelum dikonsumsi.https://narasipost.com/medical/01/2021/uniknya-ikan-tilapia/

Kaviar bisa disajikan menjadi makanan pembuka. Bisa juga dijadikan sebagai garnis atau topping makanan. Teksturnya lembut dan langsung meleleh di mulut. Kaviar tidak dimasak, tetapi langsung disajikan secara mentah atau fresh. Rasa kaviar seperti mentega dan agak nutty.

Selain kaviar, ternyata ada tobiko dan ikura. Ketiganya telur ikan, tetapi dari ikan yang berbeda. Kalau kaviar dari ikan sturgeon, maka tobiko berasal dari ikan terbang. Ukuran telurnya kecil. Biasanya berwarna oranye, tetapi ada juga yang berwarna hijau, merah, dan hitam. Tobiko memiliki sensasi meletus saat digigit. Sementara itu, ikura merupakan telur ikan salmon. Telur ikan ini memiliki warna oranye cerah dengan ukuran yang cukup besar. Teksturnya lebih berair dibandingkan dengan kaviar dan tobiko. (indonesiafolks.com, 31/7/2023)

Kandungan dan Manfaat

Tak hanya enak, kaviar juga memiliki nutrisi yang beragam. Dalam kaviar terkandung kalori, karbohidrat, lemak, natrium, magnesium, kalium, selenium, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin B12, dan kaya akan omega 3. Karena itu, tak heran jika kaviar bermanfaat untuk kesehatan.

Dilihat dari kandungan gizinya tersebut, kaviar bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan jantung, menjaga fungsi pembuluh darah, mencegah penurunan fungsi otak, menjaga kesehatan mata dan kulit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan meredakan peradangan.

Di balik manfaatnya yang luar biasa, ternyata kaviar juga mengandung kolesterol yang tinggi. Untuk itu, tetap harus diperhatikan dalam mengonsumsinya agar tidak berlebihan.

Jenis Kaviar Termahal

Ada 3 jenis kaviar yang paling mahal. Yakni:

  1. Kaviar beluga

Sesuai namanya, kaviar ini berasal dari jenis sturgeon beluga. Kaviar beluga merupakan yang paling banyak dicari meskipun harganya yang paling mahal. Kualitas kaviar beluga adalah yang terbaik. Manik-manik kaviar berukuran besar, berisi, dan kokoh. Warna kaviar beluga antara abu-abu hingga hitam pekat atau disebut juga black caviar. Cita rasanya khas dan tidak berbau amis. Kaviar beluga lembut mirip mentega.

  1. Kaviar ossetra

Kaviar ossetra dihasilkan dari ikan sturgeon jenis ossetra. Bentuk kaviar ini lebih kecil dari beluga. Warna kaviar ossetra bervariasi, mulai dari cokelat hingga keemasan. Harga kaviar ini akan makin mahal ketika ikannya makin tua dan kaviarnya makin ringan. Golden Ossetra adalah kaviar ossetra yang langka dengan warna kuning keemasan dan cita rasa yang sangat kaya.

  1. Kaviar sevruga

Kaviar ini yang paling populer di dunia karena dihasilkan dari jenis ikan sturgeon yang mudah berkembang biak sehingga jumlahnya pun melimpah dibanding yang lainnya. Bentuknya kecil dengan rasa asin dan mentega. Jika dibandingkan dengan jenis lainnya, rasa kaviar sevruga lebih asin. Warna kaviar sevruga bekisar antara abu-abu muda hingga hitam.

Kenapa Mahal?

Walaupun kecil, kaviar termasuk barang mewah. Harganya sangat mahal. Telur ayam yang ukurannya berlipat-lipat lebih besar dari kaviar kalah jauh harganya.

Harga 30 gram kaviar berkisar antara Rp1.000.000 hingga Rp1.500.000. Kaviar hitam dari ikan sturgeon jenis beluga berharga Rp170 juta per kg. Kaviar putih yang dihasilkan oleh ikan sturgeon jenis langka seperti Siberian Albino Sturgeon bahkan bisa mencapai Rp1,6 miliar per kg. Wow! (food.detik.com, 18/7/2023)

Karena harganya yang mahal itulah tak heran jika kaviar diidentikkan dengan kemewahan. Lalu, apa sih yang membuat kaviar begitu mahalnya? Ada beberapa faktor yang menjadikan telur ikan ini berharga sangat mahal. Yaitu:

  1. Produksinya lama

Untuk bisa menghasilkan telur berkualitas, ikan sturgeon betina membutuhkan waktu sekitar 10-15 tahun. Bahkan, ada ikan sturgeon betina yang butuh sampai 20 tahun untuk bisa menghasilkan telur dengan kualitas tinggi. Kaviar dengan kualitas tertinggi didapat saat ikan sturgeon betina siap bertelur.

  1. Pengolahan sulit

Perlu prosedur khusus untuk bisa mendapatkan kualitas kaviar terbaik. Peternak kaviar juga membutuhkan waktu pemanenan sekitar sebulanan demi menjaga telur tetap segar. Prosesnya dilakukan secara manual dan mendetail.

  1. Permintaan tinggi

Tingginya permintaan kaviar tidak bisa diimbangi dengan ketersediaannya yang cukup. Kaviar tidak bisa dipanen sepanjang tahun sehingga stoknya pun sangat langka.

Makin langka ikannya, maka makin mahal pula kaviarnya. Makin jarang pembuahan ikan sturgeon betina, makin melambung pula harga kaviar yang dihasilkannya.

Tentang Ikan Sturgeon

Berbicara tentang kaviar tentu tak bisa dilepaskan dari ikan sturgeon. Ikan inilah penghasil kaviar yang dianggap sebagai simbol kemewahan. Sturgeon sendiri merupakan nama umum dari 26 spesies ikan dalam keluarga Acipenseridae . Ikan sturgeon adalah keluarga tertua ikan vertebrata yang masih hidup. Sturgeon adalah ikan asli sungai, danau, dan pantai di subtropis, iklim sedang, dan subarktik sepanjang Eurasia dan Amerika Utara.

Ikan sturgeon punya kemiripan dengan ikan salmon. Beberapa jenis ikan sturgeon hidup di air asin dan bermigrasi ke air tawar untuk bertelur seperti halnya ikan salmon. Masa hidup ikan sturgeon berkisar antara 55 tahun untuk ikan jantan dan 80 hingga 150 tahun untuk ikan betina. Bobot ikan sturgeon bisa mencapai 1,1 ton hingga 1,6 ton.

Memanfaatkan Tanpa Mematikan

Dahulu, untuk mendapatkan kaviar, perut ikan sturgeon harus disobek. Ikan pun mati. Makin banyak kaviar diambil dari ikan, makin berkurang jumlah sturgeon yang ada. Karena dengan makin terkenalnya kaviar, makin banyak permintaan sehingga populasi ikan sturgeon kian terancam. Kepunahan di hadapan mata.

Sejumlah spesies ikan sturgeon liar sudah makin langka. Ikan sturgeon sangat lambat dalam perkembangbiakan dan pertumbuhannya sehingga amat rentan terhadap eksploitasi. Industri kaviar jelas sekali sangat berpengaruh pada keberlangsungan hidup ikan sturgeon. Secara internasional, perdagangan sturgeon liar di kawasan Laut Kaspia dan Laut Hitam telah dilarang sejak tahun 2006. Ini sebagai upaya melindungi spesies ikan sturgeon dari kepunahan.

Supaya tidak mengganggu eksistensi ikan sturgeon liar di alam bebas dan tetap bisa mendapatkan kaviar yang berharga, manusia mencoba cara lain. Ikan ini pun dikembangbiakan dalam penangkaran. Mengambil telurnya pun tidak lagi dengan membuat ikannya mati. Kaviar dipanen dengan menggunakan metode ekstraksi telur tanpa membunuh ikan sturgeon. Caranya dengan memijat bagian perut ikan sturgeon betina dewasa secara khusus hingga semua telurnya keluar.

Kebanyakan kaviar saat ini berasal dari ikan sturgeon yang dibudidayakan secara eksklusif. Namun, jika telurnya diambil terus-menerus, bagaimana ikan ini bisa berkembang biak? Memanen kaviar tepat sebelum ikan sturgeon berkembang biak jelas akan mengganggu regenerasinya.

Ditambah lagi dengan perburuan ikan sturgeon liar untuk diambil kaviarnya sangat mungkin masih terus dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki kesadaran akan pentingnya kelestarian alam. Selalu ada pihak-pihak yang hanya memikirkan keuntungan sendiri tanpa memedulikan keberadaan sekitarnya.

Inilah dampak dari penerapan sistem kapitalisme. Materi menjadi orientasi sehingga manusia akan melakukan segala cara untuk meraihnya. Demi mendapatkan materi dan kesenangan, manusia sampai mengabaikan aturan. Akibatnya, muncul permasalahan tak berkesudahan dan terjadi kerusakan di mana-mana.

Boleh saja kita memanfaatkan apa yang ada di alam. Namun, jangan sampai mengeksploitasinya. Pemanfaatan harus tetap memperhatikan kelestarian alam. Sebab, segala hal yang berlebihan tanpa mengindahkan aturan akan menimbulkan konsekuensi yang buruk. Alam ini lebih dari cukup untuk menopang kehidupan seluruh makhluk-Nya. Namun, hawa nafsu yang tak terkendali demi memenuhi gengsi, kemewahan, dan materi telah mengacaukan keseimbangan alam. Manusia berbuat semaunya sehingga mengakibatkan alam menjadi rusak yang imbasnya menimpa manusia itu sendiri. Hal ini telah disampaikan Allah dalam firman-Nya di surah Ar-Rum ayat 41:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُم يَرْجِعُوْنَ

Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia agar Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Sebagai hamba Sang Pencipta, manusia punya kewajiban untuk mematuhi aturan-Nya. Kita mengelola dan mengolah bahan-bahan dari alam harus diupayakan untuk selalu berada dalam koridor syariat. Sebab, menjalankan syariat Allah Swt. adalah kewajiban hamba beriman. Menjaga alam dengan baik, tidak membuat hal-hal yang bisa menimbulkan kerusakan, dan mengambil manfaat dari alam secara bijak merupakan bagian dari kewajiban tersebut.

Syariat memberi jaminan kemaslahatan. Maka, dengan senantiasa kembali pada syariat Allah taala, manusia akan berada dalam kebaikan dan terhindar dari bencana.
Wallahu a’lam bishshawwab[]

Dakwah Poros Hidup Keluarga Muslim 

 

Keluarga muslim yang menjadikan dakwah sebagai poros kehidupan tidak boleh menyerah. Mereka adalah motivator-motivator kebaikan. Dari lisan, tulisan, bahkan gaya hidup merekalah keluarga muslim yang masih dalam kungkungan sekularisme bisa mengerti tentang Islam. Maka, keluarga pengemban dakwah tidak boleh lelah dalam dakwah.

Oleh. Choirin Fitri
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Dakwah adalah ruh Islam. Tanpa dakwah Islam akan mati. Takkan ada Islam dalam hidup kita tanpa para pengemban dakwah yang menyampaikan Islam pada kita. 

Dakwah adalah nadi kehidupan Islam. Hidup mati agama ini tergantung ada tidaknya orang-orang yang mau berdakwah. Selama ada yang mau berdakwah, Islam akan terus hidup. Sebaliknya, jika tak ada satu orang pun mau berdakwah, Islam pasti menemui ajalnya.

Pertanyaan terbesarnya adalah sanggupkah kita mengambil jalan dakwah ini? Jalan menjaga ruh Islam agar tidak sampai tercerabut dari sendi-sendi kehidupan. Jalan agar Islam tetap hidup hingga anak cucu kita merasakan nikmatnya mereguk Islam. 

Sebagai keluarga muslim, mau tak mau jalan dakwah harus menjadi jalan hidupnya. Mengapa? Karena, takkan sempurna keimanan dan ketakwaan seorang muslim tanpa dakwah. Allah telah mengingatkan dalam surah Al-Asr dengan firman-Nya: 

وَالْعَصْرِ

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ 

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

"Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran."

Dari ayat ini terlihat mencolok bahwa Allah menciptakan kita, manusia dalam keadaan rugi. Mengerikan bukan status ini? Maka, Allah mengecualikan pada 4 golongan. Siapa itu? Disebutkan pada ayat terakhir bahwa tak cukup menjadi orang yang beriman dan beramal saleh, kita pun diminta untuk saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Ini berarti dakwah jadi aspek penting agar kita digolongkan menjadi manusia beruntung. Mau?

Kalau mau menjadi keluarga muslim yang menjadikan dakwah sebagai poros hidup, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Di antaranya:

  1. Memiliki visi misi menyelamatkan keluarga dari panasnya api neraka.

    Allah telah mengingatkan dalam surat cinta-Nya tentang hal ini dengan firman-Nya: 

    يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْن 

    "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (Surah At-Tahrim: 6)

    Jika diresapi dengan sepenuh jiwa raga ayat ini benar-benar menampar kesadaran kita. Allah meminta kita secara terang-terangan untuk menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka. Ciri-ciri neraka yang mengerikan pun telah Allah beberkan. Sehingga, jika masih ada iman di dada, semestinya visi misi pertama keluarga muslim adalah bagaimana membuat keluarga mereka bisa jauh dari api neraka dengan ketaatan tunggal hanya kepada-Nya.

    Jangan sampai ada keluarga muslim yang tidak mau tunduk pada aturan Allah, lalu berbelok mengikuti arahan setan durjana memisahkan agamanya dari kehidupan. Sungguh, ini adalah hal yang mengerikan jika sampai terjadi.

    2. Mendakwahi lingkungan sekitar.

    Sebagai makhluk sosial tentu kita tak bisa mengamankan diri dan keluarga saja. Mengapa? Karena sejatinya keluarga pasti membutuhkan orang lain. Keluarga juga berinteraksi dengan sekitarnya. Sayangnya, para saat ini lingkungan keluarga muslim belum tentu memiliki visi misi meraih surga dan menjauhi neraka. Masih banyak keluarga muslim yang sekuler, memisahkan antara agama dan kehidupan. https://narasipost.com/challenge-np/08/2023/membangun-keluarga-muslim-yang-produktif/

    Di sinilah peran keluarga muslim yang sadar dakwah berada. Di tangan merekalah keluarga-keluarga muslim yang belum memahami Islam kaffah harus dipahamkan. Hingga semua keluarga muslim menyadari pentingnya menjalankan perintah Allah untuk ber-Islam kaffah sebagaimana firman-Nya: 

    يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

    "Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." (Surah Al-Baqarah:208)

    Nah, dari ayat ini tampak jelas bahwa Islam tak hanya agama ritual. Islam mengatur tiap sendi-sendi kehidupan seorang muslim. Baik ia berposisi sebagai individu, anggota keluarga, maupun masyarakat. Semuanya harus diarahkan untuk ber-Islam kaffah. Bukan ber-Islam setengah-setengah atau malah menjadikan Islam agama prasmanan. Apa itu? Sebuah agama yang ajarannya diambil ketika suka dan disisihkan ketika enggan. Nauzubillahimindzalik.

    3. Menyadari peran pengemban dakwah sebagai motivator bukan hidayator

    Menyampaikan Islam ke tengah-tengah keluarga dah lingkungan sekitar bukan hal yang mudah di tengah-tengah gempuran arus sekularisme. Kaum muslimin saat ini jauh dan sengaja dijauhkan dari Islam yang sesungguhnya. Tak pelak membuat keluarga muslim lebih senang berlaku maksiat daripada taat. Sungguh miris kehidupan semacam ini. 

    Namun, keluarga muslim yang menjadikan dakwah sebagai poros kehidupan tidak boleh menyerah. Mereka adalah motivator-motivator kebaikan. Dari lisan, tulisan, bahkan gaya hidup merekalah keluarga muslim yang masih dalam kungkungan sekularisme bisa mengerti tentang Islam. Maka, keluarga pengemban dakwah tidak boleh lelah dalam dakwah. 

    Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyampaikan Islam di tengah-tengah masyarakat sekuler ini. Mulai dari menyeru mereka door to door, dari pintu ke pintu, membuat kajian umum, membuat konten-konten dakwah di berbagai media sosial, dan masih banyak lagi yang lainnya. Semua ini butuh sinergi antaranggota keluarga yang menjadikan dakwah sebagai poros kehidupan. 

    4. Menggabungkan diri dalam jemaah dakwah Islam kaffah.

    Dakwah sendirian itu berat. Kita takkan kuat. Mengapa? Karena, kemaksiatan yang ada di sekitar kita jauh lebih banyak dibandingkan kita, sehingga kita butuh teman dalam dakwah. Dakwah bersama pasangan tentu menjadi hal yang sangat menyenangkan. Namun tentu saja masih kurang kuat. Maka, menggabungkan diri dalam jemaah dakwah adalah hal yang sangat penting. Bukan sembarang jemaah dakwah. 

    Jemaah dakwah yang harusnya kita berada di tengah-tengah mereka adalah yang sesuai dengan perintah Allah Swt. dalam surah Ali-Imran ayat 104. Bunyinya:

    وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ 

    "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

    Nah, jemaah yang cocok untuk mendukung visi misi keluarga kita adalah yang melakukan amar makruf nahi mungkar. Kemungkaran terbesar adalah tidak diterangkannya sistem Islam dalam kehidupan, sehingga dakwah harus diarahkan ke sana. 

    Keluarga muslim harus bergabung dengan jemaah dakwah yang berjuang menerapkan Islam kaffah. Bukan sekadar menyeru pada perbaikan individu. Namun, juga harus melakukan perbaikan sistem. Dengan langkah inilah, harapannya Islam bisa kembali tegak di bumi Allah.

    5. Senantiasa mengiringi aktivitas dakwah dengan doa.

    Doa adalah senjata seorang muslim. Apa pun yang dilakukannya selama berada di koridor yang benar, doa harus senantiasa menyertai. Apalagi dalam dakwah, doa tentu menjadi hal yang sangat penting saat kita hendak menyeru orang lain. Dengan doa inilah, kita berharap Allah mudahkan untuk mengintegrasikan Islam pada keluarga kita dan ke berbagai latar belakang masyarakat kaum muslimin.

    Harapan terbesar ketika lima hal ini telah menjadi nadi dalam kehidupan keluarga muslim, maka dakwah pun siap menjadi prioritas dan poros dalam kehidupan keluarga mereka. Wallahu a'lam bishawab.[]

    Petaka karena Ulah Manusia

    Petaka di Bromo disebabkan ulah manusia yang melanggar aturan Allah Swt. Kemaksiatan telah nyata membawa pada kerusakan dan penderitaan.

    Oleh. Deena Noor
    (Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

    NarasiPost.Com-Siapa yang menduga bahwa prosesi foto prewedding bisa menyebabkan kebakaran hebat di gunung. Hal yang biasa di tengah masyarakat ini ternyata mendatangkan petaka. Gunung Bromo terbakar selama berhari-hari dan menimbulkan kerugian yang luar biasa besar. 

    Dari peristiwa kebakaran tersebut, satu orang telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni Andri Wibowo Eka Wardhana (41), manajer wedding organizer . Ia terancam hukuman penjara lima tahun dan denda Rp3,5 miliar. Sementara, HP (30), PMP (26), MGG (38), ET (27), dan AAV (34) masih berstatus sebagai saksi. Kelima orang ini adalah sepasang calon pengantin, kru wedding organizer, dan perias. (bbcindonesia.com, 13/9/2023)

    Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah. 

    Terbakar oleh Suar 

    Sekelompok orang melakukan sesi foto prewedding di Kawasan Bromo pada Rabu (6/9) lalu. Entah siapa yang punya ide menggunakan flare atau suar dalam sesi foto tersebut, yang pasti percikannya mengenai rumput kering dan menyulut kebakaran hebat. Area Bukit Teletubbies yang menjadi tempat pemotretan pun terbakar.

    Menurut pengakuan, orang-orang tersebut katanya sudah berusaha memadamkan api dengan air botol mineral. Namun, tentu saja itu tak memadai. Api menjalar seiring dengan kencangnya embusan angin dan kondisi rumput yang kering.

    Sejak itu, Kawasan Bromo ditutup karena berbahaya. Tidak boleh ada yang masuk kecuali petugas yang berupaya memadamkan api. Masyarakat sekitar dan relawan turut membantu agar api cepat padam. Namun, kondisi alam menjadi tantangan yang tidak mudah ditaklukkan. Upaya pemadaman berpacu dengan kencangnya angin dan medan yang cukup sulit.

    Sangat Merugikan 

    Kebakaran di Bromo membawa kerugian yang sangat besar. Api menghanguskan sejumlah vegetasi endemik dan habitat satwa. Bunga edelweiss dan rumput maleo dilalap api. Elang jawa, lutung jawa, ular bumi tengger, dan kera ekor panjang terancam hidupnya. Ratusan hektar tanah dan lahan terbakar. Padang rumput yang semula hijau berubah menghitam. Peristiwa ini menjadi musibah terbesar sepanjang sejarah Gunung Bromo. 

    Dampak lain dari kebakaran di Kawasan Bromo adalah kerusakan pada sejumlah pipa yang biasanya menyalurkan air bersih ke desa-desa sekitar. Taman Nasional Bromo, Tengger, dan Semeru (TNBTS) sendiri diketahui merupakan sumber air bagi masyarakat desa yang ada di sekitarnya. Desa-desa yang terputus saluran air bersihnya adalah Desa Ngadirejo, Desa Wonokerto, Desa Ngadas, Desa Jetak, Desa Wonotoro, dan Desa Ngadisari. Pemerintah kemudian memberi bantuan air bersih dengan mengirimkan tangki air ke desa-desa tersebut. Perbaikan pipa air akan dilakukan setelah proses pemadaman dan pembasahan area bekas kebakaran selesai. (republika.co.id, 13/9/2023)

    Kerugian akibat insiden kebakaran tersebut diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Kementerian Perekonomian dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan potensi penurunan pendapatan bukan pajak (PNBP) mencapai 40 persen. Aktivitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terhenti. Ditutupnya kawasan wisata alam membuat pelaku wisata rugi karena tidak ada pengunjung. Tingkat hunian kamar atau okupansi turun drastis hingga 80 persen. Usaha makanan, minuman, jasa pemandu, dan persewaan jip ikut berhenti sementara waktu. (bisnis.tempo.co, 18/9/2023)

    Meskipun sekarang wisata Bromo telah dibuka kembali, tetapi apa yang telah hilang tidak mudah untuk diganti. Banyak pihak yang mengalami kerugian. Amat besar biaya yang ditanggung akibat kebakaran yang bermula dari aktivitas prewedding . Ini baru konsekuensi di dunia. Belum lagi pertanggungjawabannya kelak di akhirat. 

    Kelalaian Manusia 

    Sangat disayangkan karena kurangnya kesadaran, petaka terjadi di gunung yang merupakan cagar alam. Orang-orang tersebut tak mempersiapkan diri dengan segala kemungkinan. Alam sering kali sulit diprediksi. Apa saja bisa terjadi. Selalu berhati-hati dan waspada merupakan tindakan yang bijak. 

    Apalagi di musim kemarau, di mana cuaca panas berangin dengan tanaman banyak yang kering. Hal ini menyebabkan mudahnya terjadi kebakaran. Bahkan, tanpa disulut pun, ranting-ranting kering yang saling bergesek bisa membuat percikan api. Sayangnya, ini tidak ada dalam pemikiran hingga cenderung menyepelekan. 

    Bertindak bijaksana, tidak egois, dan memperhatikan keberadaan yang lain hendaklah menjadi sebuah common senseyang dimiliki oleh siapa pun. Alam menjadi tempat hidup bersama. Maka, setiap kita punya hak untuk memanfaatkannya sekaligus berkewajiban untuk menjaga dan memeliharanya dengan baik.

    Terlebih lagi, peristiwa kebakaran ini bermula dari prewedding yang menyalahi syariat Islam. Tepat kiranya jika dikatakan bahwa petaka di Bromo disebabkan ulah manusia yang melanggar aturan Allah Swt. Kemaksiatan telah nyata membawa pada kerusakan dan penderitaan.

    Bukan dari Islam 

    Aktivitas prewedding sesungguhnya muncul dalam tradisi pemikiran sekuler kapitalisme. Ia lahir dari kebebasan berperilaku yang diwadahi oleh sistem kehidupan yang sekuler. Manusia bebas membuat aturannya sendiri dan berlepas dari aturan agama. Manusia berbuat sesuai yang diinginkannya. Apa yang dilakukannya adalah apa yang disukainya, bukan apa kata agamanya.  

    Melakukan prewedding dengan dalih mengabadikan momen sebelum pernikahan sesungguhnya demi memuaskan hasrat yang keliru. Melakukan foto pranikah supaya bisa diperlihatkan pada yang lainnya dan dipandang keren. Tak jarang muncul niat untuk pamer dan menunjukkan kebahagiaan. Lupa bahwa bukanlah fotonya yang penting, tetapi bagaimana menjalani pernikahan dengan cara yang benar menurut agama.

    Orang sering kali latah setelah melihat foto-foto prewedding di sosmed. Ketika melihat orang lain melakukannya dan tampak bagus, ia pun ingin seperti itu. Bahkan, orang-orang seperti berlomba melakukan prewedding dengan semenarik mungkin. 

    Hal ini diendus oleh mereka yang pikirannya bisnis sehingga muncullah jasa-jasa pemotretan prewedding. Tak hanya fotografer yang terlibat di dalamnya, tetapi juga ada desainer, perias wajah, editor, dll. Cuan pun mengalir dalam bisnis ini. Mereka senang karena mendapatkan keuntungan. Tak peduli jika yang dilakukan adalah hal yang bertentangan dengan agama. Selama ada manfaatnya, meskipun kecil, maka hal itu akan terus dilakukan. Agama sama sekali tak diperhatikan.

    Sejatinya, tak ada prewedding dalam Islam. Tidak ada satu nas pun yang membenarkannya. Rasulullah yang menjadi tuntunan kita juga tidak pernah mencontohkan atau membolehkannya. 

    Aktivitas yang Haram 

    Prewedding biasanya dilakukan oleh kedua insan sebelum memasuki jenjang pernikahan. Artinya, mereka berdua bukanlah mahram dan belum menjadi pasangan yang halal. Belum ada ikatan apa-apa di antara mereka sehingga haram hukumnya berfoto berdua-duaan. Prosesi foto prewedding mengandung banyak aktivitas yang bertentangan dengan syariat, seperti: 

    Pertama, adanya ikhtilat dan khalwat. Islam melarang berdua-duaan antara pasangan yang belum halal terikat dalam tali pernikahan. Islam juga melarang terjadinya campur baur atau ikhtilat antara pria dan wanita. Dalam aktivitas prewedding pasti akan terjadi kedua hal ini. 

    Kedua, membuka aurat. Demi memenuhi foto yang estetik dan menarik, pelaku prewedding bisa melakukan apa saja, termasuk membuka auratnya. 

    Ketiga, bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Dalam foto prewedding sering kali terjadi sentuhan antara dua lawan jenis. Padahal, keduanya belum halal sebagai pasangan. Meskipun ada yang mengeklaim melakukan prewedding tanpa bersentuhan, tetapi tetap saja foto memperlihatkan adanya khalwat. Foto tersebut bisa menjadi syiar kemaksiatan.

    Keempat, tabaruj. Berdandan dan berpose supaya terlihat menarik dalam foto merupakan hal yang biasa dilakukan saat pemotretan prewedding. Meskipun memakai jilbab, tetapi kecantikan dan keindahan wanita tetap ditonjolkan. https://narasipost.com/opini/11/2021/kebakaran-kilang-minyak-pertamina-menyibak-bobroknya-perlindungan-aset-negara-dalam-kapitalisme/

    Keharaman prewedding bukan hanya bagi pasangan calon pengantin, tetapi juga pihak-pihak yang membantu penyelenggaraannya. Mereka yang membantu dalam bermaksiat sama artinya setuju dengan kemaksiatan tersebut.Cukup satu keharaman menjadi pencegah bagi kita untuk meninggalkannya. Sekali syariat mengharamkan, maka tak perlu banyak alasan untuk menunda ketaatan. Hamba beriman pasti memilih berhati-hati dalam setiap tindakan.

    Saatnya Kembali 

    Dari peristiwa ini, patut direnungkan bahwa mungkin ini bentuk teguran dari Sang Pencipta. Mungkin Allah ingin menunjukkan sebagian dari akibat yang akan dirasakan manusia ketika aturan-Nya dilanggar. Karena itu, menjadikannya sebagai momen untuk menyadari kesalahan dan bertobat dengan sungguh-sungguh. Memperbaiki setiap kekeliruan dan meninggalkan segala penyimpangan aturan Allah taala.

    Perbaikan bukan hanya dalam tataran individu, tetapi terlebih lagi bagi pemegang kekuasaan. Sebab, penguasalah yang bertanggung jawab atas setiap urusan rakyatnya. Penguasalah yang bertugas menegakkan aturan Allah sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari: 

     

     مَا مِنْ عَبْدٍ اسْتَرْعَاهُ اللَّهُ رَعِيَّةً فَلَمْ يَحُطْهَا بِنَصِيحَةٍ إِلَّا لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ

    Artinya: “Tidak seorang hamba pun yang diserahi oleh Allah untuk memelihara urusan rakyat, lalu dia tidak melingkupi rakyat dengan nasihat (kebaikan), kecuali ia tidak akan mencium bau surga.” 

    Selama ini, kemaksiatan merajalela karena aturan-Nya ditinggalkan. Permasalahan dan kerusakan terjadi di mana-mana akibat melanggar larangan-Nya. Masyarakat mewajarkan perilaku bebas dan penyimpangan syariat karena penguasa mengabaikan akidah. Masyarakat tidak dibina dengan akidah Islam. Mereka justru dibiarkan hidup dalam aturan yang menyalahi fitrah.

    Karena itulah, bersegera kembali pada Islam sebagai jalan yang benar. Dengan negara yang menerapkan syariat Islam secara menyeluruh, maka masyarakat akan terlindungi dari segala pemikiran dan aturan batil yang menyebabkan penderitaan tak berujung.

    Wallahu a’lam bishawab.[]

    Hipokrisi HAM dalam Pelarangan Abaya di Prancis

    Pelarangan terhadap abaya, jilbab atau pun cadar menunjukkan pemerintah Prancis fobia terhadap Islam. Hanya saja mereka berdalih sebagai  penganut negara sekuler.

    Oleh. Luluk Kiftiyah
    (Kontributor NarasiPost.Com & Muslimahpreneur)

    NarasiPost.Com-Sejak tahun 1905 Prancis menetapkan pemisahan gereja dan agama (sekularisme), atau dalam bahasa Prancis disebut laicite. Sejak itulah dikeluarkan undang-undang yang melindungi sekularisme, guna melindungi kebebasan warga untuk menjalankan agama. Namun, juga untuk mencegah masuknya agama di institusi-institusi negara.

    Sejauh ini, sekularisme atau laicite menempati posisi sentral dalam identitas nasional Prancis dan menjadi bagian yang melekat dari moto pascarevolusi, yaitu liberty (kebebasan), equality (kesetaraan), dan fraternity (persaudaraan). Berangkat dari prinsip laicite inilah, ruang publik seperti kantor, tempat kerja, ruang kelas dan yang lainnya, harus bebas dari agama. 

    Inilah alasan Presiden Emmanuel Macron tak kompromi dan bersikeras melarang Abaya di sekolah. Dia menegaskan, bahwa sekolah di Prancis bersifat sekuler, gratis dan wajib. Oleh karena itu, simbol-simbol agama apa pun tidak memiliki tempat di dalamnya. Dalam hal ini, Presiden Macron tidak akan membiarkan para guru dan kepala sekolah bekerja sendiri. Artinya, ia akan mengerahkan aparat hukum untuk memastikan penegakan larangan abaya di sekolah. (cnnindonesia.com, 3/9/2023)

    Tahun lalu pemerintah Prancis juga menerapkan larangan dan pembatasan terhadap pakaian muslim. Seperti, melarang mengenakan jilbab dan cadar dalam kompetisi olahraga. Sehingga aturan tersebut mengundang sentimen terhadap umat muslim. Sebab di satu sisi, Prancis menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia (HAM). Namun di sisi lain, melarang jilbab dan cadar. Pelarangan ini telah mencederai hak asasi manusia itu sendiri. 

    Tentu aturan ini kontradiksi dengan HAM. Bagaimana tidak, Prancis yang menjunjung tinggi nilai HAM, dengan menjamin kebebasan warga negaranya untuk berpendapat. Bahkan, majalah satire Charlie Hebdo bisa menerbitkan karikatur Nabi Muhammad, tanpa khawatir dilaporkan ke pengadilan sebagai pemicu kebencian atau pun penistaan agama. Sebab, hal tersebut dilindungi oleh perundang-undangan di Prancis. Yakni, boleh menista agama, tetapi tak boleh menista seseorang berdasarkan agama yang ia anut. Namun mengapa wanita muslim memakai abaya dipermasalahkan, bahkan dilarang? 

    Inilah kontradiksi antara paham sekuler dengan HAM di Prancis. Adanya undang-undang sekularisme justru menopang undang-undang lain untuk melindungi hak para penista agama. Pelarangan terhadap abaya, jilbab atau pun cadar menunjukkan pemerintah Prancis fobia terhadap Islam. Hanya saja mereka berdalih sebagai  penganut negara sekuler.

    Padahal, justru aturan tersebut semakin memperjelas adanya hipokrisi HAM dalam pelarangan abaya di sekolah. HAM hanyalah dijadikan alat untuk membungkam rakyat, apabila tidak sepaham dengan kepentingan negara. Akibatnya, rakyat tidak dapat leluasa menjalankan syariat agamanya. 

    Inilah buah dari sekularisme. Perihal pakaian dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan. Bahkan, tak jarang dianggap sebagai sikap radikal. Padahal, pakaian abaya atau jilbab merupakan identitas bagi wanita muslim. Jilbab dimaknai sebagai pakaian panjang, seperti terowongan, longgar dan tidak transparan. Pakaian ini wajib dikenakan bagi muslimah yang sudah balig. Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda, 

    «إِنَّ الْجَارِيَةَ إِذَا حَاضَتْ لَمْ يَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلا وَجْهُهَا وَيَدَاهَا إِلَى الْمَفْصِلهَا إِلَى الْمَفْصِل» “

    "Ketika seorang gadis mencapai pubertas (sudah haid), tidak benar bahwa bagian mana pun dari dirinya terlihat kecuali wajahnya dan kedua tangannya sampai ke pergelangan tangan." (HR. Abu Dawud)

    Dengan kata lain, muslimah berjilbab tidak perlu dikriminalisasi. Sebab mereka hanya menjalankan syariat agamanya (Islam). Prancis sebagai negara pemuja HAM, seharusnya memberikan keleluasaan bagi semua warganya untuk menjalankan aturan agamanya masing-masing. Bukan malah menekan dan membuat hidup rakyatnya sulit dan sengsara.

    Tindakan ini malah membuktikan kepemimpinan yang diktator. Tentu ini semua imbas dari diterapkannya sekularisme liberal. Sistem yang tidak memanusiakan manusia. Sehingga menghasilkan aturan yang obsesif terhadap rakyatnya.

    Sangat berbeda ketika Khalifah Umar bin Khattab memimpin di masanya. Kala itu, Khalifah Umar bin Khattab membuat perjanjian damai dengan Palestina. Dalam kitab Tarikh yang didokumentasikan oleh Imam Al-Thabari, bahwa penduduk nonmuslim bebas menjalankan keyakinan agama mereka, dan umat muslim tidak diperbolehkan mengganggu gereja dan sinagog mereka. 

    Tidak hanya itu, Khalifah Umar terkenal sebagai pemimpin yang memiliki gaya hidup sederhana dan merakyat. Selain itu, ia terkenal sebagai pemimpin yang adil dan tegas. Umar tidak pernah pandang bulu dalam menegakkan hukum. Pernah ada pencuri yang dibebaskan oleh Umar, dengan alasan sedang musim paceklik. Pencuri itu dibebaskan dari hukuman potong tangan karena membela diri dari kelaparan.

    Bahkan, Umar juga pernah tidak membagikan zakat kepada mustahik yang disebut dalam surat At-Taubah ayat 60. Sebab keadaan sudah berubah. Dulu zamannya Rasulullah saw., orang mualaf diberikan zakat dengan tujuan memperkuat Islam. Namun masanya Umar, Islam sudah berkembang dengan kuat. Dengan begitu, bagian itu tidak valid lagi. https://narasipost.com/world-news/07/2023/kerusuhan-prancis-akibat-rasisme-dan-sikap-hipokrit-ham/

    Itulah indahnya sistem Islam (Khilafah) jika diterapkan. Umat muslim atau pun nonmuslim bisa hidup tenang dan berdampingan. Inilah wujud keadilan dari sistem Islam kafah (Khilafah) yang datangnya dari Allah Swt. Bukan sistem sekularisme liberal yang lahir dari hasil pemikiran manusia. Sebagaimana Allah Swt. berfirman, 

    اَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُوْنَۗ وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللّٰهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ

    "Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?" (QS. Al-Maidah [5]: 50) 

    Wallahu a'lam bi al-shawab.[]

    Maulid Nabi Muhammad saw., Momentum Perubahan Masyarakat

    Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. seharusnya menjadi momentum bagi kaum muslim untuk berjuang mewujudkan kembali masyarakat baru, yakni masyarakat Islam.

    Oleh. Nining Sarimanah
    (Kontributor NarasiPost.Com)

    NarasiPost.Com-Tak terasa, kita telah memasuki bulan Rabiulawal. Bulan yang diyakini umat Islam sebagai bulan kelahiran Baginda Rasulullah saw. atau dikenal dengan peringatan Maulid Nabi saw. Peringatan ini disambut ramai oleh umat Islam dengan menyelenggarakan berbagai acara keagamaan di seluruh penjuru tanah air, baik di kota maupun desa.

    Rasulullah adalah manusia teragung karena beliau dipilih oleh Allah sebagai nabi dan rasul yang ditugaskan membawa risalah sekaligus penebar rahmat bagi seluruh alam. Oleh karena itu, kelahirannya sangat layak untuk diperingati sebagai tanda pengagungan dan penghormatan terhadap beliau.

    Makna peringatan Maulid Nabi saw. yang dilakukan kaum muslim setiap tahunnya merupakan bentuk pengagungan dan penghormatan kepada beliau yang kapasitasnya sebagai nabi dan rasul Allah. Beliau adalah manusia istimewa yang Allah diberikan wahyu. Keistimewaan ini tidak diberikan kepada manusia lainnya pada zaman beliau hingga hari akhir. Hal ini telah Allah Swt. tegaskan dalam surah Fushshilat ayat 6,

    قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ

    "Katakanlah, sungguh, aku ini manusia biasa seperti kalian, (hanya saja) aku telah diberi wahyu, bahwa Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, tetaplah kalian istikamah pada jalan yang menuju kepada-Nya."

    Makna Kelahiran Nabi Muhammad Saw.

    Peringatan Maulid Nabi saw. hanya akan menjadi rutinitas belaka jika umat Islam tidak mau diatur oleh Allah dengan Al-Qur'an dan As-Sunah yang telah dibawa Rasulullah saw. ke tengah kehidupan mereka. Allah Swt. telah menyampaikan firman-Nya dalam surah Al-Hasyr ayat 7, "Apa saja yang diberikan Rasul kepada kalian, terimalah dan apa saja yang dilarangnya atas kalian, tinggalkanlah."

    Peringatan Maulid Nabi saw. yang dilakukan oleh sebagian umat Islam merupakan ekspresi pengagungan dan penghormatan kepada Rasulullah saw., dan ini merupakan perwujudan rasa cinta kepada Allah Swt. karena beliau adalah kekasih-Nya. Jika memang demikian, maka umat Islam wajib mengikuti Rasulullah saw. dalam seluruh aspek kehidupan. Bukan sebatas ibadah ritual dan akhlak semata, Allah Swt. berfirman dalam surah Ali Imran ayat 31,

    قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي

    "Katakanlah, jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku."

    Hakikatnya, meneladani Rasulullah saw. adalah dengan mengamalkan seluruh isi Al-Qur'an, mulai dari akidah, ibadah, pakaian, makanan/minuman, dan akhlaknya hingga hubungan muamalah seperti di bidang pendidikan, politik, ekonomi, hukum, sosial, dan pemerintahan.

    Rasulullah saw. tidak hanya mengajarkan kita bagaimana bersyahadat, salat, zakat, berpuasa, dan ibadah haji. Namun, beliau juga mengajarkan bagaimana mencari nafkah, melakukan transaksi ekonomi, menjalankan pendidikan, kehidupan sosial, melaksanakan aktivitas politik, menerapkan sanksi-sanksi bagi pelaku kriminal hingga cara mengatur pemerintahan dengan benar.

    Kelahiran Nabi Muhammad Saw., Kelahiran Masyarakat Baru

    Sebagaimana kita ketahui, masa sebelum Islam datang disebut masa kegelapan dan masyarakat yang hidup sebelum Islam datang adalah masyarakat jahiliah. Namun, Nabi Muhammad saw. kemudian diutus oleh Allah Swt. sebagai pembawa risalah di tengah-tengah mereka. Dalam waktu 23 tahun, masa kegelapan yang menyelimuti masyarakat Arab pada waktu itu telah berakhir dan tergantikan dengan masa "cahaya". Masyarakat jahiliah digantikan dengan lahirnya masyarakat baru, yaitu masyarakat Islam. Masyarakat yang seluruh aspek kehidupannya diatur berdasarkan aturan Islam. Sejak itu, Nabi Muhammad saw. menjadi pemimpin di segala bidang, baik pemimpin umat di masjid, medan pertempuran, maupun pemerintahan.https://narasipost.com/surat-pembaca/11/2020/maulid-nabi-dan-thalabul-ilmi/

    Oleh karena itu, makna terpenting dari peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. adalah keberadaan beliau telah melahirkan masyarakat baru yaitu masyarakat Islam. Masyarakat yang seluruh tatanan kehidupannya diatur hanya dengan syariat Islam semata, bukan yang lain.

    Penutup

    Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. seharusnya menjadi momentum bagi kaum muslim untuk berjuang mewujudkan kembali masyarakat baru, yakni masyarakat Islam. Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah saw. dalam membidani kelahiran masyarakat baru di Madinah. Kita memahami bahwa masyarakat saat ini tidaklah berbeda dengan masyarakat jahiliah pra-Islam di mana aturan yang diterapkan saat ini bukan syariat Islam.

    Aturan-aturan Islam akan tegak jika negara menerapkan aturan tersebut dalam kehidupan manusia. Inilah yang disadari oleh Rasulullah saw. sejak awal dakwahnya, beliau tidak hanya menyeru bangsa Arab agar beribadah kepada Allah semata, tetapi beliau menyeru mereka agar mau menerapkan aturan-aturan Allah di segala lini kehidupan mereka.

    Artinya, dakwah seperti itulah yang seharusnya dilakukan oleh kaum muslim saat ini, yaitu dakwah menegakkan Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Dakwah ini sekaligus yang akan menumbangkan kekuasaan rezim kufur yang telah menerapkan aturan kufur, penyebab dari kerusakan dan penderitaan manusia selama ini. Dengan aktivitas seperti itulah, peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. akan memiliki makna sebenarnya.

    Wallahu a'lam bishawab. []

    Prahara Pinjaman Berbunga

    Biarlah hidup susah asal jangan terjerat utang. Selama kebutuhan makan dan minum terpenuhi, hendaklah kita tutup mata dari semua godaan kemewahan yang ada.

    Oleh. Rosmiati
    (Kontributor NarasiPost.Com)

    NarasiPost.Com-Siang itu langit begitu cerah dan terik mentari cukup menusuk kulit. Untunglah angin sepoi-sepoi datang menghampiri. Suasana menjadi sedikit adem.

    Aku berjalan ke belakang rumah. Ternyata cucian yang kucuci pagi tadi sudah berserakan di atas rerumputan yang mulai menguning akibat musim panas yang berkepanjangan di kampung kami.

    "Aira …," ucapku memanggil putri semata wayangku untuk membantu memunguti satu per satu pakaian yang jatuh.

    "Aira …," panggilku kembali. Sayangnya putriku belum juga menyahut.

    Kuteruskan memungut pakaian hingga semua berhasil kukumpulkan. Lalu kulangkahkan kaki berjalan menuju rumah.

    Dari kejauhan sayup-sayup kulihat dua orang lelaki yang memakai baju putih bersih dilengkapi dengan sepatu hitam mengkilat sedang menunjuk-nunjuk seorang wanita.

    "Ada apa?" batinku sembari menginjakkan kaki ke anak tangga. Setelah sampai di dalam rumah, barulah terlihat Aira sedang bermain di dapur.

    Aku tercenung, akhir-akhir ini kampung kami memang kerap didatangi oleh orang asing. Baik laki-laki maupun perempuan. Cara berpakaian mereka layaknya orang kantoran.

    "Siapa, ya, mereka?" lirihku sembari menata beberapa lembar pakaian.

    Tiba-tiba terdengar teriakan.

    "Dasar tidak tahu malu! Pergi kalian dari sini!"

    Aku terhenyak. Pakaian yang ada dalam genggamanku terlepas. Sontak aku berlari ke arah jendela yang menghadap ke jalan, karena penasaran dengan suara yang kudengar barusan.

    Tetanggaku mulai keluar dari rumahnya masing-masing. Aku pun makin penasaran.

    "Aira, jangan ke mana-mana, ya, Nak. Ibu ke depan sebentar!" pintaku pada putriku, Aira yang masih asyik bermain di dapur.

    Aku pun berlari ke kerumunan orang.

    "Kembalikan anak itu! Kembalikan! Dasar tidak tahu malu. Enak saja kalian mau ambil anak ini! Berapa utang ibunya? Berapa? Asal kalian tahu, berapa pun jumlahnya tak akan sebanding dengan anak ini!" Kudengar suara Bu RT. Suaranya begitu keras hingga terdengar dari jauh.

    "Ibunya anak ini suka lari dan sembunyi ketika kami datang menagih. Utangnya banyak, hampir 30 juta!" balas seorang lelaki yang menenteng tas hitam. Suaranya tak kalah keras.

    "Terus, kalian mau ambil anak ini sebagai tebusannya? Dasar tidak punya akal kalian!" hardik Bu RT.

    Tak terdengar jawaban.

    Aku datang menerobos massa yang mulai ramai. Kulihat Sutina menangis tersedu-sedu, sedangkan bayinya yang baru berumur belasan bulan itu berada dalam dekapan Bu RT yang tampak tengah menahan gejolak amarah yang luar biasa.

    "Pulang kalian! Atau mau saya laporkan polisi?" teriak Bu RT.

    "Bu, kami juga didesak dari kantor! Ibu ini sudah menunggak banyak. Harus segera bayar!"

    Aku hanya bisa melihat Bu RT dan lelaki itu bernegosiasi. Tak lama, kedua lelaki itu dipanggil oleh Pak Kades ke Balai Desa. Perlahan-lahan massa pun bubar. Sejumlah warga yang menonton berangsur-angsur kembali ke rumah.

    Kupanggil Sutina untuk menepi sejenak dari keramaian, sedangkan Bu RT mengikuti kami dari belakang.

    "Tina, ada apa sebenarnya? Siapa kedua lelaki itu?" Tanyaku dengan penuh hati-hati. Aku tak mau lagi menambah luka di hatinya.

    Sutina tak mau menggerakan bibirnya. Wanita yang sudah menjadi ibu saat masih belia itu hanya bisa menangis tersedu-sedu.

    Tak kupaksa lagi. Kubiarkan ia meluapkan emosinya lewat tangisan.

    Tak lama Bu RT menghampiri kami. Namun, dengan pertanyaan yang berbeda dariku. "Tina, katakan, berapa jumlah utangmu kepada mereka? Apakah betul Rp30 juta?"

    Mendengar perkataan Bu RT, sontak aku syok dan terdiam. Aku baru mengerti bahwa ternyata kedua lelaki tadi hendak menagih utang kepada Sutina.

    "Jawab, Tina! Lihat, hari ini untunglah banyak warga yang membelamu! Kalau tidak, anakmu ini akan jadi korban," ujar Bu RT dengan tegas.

    "I—ya, Bu RT. Be—tul." jawab Sutina tergagap.

    "Astagfirullah Al-Azim! Buat apa kamu pinjam uang sebanyak itu, Tina. Buat apa?"

    Aku yang mendengar hal itu hanya bisa mengelus dada.

    Bu RT tak bisa menyembunyikan kemarahannya. Wajahnya semerah saga.

    "Sekarang kau pikirkan, bagaimana kau bisa mengembalikan uang sebanyak itu. Padahal setiap pembayaran yang terlambat akan terkena denda dan bunganya makin besar."

    Sutina hanya bisa tertunduk lesu dengan napas yang terengah-engah akibat menahan tangis.

    "Apa kau tak kasihan dengan anakmu yang masih bayi ini harus kau bawa keliling siang hari untuk sembunyi dari para rentenir itu?" seru Bu RT.

    "Pulanglah ke rumah dan bicarakan masalah ini dengan suamimu," ujar Bu RT dengan nada yang mulai rendah. Ia pun tampak menjadi iba.

    Sutina menganggukkan kepala seraya mengulurkan tangan untuk mengambil kembali putrinya yang sudah terlelap.

    Aku pun tak tega membiarkan Sutina kembali sendiri dengan menggendong bayi mungilnya itu. Aku tahu jiwanya sedang terguncang hebat hari ini.

    "Tina, sini biar aku yang menggendong Zainnah. Akan kuantar sampai rumah," pintaku padanya sambil menyodorkan kedua tanganku.

    Wanita itu memberikannya padaku tanpa penolakan.

    Dalam perjalanan pulang, tak satu kata pun keluar dari lisan kami berdua. Kami hanya fokus berjalan. Namun, mata warga tiada henti membuntuti kami. Tentu mereka membicarakan apa yang telah terjadi tadi.

    Tak jauh berjalan. Tibalah kami di rumah berdinding kayu tempat Sutina tinggal bersama keluarga kecilnya. Setelah meletakkan Zainnah, aku pun bermaksud pulang. Tak mau lagi kuungkit masalah tadi.

    Sebenarnya di benakku masih ada tanya, mengapa Sutina bisa nekat meminjam uang sebanyak itu. Padahal bila melibat ke dalam rumahnya, sungguh, tak ada barang mewah yang terlihat. Bahkan TV pun ia tak punya.

    Begitu pun dengan dirinya, tak ada kilauan emas ataupun baju, tas, dan sepatu mewah yang ia pakai. Lantas buat apa uang sebanyak itu? Dan ke mana muaranya? Hanya saja, lagi-lagi aku tak tega menanyakannya.

    _"Tina, aku pamit pulang dulu, ya,"_ucapku.

    "Kak, apa boleh aku cerita?" ujarnya lirih.

    "Ya, dengan senang hati aku akan mendengarnya."

    Aku pun duduk kembali.

    "Aku sebetulnya terpaksa meminjam uang kepada mereka," ungkap Tina dengan air mata berderai.

    "Buat apa sebenarnya, Tin? Uang 30 juta itu besar. Maaf ya, bukan maksudku mengguruimu, tetapi uang berbunga itu diharamkan oleh agama kita. Dosanya sungguh sangat dahsyat."

    Sutina kembali menangis terseduh-seduh.

    "Aku bingung, Kak. Ibuku selalu mendesakku untuk mengirimkan uang setiap bulan untuk membayar cicilan rumah Ibu yang belum lunas. Jika sampai tak dilunasi, Ibu akan tinggal di jalanan. Sedangkan gaji suamiku sebagai buruh kasar mana cukup?! Untuk makan sehari-hari saja kami sudah kesulitan. Belum lagi utang biaya operasi saat aku melahirkan. Ah, aku bingung, Kak," jelasnya dengan tersedu-sedu.

    "Aku sudah meminta pinjaman kepada keluarga, tetapi Kakak tahu sendiri kan? Kondisi ekonomi ipar-ipar saya semua sama. Tak ada yang berlebih. Jadilah aku beranikan diri meminjam uang pada mereka."

    "Apa suamimu tahu masalah ini?"

    Sutina terdiam.

    Aku pun menunggu jawabannya. Sayangnya, wanita muda di depanku ini terpaku membisu.

    Aku putuskan tak mengulik lebih jauh lagi.

    "Maaf, Tina. Bukan maksudku untuk ikut campur. Hanya saja, cukup kali ini saja kamu berutang sebanyak itu. Jangan ditambah lagi. Kasihan, kamu yang susah sendiri. Lihat badanmu yang makin kurus kering. Meminjam uang berbunga bukanlah solusi, justru ia hanya membawa kita ke arah yang lebih sengsara lagi."

    "Tapi, aku tak punya pilihan lagi, Kak. Aku tak tega melihat Zainnah kelaparan. Ditambah lagi, ibu selalu mendesakku tiap bulan."

    Aku pun kembali terdiam.

    "Ya, tapi meminjam uang dengan bunga juga bukan solusi. Coba minta langsung kepada Allah taala. Insyaallah akan ada solusi. Memang susah kondisi kita saat ini. Sudah hidup dirundung kesulitan, tawaran solusi yang ada bertentangan dengan akidah kita."

    Tina hanya bisa tertunduk lesu.

    Tak lagi kulanjutkan pembahasan soal riba. Kuelus wajah Zainnah yang tersenyum manis, lalu pamit pulang.

    Dalam perjalanan pulang, aku tak henti membantin. "Semoga Allah Swt. memberi kekuatan iman serta kemudahan kepada Tina. Dan semoga masalahnya segera terselesaikan."

    Aku pun teringat nasihat ibu mertua bahwa biarlah hidup susah asal jangan terjerat utang. Selama kebutuhan makan dan minum terpenuhi, hendaklah kita tutup mata dahulu dari semua godaan kemewahan yang ada.

    Aku pun teringat firman-Nya, "Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (QS. Al-Baqarah: 275).[]

    Indahnya Bertetangga dalam Islam

    "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tetangganya."
    (HR.Imam Bukhari dan Muslim )

    Oleh. Mariyah Zawawi
    (Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

    NarasiPost.Com-Beberapa waktu yang lalu, masyarakat dihebohkan dengan ditemukannya kerangka ibu dan anaknya di kamar mandi. Keduanya diperkirakan telah meninggal dunia sekitar satu bulan sebelumnya. Itulah sebabnya, kedua mayat tersebut telah rusak hingga tinggal kerangkanya saja.

    Peristiwa ini tentu sangat mengherankan. Pasalnya, masyarakat sekitar baru mengetahui kematian mereka setelah satu bulan lamanya. Meskipun mereka menutup diri sejak sang kepala keluarga meninggal dunia pada tahun 2011, tetapi tentu ada hal-hal yang patut dicurigai. Misalnya, kondisi rumah yang kotor dan tidak terurus, atau kondisi lain yang mencurigakan.

    Kapitalisme Mengikis Kepedulian

    Apa yang terjadi menunjukkan telah hilangnya kepedulian terhadap kondisi tetangga. Sikap tak peduli ini muncul dari penerapan sistem kapitalisme saat ini. Sistem ini telah membentuk sosok-sosok yang individualis. Sosok-sosok yang tak peduli dengan lingkungan di sekitarnya.

    Pada saat yang sama, sistem ini juga membentuk sosok-sosok yang antikritik. Mereka tidak mau dinasihati atau diingatkan jika melakukan kesalahan. Kalau istilah orang Betawi, "Lu, lu, gue, gue". Urusanmu ya urusanmu, urusanku ya urusanku sendiri. Maknanya, jangan ikut campur.

    Padahal, dalam Islam, saling menasihati dalam kebaikan termasuk salah satu hal yang diperintahkan. Jika hal itu tidak dijalankan, manusia akan merugi. Allah Swt. telah menjelaskan hal ini dalam surah Al-Ashr [103]: 1–4.

    وَالْعَصْرِ (١) إنَّ الإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا بِالْحَقِّ وَتَواصَوْا بِالسَّبْرِ (٣)

    Artinya: "Demi waktu! Sesungguhnya manusia itu pasti dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati dengan kebaikan."

    Saling menasihati juga bentuk perhatian dan kasih sayang kepada saudaranya. Nasihat itu diberikan agar orang yang dinasihati tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan. Nasihat itu diberikan agar orang itu dapat terhindar dari siksa neraka.

    Hak-Hak Tetangga

    Tetangga merupakan orang terdekat kita dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka adalah orang yang dapat kita mintai pertolongan saat kita membutuhkan. Oleh karena itu, hubungan dengan tetangga harus senantiasa dijaga agar tetap rukun dan harmonis.

    Ada banyak hadis yang menunjukkan betapa pentingnya menjaga hubungan dengan tetangga. Salah satunya bahkan dikaitkan dengan keimanan kepada Allah Swt. dan hari akhir. Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan penjelasan Rasulullah saw. tentang hal ini.

    مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللًٰهِ وَالْيَوْمِ الْأخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ

    Artinya: "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tetangganya."

    Dalam hadis ini, sikap memuliakan tetangga dikaitkan dengan keimanan kepada Allah Swt. dan hari akhir. Hal ini menunjukkan bahwa memuliakan tetangga merupakan satu hal yang sangat penting dilakukan. Oleh karena itu, Al-Qadli Iyadl bin Musa mengatakan bahwa seseorang yang beriman kepada Allah Swt. akan senantiasa terikat dengan syariat-Nya. Salah satu bentuk keterikatan terhadap syariat itu adalah memuliakan tetangga serta berbuat baik kepadanya. Hal ini telah diperintahkan oleh Allah Swt. dan Rasulullah saw.

    Nah, siapa saja yang termasuk tetangga? Aisyah r.a., istri Rasulullah saw. menjelaskan bahwa yang termasuk tetangga adalah 40 rumah di depan, belakang, kanan, dan kiri rumah kita. Mereka bukan hanya tetangga muslim, tetapi juga nonmuslim.

    Oleh karena itu, Imam Al-Ghazali mengklasifikasikan tetangga berdasarkan hak yang harus kita penuhi. Ada tiga macam tetangga. Pertama, tetangga muslim yang memiliki hubungan kekerabatan. Tetangga yang seperti ini harus dipenuhi haknya, baik sebagai muslim, kerabat, maupun sebagai tetangga. Misalnya, sebagai seorang muslim, kita wajib menjawab salamnya atau mengurus jenazahnya. Sementara itu, sebagai kerabat, kita wajib menjalin tali silaturahmi dengannya. Sedangkan sebagai tetangga, kita tidak boleh menutup jalan menuju rumahnya, membantunya, dan tidak mengganggu ketenangannya saat istirahat.

    Kedua, tetangga muslim, tetapi bukan kerabat kita. Kepada mereka, kita harus memenuhi haknya sebagai sesama muslim dan sebagai tetangga.

    Ketiga, tetangga nonmuslim yang hanya mempunyai satu macam hak, yaitu hak sebagai tetangga.

    Dari sini kita dapat memahami betapa pentingnya menjaga hubungan baik dengan tetangga ini sehingga tidak membedakan antara muslim dan nonmuslim. Ath-Thabrani meriwayatkan hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan tentang hak-hak tetangga.

    "Apakah kalian mengetahui apa saja hak tetangga itu? Jika ia meminta tolong kepadamu, berilah pertolongan. Jika ia meminta pinjaman, berilah pinjaman. Jika ia mendapatkan kebaikan, berikan ucapan selamat kepadanya. Jika ia ditimpa musibah, hiburlah dia."

    Oleh karena itu, kita harus menyapanya dengan baik, mengucapkan selamat ketika anaknya lahir, menjenguknya saat sakit, atau berbagi rezeki dengannya. Di samping itu, kita juga dapat menyampaikan belasungkawa saat ada keluarganya yang meninggal. Demikian pula, kita harus menjaga kehormatannya, menutupi aibnya, dan memaafkan kesalahannya, tidak mencari-cari kesalahannya, dan lain-lainnya.

    Inilah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk memenuhi hak tetangga. Selain beberapa hal di atas, masih banyak yang dapat kita lakukan dalam rangka memenuhi hak tetangga. Hal-hal yang dapat membuat tetangga kita merasa nyaman dan tenang.

    Mempunyai tetangga yang baik merupakan salah satu kebahagiaan. Dalam hadis riwayat Ibnu Hibban Rasulullah saw. bersabda,

    أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ والْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ وَالْجَارُ الصَّالِحُ وَالْمَرْكَبُ الْهَئىُٔ

    Artinya: "Empat hal yang merupakan kebahagiaan: wanita yang salihah, rumah yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang nyaman."

    Memang, memiliki tetangga yang baik akan membuat kita merasa nyaman sehingga kita betah tinggal di situ. Jika kita merasa bahagia memiliki tetangga yang baik, demikian pula tetangga kita. Ia pun akan merasa bahagia jika memiliki tetangga yang baik. Karena itulah, kita diperintahkan untuk menjaga hubungan dengan tetangga dan memenuhi hak-hak mereka.https://narasipost.com/sastra/05/2021/rumput-tetangga/

    Demikianlah, indahnya Islam tecermin dalam menjaga hubungan manusia dengan sesamanya. Hal ini membuktikan bahwa Islam benar-benar agama yang sempurna. Hal itu karena agama Islam adalah yang berasal dari Sang Pencipta manusia sehingga mengetahui aturan yang terbaik bagi manusia.

    Wallahu a'lam bishawab.[]

    Al-Qur'an Diangkat di Sidang Majelis Umum PBB, Ada Apa?

    Layakkah kita berharap PBB akan menghukum para pembakar Al-Qur'an? Tidak, sekali lagi tidak.

    Oleh. Ragil Rahayu, S.E.
    (Tim Redaksi NarasiPost.Com)

    NarasiPost.Com-Bulan September adalah bulannya sidang Majelis Umum PBB atau United Nations General Assembly (UNGA). Setiap tahun, pertemuan Majelis Umum PBB diadakan pada bulan September di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat. Pada tahun ini, pertemuan Majelis Umum PBB yang ke-78 dimulai pada 5 September, tetapi mayoritas pemimpin dunia baru hadir pada pertemuan utama tanggal 18 September 2023.

    Serangkaian acara berlangsung pada pertemuan ini, yaitu konferensi yang membahas Sustainable Development Goals (SDGs), KTT Ambisi Iklim, konferensi tentang pembiayaan pembangunan ekonomi, penanganan pandemi, dan pelucutan senjata nuklir. (bbc.com, 17-9-2023) Di sela-sela berbagai konferensi tersebut, para delegasi umumnya melakukan diplomasi bilateral. Seperti yang dilakukan Joe Biden dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (voaindonesia.com, 21-9-2023) Setelah berlangsungnya serangkaian pertemuan, Sidang Majelis Umum PBB ke-78 akan berakhir pada 26 September 2023.

    Adapun acara puncak adalah debat umum. Pada sesi ini, perwakilan dari setiap negara anggota PBB yang berjumlah 193 negara akan hadir dan berbicara untuk mengangkat permasalahan yang menjadi perhatiannya.

    Presiden Jokowi tidak hadir dalam sidang Majelis Umum PBB dan diwakili oleh Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi. Sepanjang pemerintahannya, Presiden Jokowi hampir selalu absen pada pertemuan internasional ini. Hanya pada 2020 dan 2021, Presiden Jokowi menghadiri Sidang Majelis Umum PBB secara daring.

    Beberapa kepala negara lain juga akan absen pada Sidang Majelis Umum PBB, di antaranya Presiden Rusia, Vladimir Putin; Presiden Cina, Xi Jinping; Presiden Prancis, Emmanuel Macron; dan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak. Adapun Presiden AS Joe Biden hadir pada pertemuan tersebut.

    Pada sesi debat umum tahun ini, isu internasional yang menjadi fokus pembicaraan para delegasi adalah dampak perang Rusia-Ukraina dan perubahan iklim. Selain itu, tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) juga menjadi isu sentral. Salah satu tujuan SDGs yaitu untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan global pada 2030 diprediksi bakal tidak tercapai. Realitasnya, lebih dari setengah miliar penduduk dunia terancam mengalami kelaparan ekstrem pada akhir dasawarsa ini.

    Suara Negara-Negara Muslim

    Ada yang menarik pada Sidang Majelis Umum PBB tahun ini. Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengangkat Al-Qur'an dalam pertemuan tersebut pada Selasa lalu (19-9-2023). Aksi ini sebagai bagian mengutuk aksi pembakaran Al-Qur'an yang kerap terjadi di beberapa negara Barat, termasuk Swedia dan Denmark. Raisi menyatakan bahwa islamofobia dan apartheid yang terjadi di negara-negara Barat, yang terwujud dalam penodaan Al-Qur'an hingga pelarangan hijab di sekolah, juga berbagai diskriminasi menyedihkan lainnya tidak pantas bagi manusia yang bermartabat.(tempo.co, 20-9-2023)

    Tidak hanya Raisi, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan juga mengecam pembakaran Al-Qur'an. Erdogan menyatakan bahwa negara-negara Barat sedang menyaksikan “wabah” rasisme, termasuk islamofobia. Menurutnya, "wabah" ini telah mencapai tingkat yang tidak dapat ditoleransi.(Republika.co.id, 20-9-2023)

    Pemimpin negara muslim lainnya yang mengangkat persoalan ini adalah Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Menurutnya, Barat telah dengan sengaja mengompromikan kesucian orang lain. Penistaan terhadap suatu agama tidak boleh dilihat sebagai kebebasan berekspresi. Emir Qatar menegaskan bahwa Al-Qur'an terlalu suci untuk dinodai oleh orang yang tidak berakal.

    Nah, bagaimana dengan Indonesia, apakah juga mengecam aksi pembakaran Al-Qur'an dan maraknya islamofobia di Barat? Sayangnya, tidak. Menlu Retno Marsudi mengangkat persoalan lain, yaitu permintaan dukungan bagi keanggotaan Indonesia di Dewan HAM dan OECD, bantuan kemanusiaan untuk Myanmar, dan solidaritas untuk Afganistan.https://narasipost.com/world-news/02/2023/pbb-alat-invasi-hegemoni-di-palestina/

    Bisakah Berharap pada PBB?

    Upaya para pemimpin negara-negara muslim untuk membawa persoalan aksi pembakaran Al-Qur'an dan islamofobia di negara-negara Barat menunjukkan bahwa mereka menaruh harapan besar pada PBB bahwa akan ada solusi untuk menghentikan penghinaan terhadap Islam. Apakah harapan tersebut akan terwujud? Untuk bisa mengetahuinya, kita harus mengingat terlebih dahulu asal muasal berdirinya PBB sehingga akan tampak bagi kita sikap PBB terhadap Islam dan umatnya.

    PBB berdiri pada 24 Oktober 1945 sebagai ganti Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang gagal mewujudkan perdamaian dunia hingga pecahlah Perang Dunia II pada 1939-1945. Tujuan utama berdirinya PBB ada lima poin yaitu menjaga perdamaian dan keamanan dunia, penghormatan HAM, kerjasama internasional dalam pembangunan, tindakan terhadap negara yang membahayakan dunia, dan bantuan kemanusiaan.

    Namun, sejak berdirinya PBB hingga kini, berbagai perang antarnegara terus terjadi. Penjajahan Israel atas Palestina, pendudukan Amerika Serikat atas Irak, dan serangannya ke Afganistan menjadi bukti nyata kegagalan PBB. Masih banyak konflik lain yang menunjukkan kegagalan PBB. Yang terbaru adalah perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung hingga kini. Dengan catatan kegagalan PBB yang demikian panjang itu, atas dasar apa negara-negara muslim memasrahkan kasus penghinaan terhadap Al-Qur'an pada PBB?

    Selama ini, PBB juga diam ketika umat Islam dibantai. Mulut PBB yang fasih bicara HAM dan demokrasi nyatanya mendadak kelu dan bahkan bisu ketika dihadapkan pada masalah Rohingya, Uighur, Palestina, dan pembantaian muslim lainnya. Lantas, atas dasar apa kita yakin PBB akan lantang membela Al-Qur'an?https://narasipost.com/opini/02/2023/menyoal-peran-pbb-terhadap-kebiadaban-israel/

    Kalaupun pejabat PBB, misalnya, pernah mengecam tindakan Israel atas Palestina dan mengeluarkan resolusi untuk kesekian kalinya, pernahkah satu kali saja PBB menghukum pembantai kaum muslim secara adil? Tidak, tidak pernah. Lalu, layakkah kita berharap PBB akan menghukum para pembakar Al-Qur'an? Tidak, sekali lagi tidak.

    Melawan Umat Islam

    Dalam sejarahnya, PBB tidak pernah membela Islam dan umat Islam. Bahkan berdirinya PBB adalah dalam rangka melawan umat Islam. Ya, asal muasal PBB adalah dari perkumpulan negara-negara Kristen Barat seperti Inggris, Prancis, Belanda, Portugis, Spanyol, Italia, dll. yang bernama "Keluarga Kristen Internasional" pada abad ke-16 untuk mengadang laju pembebasan (futuhat) yang dilakukan Khilafah Utsmaniyah.

    Mereka menggelar Konferensi Westphalia pada 1648 M dan menyepakati prinsip-prinsip undang-undang internasional. Nama "Keluarga Kristen Internasional" pun berubah menjadi "Keluarga Internasional". Mirisnya, Khilafah Utsmaniyah yang tengah mengalami kemunduran justru bergabung dalam "Keluarga Internasional", padahal tujuannya untuk mengadang Khilafah.

    Meski menyepakati tentang perdamaian, kenyataannya negara-negara Barat anggota "Keluarga Internasional" justru melakukan penjajahan. Mereka melakukan invasi ke Timur Tengah, Afrika, dan bahkan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Persaingan memperebutkan daerah jajahan terjadi di antara mereka sehingga pecahlah Perang Dunia I. Hasilnya adalah perjanjian Sykes Picot yang mengerat-erat wilayah Khilafah Utsmaniyah sebagai negara yang kalah perang dan menjadikannya daerah jajahan.

    Agar tidak lagi terjadi perang di antara negara-negara penjajah, dibentuklah LBB. Namun, ternyata LBB gagal, lalu digantikan PBB. Sejak berdirinya hingga kini, bisa dikatakan bahwa PBB adalah perpanjangan tangan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Setiap keputusan, kebijakan, dan pernyataan politik PBB nyatanya berasal dari AS.

    Demikianlah sejarah PBB yang ternyata berdiri untuk melawan umat Islam. Oleh karenanya, berharap bahwa PBB akan membela Islam merupakan kemustahilan. Bahkan yang ada justru PBB membela para pembakar Al-Qur'an dengan dalih HAM dan kebebasan berpendapat. Oleh karenanya, umat Islam tidak boleh bergantung pada kekuatan asing, termasuk lembaga internasional. Umat justru harus berdiri tegak dengan kekuatannya sendiri.

    Bangkitlah Wahai Umat Islam

    Umat Islam saat ini memang lemah dan terpuruk, tetapi jika bersatu dan mengemban ideologi Islam dalam wadah Daulah Khilafah, umat Islam akan bangkit dan menjadi kuat. Umat Islam bahkan bisa menjadi negara terkuat di dunia sebagaimana dahulu Daulah Utsmaniyah menjadi negara adidaya.

    Ketika ada Khilafah, tidak akan ada lagi orang yang berani menghina Al-Qur'an. Juga tidak akan ada lagi pelarangan hijab, penyerangan pada muslim, dan pencaplokan wilayah umat Islam. Hal ini sebagaimana dahulu Khalifah Abdul Hamid II melarang Prancis menggelar teater Nabi Muhammad saw. Juga sebagaimana Khalifah Al-Mu'tashim Billah mengirimkan puluhan ribu tentara untuk menyelamatkan seorang muslimah yang dilecehkan oleh orang Romawi. Saat itu, ketika ada Khilafah, tidak ada negeri muslim yang terjajah. Semuanya merdeka dalam arti yang sebenarnya.

    Terkait keanggotaan di PBB, kita patut mendasarkan diri pada sabda Rasulullah,

    لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ

    Artinya: "Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain. (HR. Al-Baihaqi)

    Dengan melihat bahaya yang timbul jika bergabung dengan organisasi internasional, maka haram bagi Khilafah untuk menjadi anggota organisasi internasional seperti PBB, IMF, Bank Dunia, dll. Khilafah justru harus mempersatukan umat Islam sedunia untuk bersama-sama membela Islam, Al-Qur'an, umat Islam, dan mewujudkan izzul Islam wal muslimin (kemuliaan Islam dan kaum muslim). Dengan bersatunya umat Islam sedunia di bawah Khilafah, itu sudah cukup untuk mewujudkan negara yang kuat yang akan membungkam musuh-musuh Islam.

    Wallahu a'lam bishawab. []